Lima Fakta Menarik Tentang Ramlan Butarbutar

Muchammad YaniMuchammad Yani - Rabu, 28 Desember 2016
Lima Fakta Menarik Tentang Ramlan Butarbutar

Salah satu pelaku pembuhunan di Pulomas. (MP/Fadhli)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Indonesia - Perampokan dan pembunuhan yang dialami pengguni rumah mewah di Pulomas, Jakarta Timur memang menarik perhatian berbagai kalangan.

Pasalnya sebelum melakukan penyekapan terhadap kesebelas korban, para pelaku sempat menganiaya bocah Dianita Gemma Dzalfayla (9) dengan menyeret dan memukulnya menggunakan pistol.

Saat ini dua dari empat perampok sudah diamankan pihak kepolisian di Bekasi, Jawa Barat yakni Ramlan Butarbutar dan Erwin Situmorang.

Merahputih.com sengaja merangkum lima fakta menarik terhadap Ramlan Butarbutar yang patut diketahui.

Ramlan Butarbutar Tewas Kehabisan Darah

Pencarian yang dilakukan oleh pihak kepolisian terhadap pelaku membuahkan hasil. Polisi berhasil menangkap dua orang tersangka yang diduga melakukan perampokan di Polomas.

Namun saat penangkapan, Ramlan dan Erwin mencoba melawan. Hingga akhirnya pihak kepolisian terpaksa melumpuhkan dua orang tersebut.

Naas dialami Ramlan, residivis itu tewas dalam perjalanan ke rumah sakit lantaran kehabisan darah. Sedangkan Erwin hingga saat ini masih dirawat intensif di RS Bhayangkara Polri.

Identitas Ramlan Butarbutar Diketahui Lewat CCTV

Sebelum penangkapan, pihak kepolisian telah mengetahui identitas Ramlan melalui kamera CCTV yang berada di rumah mewah tersebut.

Dalam rekaman itu, terlihat jelas saat Ramlan memasuki rumah dengan mengenakan topi dan kemeja putih.

Sambil berjalan pincang, Ramlan menodongkan senjata api kepada para penghuni rumah. Selain Ramlan, ketiga perampok lainnya juga tak luput dari rekaman tersebut.

Aksi Ramlan Butarbutar Bukan yang Pertama Kali

Apa yang dilakukan Ramlan di Pulomas ternyata bukan yang pertama kali. Di Depok, Ramlan pernah ditangkap kepolisian lantaran merampok rumah mewah di daerah Tapos, Depok, setahun yang lalu.

Setiap aksi yang dilakukan Ramlan selalu menggunakan senjata api. Bahkan Ramlan tidak segan-segam menganiaya korban jika melakukan perlawanan.

Salah seorang pelaku perampokan dan pembunuhan penghuni rumah mewah Pulomas, Jakarta Timur
Salah seorang pelaku perampokan dan pembunuhan penghuni rumah mewah Pulomas, Jakarta Timur

Kelompok Ramlan Butarbutar Dijuluki Kelompok "Korea Utara"

Ramlan memang tidak asing lagi di dunia kejahatan. Bersama rekan-rekannya, Ramlan biasa nongkrong disekitar Bekasi dan Pulo Gadung.

Di dunia kejahatan Kelompok Ramlan mendapat julukan kelompok "Korea Utara". Kelompok ini kerap melakukan pencurian dengan kekerasan. Biasanya mereka mengikat tangan dan melakban mulut korban sebelum melancarkan aksinya.

Ramlan Butarbutar Pernah Lakoni Pekerjaan Halal

Sebelum melakukan pekerjaan kotor itu, Ramlan ternyata pernah memiliki pekerjaan halal yakni sopir taksi.

Namun karena dipecat di tahun 2002, Ramlan merekrut rekannya sesama sopir taksi untuk membentuk komplotan perampok.

Tidak memiliki pekerjaan tetap adalah alasan Ramlan untuk merampok. Ramlan selalu merencanakan matang sebelum melakukan aksinya.

Keahliannya dalam mengendarai mobil saat menjadi supir taksi dulu pun dipakai saat merampok. Pasalnya dalam aksi Ramlan, ia selalu menggunakan mobil rental.

