Lima Pedagang Batik dari Jepara Positif COVID-19 di Alun-alun Utara Keraton Solo
Pedagang batik dari luar kota Solo dilakukan tes swab acak, Kamis (10/6). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Sebanyak lima orang pedagang batik menggunakan mobil asal Kabupaten Jepara, Jawa Tengah dinyatakan positif dari hasil tes swab antigen secara acak.
Pedagang tersebut berjualan di kawasan Alun-alun Utara kawasan Keraton Kasunanan Surakarta setiap hari Senin dan Kamis.
Ketua Pelaksana Satgas COVID-19 Solo Ahyani mengatakan, semua pedagang positif dari hasil tes swab acak itu bukan warga Solo, tetapi dari Kabupaten Jepara. Diketahui Kabupaten Jepara masuk zona merah bertetangga dengan Kabupaten Kudus yang juga berstatus zona merah.
Baca Juga:
Antrian Membludak, Polisi Bubarkan Antrian Promo BTS Meals di McDonald's Solo
"Soko Jepara kabeh (dari Jepara semua). Daerah merah itu. Makanya nanti kita akan lakukan pembatasan yang pedagang dari daerah zona merah kita batasi dulu," ujar Ahyani, Kamis (10/6).
Ahyani mengatakan, dengan kejadian ini, aktivitas perdagangan melibatkan pedagang luar darah akan ditutup terlebih dulu. Terkait kapan penutupan akan dilakukan, ia akan melakukan evaluasi terlebih dulu.
"Kalau ini tidak segera diatasi dikhawatirkan Solo akan berubah menjadi zona merah. Saat ini sudah terkendali, ke depan kita tutup lokasi jualan," kata dia.
Ia mengakui, daerah pantura yang banyak zona merah justru banyak ke Solo. Kalau yang di Asrama Haji Donohudan semuanya berstatus OTG dikarantina.
"Ternyata mereka yang positif dikarantina di Asrama Haji Donohudan, saudaranya pada kumpul di Solo dan lolos penyekatan. Itu yang harus kita antisipasi," ucap dia.
Baca Juga:
Kerumunan 'BTS Meal' Terjadi di Solo, Gibran: Euforia K-Pop Harusnya Diantisipasi
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo, Heru Sunardi mengatakan, total ada 55 pedagang dilakukan tes swab antigen secara acak. Dari jumlah tersebut, lima orang positif.
"Yang positif pedagang dari daerah pantura. Kita sudah serahkan ke dinkes daerah asal. Jadi tidak boleh jualan lagi ke Solo," pungkas Heru. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Dana Transfer Daerah Dipangkas Rp 218 Miliar, Pemkot Solo Lakukan Rasionalisasi APBD 2026
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
UEA Resmi Hibahkan RS Kardiologi Emirates-Indonesia Senilai Rp 417,3 Miliar ke Pemkot Solo
Rudy Jabat Plt DPD PDIP Jateng, Teguh Gantikan Jadi Ketua PDIP Solo
501 Warga Binaan Rutan Kelas 1 Solo Dapat Remisi
Rumah Kecil Pahlawan Nasional Slamet Riyadi Memprihatinkan, DPRD Solo Ajukan Dana Revitalisasi APBD
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Fraksi PKB Tolak Rencana Pembangunan Peternakan Babi Rp 30 T di Jepara
SDN Masih Kurang Siswa, DPRD Solo Pertanyakan Rekrutmen Siswa Sekolah Rakyat Jenjang SD