Lewotobi Laki-laki Lontarkan Abu Vulkanik 2.000 Meter, Status Awas


Tangkapan layar rekaman CCTV PVMBG yang menunjukkan abu vulkanik membubung di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, terus mengalami erupsi.
Pada Rabu pukul 07.34 WITA, Lewetobi Laki-Laki mengalami erupsi dan melontarkan abu vulkanik setinggi kurang lebih 2.000 meter dari kawahnya.
Baca Juga:
Energi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Meningkat
"Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki Herman Yosef S Mboro dalam laporannya, Rabu (10/1)
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Rabu pagi terekam di seismograf memiliki amplitudo maksimum 47 milimeter dan durasi sementara lebih kurang 16 menit 40 detik.
PVMBG pada 9 Januari 2024 pukul 23.00 WITA menyampaikan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki meningkat dan statusnya dinaikkan dari Level III atau Siaga menjadi Level IV atau Awas.
Warga di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki serta pengunjung dan wisatawan tidak diperbolehkan melakukan aktivitas apapun di area dalam radius empat kilometer dari pusat erupsi dan area sektoral sejauh lima kilometer ke arah barat laut-utara.
Jika terjadi erupsi dan hujan abu, maka warga diimbau untuk tetap berada di dalam rumah atau memakai masker dan pelindung mata apabila ke luar rumah.
Selain itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyampaikan warga di sekitar Gunung Lewotobi diminta mewaspadai potensi banjir lahar dingin di sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Baca Juga:
Erupsi Lewotobi Laki-Laki Paksa Ribuan Warga Mengungsi, Ada Ibu Hamil dan Balita
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Pintu Air Angke Hulu Meresahkan, Warga Jakarta Barat Siap-Siap Kedatangan 'Tamu' dari Luapan Air

Gunung Semeru Erupsi Hebat Pagi Ini, Masyarakat Diminta Waspadai Lontaran Batu Pijar

BPBD Cianjur Jelaskan soal Penetapan Status Siaga Bencana Hidrometeorologi selama 7 Bulan

Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang

Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali

'Tepuk Gempa' BMKG dan Simulasi Sejak Dini, Perbandingan Cara Indonesia dan Jepang Bersiap Hadapi Bencana

7 Kecamatan di Medan Dilanda Banjir, Sumatera Utara Rawan Bencana Hidrometeorologi Basah

BMKG Warning 'Bencana Basah' Jelang Masuk Bulan November, Masyarakat di Daerah-Daerah Ini Diminta Waspada

Banjir Meksiko Tewaskan 47 Orang, Presiden Rapat Daring dengan 5 Negara Bagian Terdampak

Gempa M 7,6 Guncang Filipina, Waspada Sulawesi Utara dan Papua Berpotensi Tsunami
