Lima Hari Usai Perusakan, Keluarga Pelaku Pengeroyokan Anggota TNI Masih Trauma


Warung milik keluarga pelaku pengeroyokan anggota TNI yang dirusak orang tak dikenal di Ciracas, Jakarta Timur (MP/Fadhli)
MerahPutih.Com - Kasus pengeroyokan anggota TNI Kapten Komarudin dan Pratu Rivo Nanda di halaman parkir ruko Arundina, Cibubur, Jakarta Timur masih menyisakan trauma bagi keluarga pelaku pengeroyokan.
Keluarga pelaku Iwan Hutapea saat ditemui merahputih.com, Minggu (16/12) mengaku masih belum bisa menerima kondisi rumah dan warung mereka yang dirusak oleh massa tak dikenal.
Orang tua Iwan pelaku pengeroyokan terhadap Kapten Komarudin di Parkiran Arundina Cibubur mengalami trauma mendalam pasca penyerbuan orang tidak dikenal (OTK) ke kediamannya di Kawasan Kelapa Dua Wetan, Jakarta Timur, Selasa (11/12) lalu.
Surta Hutahean, ibunda Iwan, hanya bisa mengelus dada saat merahputih.com mulai menanyakan seputar penyerbuan itu.
Gestur tubuh dan wajah terlihat letih bercampur marah saat kami bertandang ke rumahnya yang berlokasi tak jauh dari komplek pertokoan Arundina.

Terkesan pasrah, namun batin tidak menerima karena rumah sekaligus warung tempat keluarganya mencari nafkah diobrak-abrik orang tak dikenal.
"Sudah pak, kami sudah menyerahkan sepenuhnya kepada Polda," kata Surta.
Surta bahkan enggan mengulang bercerita kronologi perusakan warungnya tersebut.
"Trauma mas, lebih baik ditanyakan saja ke Polda," kata dia.
Sebelumnya, Surta meyakini orang yang menyerbu rumahnya adalah oknum anggota TNI. Keyakinan itu dilandasi oleh kesaksian suaminya Holuan Hutapea yang berada di lokasi saat kejadian tersebut.
Holuan sendiri tidak berada di rumah saat kami menyambangi kediamannya. Surta mengaku, suaminya tinggal di rumah saudaranya setelah kejadian tersebut.
"Dia (Holuan) masih trauma, tinggal di rumah saudaranya," kata dia.

Sudah Bisa Berjualan Kembali
Orang tua Iwan, pelaku pengeroyokan terhadap anggota TNI di pertokoan Arundina, Cibubur, Jakarta Timur, sudah bisa berjualan kembali setelah peristiwa perusakan rumah dan warungnya oleh OTK beberapa waktu lalu.
Warung kopi dan sembako milik Holuan dan Surta sebelumnya mengalami kerusakan serius setelah diobrak-abrik OTK yang diduga merupakan oknum TNI.
Perusakan itu sendiri diduga terkait dengan peristiwa pengeroyokan Kapten Komarudin yang melibatkan anak mereka Iwan.
"Sudah tiga empat hari ini (warung dibuka)," kata Surta Hutahean.
Dia mengaku, belum ada yang mau bertanggungjawab atas perusakan itu, sehingga biaya membetulkan warung miliknya berasal dari kantong pribadi.
"Belum ada yang bertanggungjawab, belum diganti," kata dia.
Surta pun berharap, polisi segera menemukan pelaku agar oknum yang diduga adalah TNI segera diberi hukuman.
"Keluarga berharap secepatnya," ungkap dia.(Fdi)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Ditegur Mega, Kapitra Ampera Batal Polisikan SBY
Bagikan
Berita Terkait
Penculikan Berkedok Jual Beli Mobil di Pondok Aren, POM TNI-AL Proses Hukum Pecatan Tentara yang diduga Terlibat

Kasasi MA Gugurkan Vonis Seumur Hidup 2 Eks TNI AL Pembunuh Bos Rental

DPR Ingatkan Pentingnya AI dan Cyber Defense untuk Fungsi Pertahanan Modern di Tubuh TNI

Komisi I DPR Siap Kawal OMSP TNI di UU Baru, Tolak Dwifungsi dan Fokus Tugas Siber

TNI Diperbantukan Kawal MBG, DPR Ungkap Pentingnya Kolaborasi Alat Negara dalam Mendeteksi Masalah dan Antisipasi Keracunan

Selain Perkuat Maritim Indonesia, Kapal Induk Giuseppe Garibaldi Juga Punya Dukung OMSP untuk Bawa Logistik

Prabowo Dorong Meritokrasi di TNI: Kualitas Kalahkan Senioritas, Perwira Junior Berprestasi Berpeluang Pimpin Jabatan Strategis

Jangan Sampai Terjebak Macet! Dishub DKI Siapkan Skema Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Monas Saat HUT TNI

Daftar Puluhan Kereta Jarak Jauh yang Akan Berhenti Luar Biasa di Stasiun Jatinegara Buntut HUT TNI

Mata Prajurit Diminta Beri Tatapan Tajam ke Prabowo Saat HUT TNI
