Lima Kali Kembalikan Uang, Jubaidi Sosok Pengumpul Sampah Dicari Presiden Jokowi
Ketua KADIN Rosan Roeslani, Jubaidi dan Presiden Jokowi saat Bukber KADIN (Foto: Twitter @KADIN_Indonesia)
MerahPutih.Com - Jubaidi bukanlah nama beken atau selebritas Tanah Air. Wajahnya pun tidak wara-wiri di layar kaca atau jadi sorotan kamera dan kilatan lampu blitz. Dia hanya seorang pengumpul sampah di kawasan Umbulharjo, Yogyakarta. Usianya tak lagi muda bahkan layak disapa kakek. Tapi kenapa Jubaidi sampai dicari Presiden Jokowi yang notabene orang nomor satu di republik ini?
Kisah Jubaidi berawal dari buka puasa bersama Keluarga Besar Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia beberapa waktu lalu. Adalah Ketua KADIN Rosan Roeslani yang pertama kali memperkenalkan Jubaidi kepada para tamu dan pejabat negara seperti Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution serta Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
"Saya ingin sekali memperkenalkan satu sosok yang menurut saya sangat-sangat luar biasa," kata Rosan Roeslani saat memperkenalkan Jubaidi beberapa waktu lalu di Hotel Raffles Jakarta.
Jubaidi adalah sosok pengumpul sampah keliling di daerah sekitaran Umbulharjo, Yogyakarta yang menemukan uang sebesar Rp20.190.000 di dalam sebuah tas yang berada di dekat bak sampah.
Kakek itu merantau dari Mojokerto, Jawa Timur ke Yogyakarta sejak 27 tahun lalu.
Jubaidi membagi kisahnya menemukan uang tersebut kepada Antara. "Tas itu isinya ada kipas angin kecil, ada pulpen, ada mantel. Memang saya kembalikan dan saya lewatkan ke Kapolsek dulu," kata Jubaidi menjelaskan usai menemukan uang tersebut, dia memberikan tas tersebut kepada Polsek Umbulharjo.
Kakek dengan dua putri itu menjelaskan banyak orang yang datang kepadanya mengaku memiliki tas tersebut. Namun sejumlah orang tersebut salah menyebutkan isi dan jumlah uang di dalam tas itu.
Selang beberapa hari kemudian, ada seorang satpam yang datang ke kantor polisi dan menjelaskan isi tas persis seperti yang ada di dalamnya.
"Yang memiliki seorang satpam. Jadi dia baru saja dapat pinjaman dari koperasi tempat kerja untuk keperluan menikahkan anaknya," kata kakek kelahiran Desa Mojokusumo, Kecamatan Kemlagi, Mojokerto.
Ternyata, insiden menemukan uang di bak sampah itu tidak hanya sekali saja dialami oleh Jubaidi.
Penemuan uang sekitar Rp20,1 juta tersebut adalah penemuan uang yang kelima kalinya oleh Jubaidi.
"Yang Rp10,5 juta saya kembalikan, yang Rp5 juta saya kembalikan, lalu Rp4,5 juta saya kembalikan dan terakhir Rp20,190 juta," jelas Jubaidi menjelaskan sebagian uang yang pernah ditemukannya.
Bahkan saat menemukan uang pertama kali dengan total Rp10,5 juta, di dalam tas temuannya juga terdapat Surat Izin Mengemudi (SIM) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
Selama setengah hari Jubaidi mencari alamat yang tepat hingga dia menemukan pemilik dari surat-surat tersebut beserta uangnya.
Ketika ditanya mengapa tidak tergiur dengan uang temuannya itu, Jubaidi menjawab bahwa uang temuan itu bukanlah hak miliknya.
Kendati dengan penghasilan rata-rata Rp2,5 juta per bulan dari hasil keringat mengumpulkan sampah warga, Jubaidi tidak "silau mata" dengan harta hasil temuannya.
Ketua KADIN pun menilai pribadi jubaidi patut menjadi teladan bagi masyarakat Indonesia.
"Saya memang kasih tahu adik saya dan anak saya begitu. Jadi ya saya juga harus menerapkan begitu. Supaya adik saya dan anak saya menerapkan kejujuran seperti saya," kata Jubaidi.
Jubaidi komitmen terhadap apa yang diajarkan kepada anak dan kerabat keluarganya.
Kebaikan yang dilakukan dengan ikhlas dan sabar pun akan menghasilkan buah manis di kehidupan. Jubaidi mengingatkan bahwa setiap individu sudah memiliki rezekinya masing-masing.
Siapa sangka dari kebaikannya tersebut, Jubaidi dapat bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo dan pejabat tinggi lain.
KADIN pun memberikan uang senilai Rp50 juta dan kendaraan roda dua untuk membantu pekerjaan Jubaidi mengumpulkan sampah. Selain itu, Ketua DPR RI juga turut berderma bagi Jubaidi.
"Kejujuran itu perlu ditanam di hati saya. Itu maksud saya,"jelas Jubaidi.
Hanya minta salaman Ketika berada di panggung, Jubaidi yang ditanya ingin menyampaikan hal apa kepada Presiden Jokowi menjawab lirih; "mau minta jabat tangan. Kalau boleh juga mau minta foto".
Begitu selesai berbincang di panggung, permintaan Jubaidi dikabulkan oleh Presiden Jokowi sekaligus foto bersama.
"Pak, bapak jujur. Doakan mudah-mudahan saya ikut begitu," kata Jubaidi menjelaskan pesan yang disampaikan Presiden Jokowi dan diamini olehnya.
Kebaikan Jubaidi ternyata mencuri hati Presiden Jokowi. Setelah acara buka puasa bersama usai dan ingin kembali ke Istana Negara, orang nomor satu di Indonesia itu kembali mencari Jubaidi.
"Dua kali Pak Presiden mau foto. Malah nyari saya. Saya ya terima kasih walaupun saya hanya tukang munguti sampah, keliling ambil sampah," jelas Jubaidi.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Cegah Radikalisme, Akun Media Sosial Mahasiswa akan Dipantau
Bagikan
Berita Terkait
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Rp200 Triliun Digantung DOC 6 Bulan, CEO Danantara Curhat
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Rosan Roeslani Enggan Berkomentar soal Rangkap Jabatan Dony Oskaria di BP BUMN dan Danantara
Kadin Janjikan Renovasi 500 Rumah Tidak Layak Huni Rampung di April 2026, Tidak Pakai APBN
Indonesia Butuh 3 Juta Lowongan Kerja Per Tahun, Pengusaha Minta Deregulasi Sektor Ketenagakerjaan
Kadin Nilai Ekspor Indonesia ke AS Bisa Melejit 2 Kali Lipat Berkat Diskon Tarif Gila-gilaan!
Pemerintah Janjikan Kampung Haji Indonesia Hanya Berjarak 400 Meter Dari Masjidil Haram
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Danantara Gandeng RDIF Rusia Luncurkan Platform Investasi Rp 37,6 T