#Pembunuhan Sadis #Perampokan Pulomas #Perampokan Sadis
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Indonesia
Ibu Alvaro Dipulangkan untuk Cocokkan DNA dengan Kerangka Diduga Milik Sang Anak
Nicolas menekankan bahwa kondisi psikologis Arum harus diperhatikan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 28 November 2025
Ibu Alvaro Dipulangkan untuk Cocokkan DNA dengan Kerangka Diduga Milik Sang Anak
Indonesia
Sakit Hati Diludahi Motif Pembunuhan Sadis Desa Bunder, Pisau Pelaku Ditemukan di Pasar Kemis
Tersangka secara sadis menggorok leher korban dengan pisau dapur saat korban tertidur, lalu membekap wajah dengan bantal hingga tewas kehabisan nafas.
Wisnu Cipto - Kamis, 27 November 2025
Sakit Hati Diludahi Motif Pembunuhan Sadis Desa Bunder, Pisau Pelaku Ditemukan di Pasar Kemis
Indonesia
Makam Alvaro di Bintaro Berukuran 120 Sentimeter, Keluarga Tinggal Tunggu Hasil Tes DNA
Tragedi ini semakin rumit setelah Alex Iskandar ditemukan tewas diduga akibat bunuh diri dengan cara gantung diri
Angga Yudha Pratama - Rabu, 26 November 2025
Makam Alvaro di Bintaro Berukuran 120 Sentimeter, Keluarga Tinggal Tunggu Hasil Tes DNA
Indonesia
Polisi Cari Rahang Alvaro di Dekat Jembatan Cilalay, Anjing Pelacak Sampai Dikerahkan
Alvaro Kiano Nugroho diketahui dibuang ke Sungai Cerewed
Angga Yudha Pratama - Rabu, 26 November 2025
Polisi Cari Rahang Alvaro di Dekat Jembatan Cilalay, Anjing Pelacak Sampai Dikerahkan
Indonesia
Polisi Diminta Lebih Gesit dan Berkolaborasi dengan KPAI Usut Kasus Kematian Alvaro Kiano
DPR RI soroti kasus kematian Alvaro Kiano Nugroho
Angga Yudha Pratama - Selasa, 25 November 2025
Polisi Diminta Lebih Gesit dan Berkolaborasi dengan KPAI Usut Kasus Kematian Alvaro Kiano
Indonesia
Alex Iskandar Tega Simpan Mayat Alvaro di Garasi Mobil Selama 3 Hari, Dibuang ke Tenjo Pakai Mobil Silver
Polisi berhasil mengungkap kebenaran kasus ini setelah memperoleh petunjuk dari keterangan seorang saksi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 25 November 2025
Alex Iskandar Tega Simpan Mayat Alvaro di Garasi Mobil Selama 3 Hari, Dibuang ke Tenjo Pakai Mobil Silver
Indonesia
Kronologis Pembunuhan Sadis Istri Pegawai Pajak: Dirampok, Dimutilasi, Dikubur di Septic tank
Buruh bangunan Yahya Himawan telah ditetapkan sebagai tersangka dan kini terancam hukuman mati atau penjara seumur hidup
Wisnu Cipto - Kamis, 13 November 2025
Kronologis Pembunuhan Sadis Istri Pegawai Pajak: Dirampok, Dimutilasi, Dikubur di Septic tank
Indonesia
RS Polri Lakukan Pemeriksaan Toksikologi Jenazah Kacab BRI, Ungkap Detik-Detik Penemuan Jenazah Hingga Penangkapan Empat Tersangka
Ia menegaskan, tidak ada indikasi korban melakukan perlawanan sebelum meninggal
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
RS Polri Lakukan Pemeriksaan Toksikologi Jenazah Kacab BRI, Ungkap Detik-Detik Penemuan Jenazah Hingga Penangkapan Empat Tersangka
Indonesia
Hasil Autopsi RS Polri Ungkap Penyebab Korban Meregang Nyawa Secara Tak Wajar Akibat Kekurangan Oksigen dan Tanda-tanda Kekerasan
Jenazah korban yang berinisial MIP (37) diserahkan oleh polisi ke RS Polri Kramat Jati pada hari Kamis (21/8) pukul 12.48 WIB
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Hasil Autopsi RS Polri Ungkap Penyebab Korban Meregang Nyawa Secara Tak Wajar Akibat Kekurangan Oksigen dan Tanda-tanda Kekerasan
Indonesia
Skandal Pembunuhan Jurnalis: Sperma di Tubuh Korban Jadi Bom Waktu Ungkap Rudapaksa Oknum TNI AL
Denpomal Banjarmasin telah memeriksa 13 saksi dan menggelar rekonstruksi dengan 33 adegan pada Sabtu (5/4)
Angga Yudha Pratama - Senin, 07 April 2025
Skandal Pembunuhan Jurnalis: Sperma di Tubuh Korban Jadi Bom Waktu Ungkap Rudapaksa Oknum TNI AL
Bagikan