Lima Fakta Menarik Tentang Ramlan Butarbutar
Salah satu pelaku pembuhunan di Pulomas. (MP/Fadhli)
MerahPutih Indonesia - Perampokan dan pembunuhan yang dialami pengguni rumah mewah di Pulomas, Jakarta Timur memang menarik perhatian berbagai kalangan.
Pasalnya sebelum melakukan penyekapan terhadap kesebelas korban, para pelaku sempat menganiaya bocah Dianita Gemma Dzalfayla (9) dengan menyeret dan memukulnya menggunakan pistol.
Saat ini dua dari empat perampok sudah diamankan pihak kepolisian di Bekasi, Jawa Barat yakni Ramlan Butarbutar dan Erwin Situmorang.
Merahputih.com sengaja merangkum lima fakta menarik terhadap Ramlan Butarbutar yang patut diketahui.
Ramlan Butarbutar Tewas Kehabisan Darah
Pencarian yang dilakukan oleh pihak kepolisian terhadap pelaku membuahkan hasil. Polisi berhasil menangkap dua orang tersangka yang diduga melakukan perampokan di Polomas.
Namun saat penangkapan, Ramlan dan Erwin mencoba melawan. Hingga akhirnya pihak kepolisian terpaksa melumpuhkan dua orang tersebut.
Naas dialami Ramlan, residivis itu tewas dalam perjalanan ke rumah sakit lantaran kehabisan darah. Sedangkan Erwin hingga saat ini masih dirawat intensif di RS Bhayangkara Polri.
Identitas Ramlan Butarbutar Diketahui Lewat CCTV
Sebelum penangkapan, pihak kepolisian telah mengetahui identitas Ramlan melalui kamera CCTV yang berada di rumah mewah tersebut.
Dalam rekaman itu, terlihat jelas saat Ramlan memasuki rumah dengan mengenakan topi dan kemeja putih.
Sambil berjalan pincang, Ramlan menodongkan senjata api kepada para penghuni rumah. Selain Ramlan, ketiga perampok lainnya juga tak luput dari rekaman tersebut.
Aksi Ramlan Butarbutar Bukan yang Pertama Kali
Apa yang dilakukan Ramlan di Pulomas ternyata bukan yang pertama kali. Di Depok, Ramlan pernah ditangkap kepolisian lantaran merampok rumah mewah di daerah Tapos, Depok, setahun yang lalu.
Setiap aksi yang dilakukan Ramlan selalu menggunakan senjata api. Bahkan Ramlan tidak segan-segam menganiaya korban jika melakukan perlawanan.
Kelompok Ramlan Butarbutar Dijuluki Kelompok "Korea Utara"
Ramlan memang tidak asing lagi di dunia kejahatan. Bersama rekan-rekannya, Ramlan biasa nongkrong disekitar Bekasi dan Pulo Gadung.
Di dunia kejahatan Kelompok Ramlan mendapat julukan kelompok "Korea Utara". Kelompok ini kerap melakukan pencurian dengan kekerasan. Biasanya mereka mengikat tangan dan melakban mulut korban sebelum melancarkan aksinya.
Ramlan Butarbutar Pernah Lakoni Pekerjaan Halal
Sebelum melakukan pekerjaan kotor itu, Ramlan ternyata pernah memiliki pekerjaan halal yakni sopir taksi.
Namun karena dipecat di tahun 2002, Ramlan merekrut rekannya sesama sopir taksi untuk membentuk komplotan perampok.
Tidak memiliki pekerjaan tetap adalah alasan Ramlan untuk merampok. Ramlan selalu merencanakan matang sebelum melakukan aksinya.
Keahliannya dalam mengendarai mobil saat menjadi supir taksi dulu pun dipakai saat merampok. Pasalnya dalam aksi Ramlan, ia selalu menggunakan mobil rental.
Bagikan
Berita Terkait
Ibu Alvaro Dipulangkan untuk Cocokkan DNA dengan Kerangka Diduga Milik Sang Anak
Sakit Hati Diludahi Motif Pembunuhan Sadis Desa Bunder, Pisau Pelaku Ditemukan di Pasar Kemis
Makam Alvaro di Bintaro Berukuran 120 Sentimeter, Keluarga Tinggal Tunggu Hasil Tes DNA
Polisi Cari Rahang Alvaro di Dekat Jembatan Cilalay, Anjing Pelacak Sampai Dikerahkan
Polisi Diminta Lebih Gesit dan Berkolaborasi dengan KPAI Usut Kasus Kematian Alvaro Kiano
Alex Iskandar Tega Simpan Mayat Alvaro di Garasi Mobil Selama 3 Hari, Dibuang ke Tenjo Pakai Mobil Silver
Kronologis Pembunuhan Sadis Istri Pegawai Pajak: Dirampok, Dimutilasi, Dikubur di Septic tank
RS Polri Lakukan Pemeriksaan Toksikologi Jenazah Kacab BRI, Ungkap Detik-Detik Penemuan Jenazah Hingga Penangkapan Empat Tersangka
Hasil Autopsi RS Polri Ungkap Penyebab Korban Meregang Nyawa Secara Tak Wajar Akibat Kekurangan Oksigen dan Tanda-tanda Kekerasan
Skandal Pembunuhan Jurnalis: Sperma di Tubuh Korban Jadi Bom Waktu Ungkap Rudapaksa Oknum TNI AL