Sains

Lewat Fotosintesis, Air Jadi Bahan Bakar Hidrogen

Leonard Leonard - Kamis, 20 Agustus 2020
Lewat Fotosintesis, Air Jadi Bahan Bakar Hidrogen

Merupakan teknik konversi solar-to-fuel dengan rekor untuk urusan efisiensi. (Foto: Unsplash/Ergita Sela)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DENGAN pertumbuhan ekonomi global secara signifikan, timbul permintaan akan lebih banyak energi. Namun keadaan bumi sudah hampir menyerah pada cara kita menggunakan energi secara masif. Persis dalam keadaan seperti ini solusi energi yang efisien dan ramah lingkungan sangat berperan memberi kontribusi.

Para ilmuwan di Israel Institute of Technology telah menemukan teknik konversi solar-to-fuel dengan rekor untuk urusan efisiensi. Ide mereka adalah dengan menerapkan mekanisme fotosintesis untuk mendorong efisiensi konversi energi menjadi lebih baik lagi.

Baca juga:

Mikroplastik dan Nanoplastik Ada di Tubuh Manusia?

1
Merupakan solusi energi yang efisien dan ramah lingkungan. (Foto: Unsplash/pixpoetry)

"Kami ingin membuat sistem fotokatalitik yang menggunakan sinar matahari untuk mendorong reaksi kimia yang penting bagi lingkungan," terang peneliti utama dari studi tersebut, Ph.D. Lilac Amirav.

Amirav dan kelompoknya di Institut Teknologi Israel sedang dalam proses merancang fotokatalis yang dapat melepaskan dan mengisolasi hidrogen dari air.

Menurut Amirav, ketika menempatkan nanopartikel berbentuk batang di air dan menyinarinya akan menghasilkan muatan listrik positif dan negatif. "Molekul air pecah; muatan negatif menghasilkan hidrogen (reduksi), dan muatan positif menghasilkan oksigen (oksidasi)," jelasnya.

Seperti yang kita semua tahu, hal berlawanan akan saling menarik. Jika muatan positif dan negatif menemukan peluang untuk bergabung, mereka mengesampingkan satu sama lain, tidak menyisakan apa pun bagi kita. Jadi, perlu menjaga partikel dengan sifat muatan yang berbeda.

Untuk melakukan itu, tim telah merancang heterostruktur unik yang mencakup semikonduktor berbeda bersama dengan katalis oksida logam dan logam. Mereka telah membangun sistem model untuk mempelajari oksidasi dan reduksi yang terjadi dan mengoptimalkan heterostruktur mereka untuk kinerja lebih baik.

Baca juga:

Sekali Makan dengan Porsi Banyak Berisiko pada Tubuh

2
Teknik ini memegang rekor untuk urusan efisiensi. (Foto: Unsplash/Levi XU)

Dalam penelitian tahun 2016, menurut laman Interesting Engineering, tim yang sama mendesain heterostruktur lain. Titik kuantum kadmium-selenida di satu ujung menarik muatan positif sementara muatan negatif menumpuk di sisi lain.

Amirav mengatakan dengan menyesuaikan ukuran titik kuantum dan panjang batang, serta parameter lainnya, mereka mencapai 100 persen konversi sinar matahari menjadi hidrogen dari reduksi air. Dalam sistem ini, satu nanopartikel fotokatalis dapat mengeluarkan 360.000 molekul hidrogen per jam.

Namun dalam studi yang terdahulu ini, hanya bagian reduksi dari reaksi yang dipelajari. Untuk pengubah solar-to-fuel yang berfungsi, masih ada beberapa hal yang harus dikerjakan. "Kami belum bisa mengubah energi matahari menjadi bahan bakar, masih membutuhkan reaksi oksidasi yang akan terus menyediakan elektron ke titik kuantum," tutur Amirav.

Dalam studi terbarunya, tim peneliti menggunakan pendekatan yang berbeda. Kali ini, alih-alih air, mereka menggunakan senyawa yang disebut benzylamine untuk bagian oksidasi. Dengan cara ini air tereduksi menjadi hidrogen dan oksigen sementara benzylamine diubah menjadi benzaldehida.

Para peneliti sedang mencari senyawa lain yang mungkin terbukti layak untuk konversi energi matahari ke kimia. Dengan mengandalkan teknologi AI, mereka mencari senyawa yang cocok untuk proses ini. Amirav mencatat proses tersebut telah membuahkan hasil. (lgi)

Baca juga:

Gunakan Sinar Matahari, Peneliti Ubah Air Laut Jadi Layak Minum

#Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Berita Terkait

Fun
Water Turbine Project: Inisiatif Pendidikan Seni Museum MACAN untuk Isu Air dan Lingkungan
Museum MACAN meluncurkan Water Turbine Project, program pendidikan seni kolaborasi dengan Grundfos Indonesia. Angkat isu air, lingkungan, dan keberlanjutan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 Desember 2025
Water Turbine Project: Inisiatif Pendidikan Seni Museum MACAN untuk Isu Air dan Lingkungan
Lifestyle
Ribuan Jejak Kaki Dinosaurus Ditemukan di Pegunungan Italia, Polanya Rapi bahkan Membentuk Pertahanan
Jejak-jejak yang sebagian berdiameter hingga 40 sentimeter itu tersusun sejajar dalam barisan paralel.
Dwi Astarini - Rabu, 17 Desember 2025
Ribuan Jejak Kaki Dinosaurus Ditemukan di Pegunungan Italia, Polanya Rapi bahkan Membentuk Pertahanan
Indonesia
Temui Jokowi di Solo, Dato Tahir Bocorkan Tanggal Peresmian Museum Sains dan Teknologi
Founder dan Chairman Mayapada Group, Dato Sri Tahir, menemui Jokowi di Solo. Ia mengatakan, Museum Sains dan Teknologi diresmikan Maret 2026.
Soffi Amira - Jumat, 12 Desember 2025
Temui Jokowi di Solo, Dato Tahir Bocorkan Tanggal Peresmian Museum Sains dan Teknologi
ShowBiz
Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Studi yang dipublikasikan di Journal of Epidemiology & Community Health ini menyebut popularitas mempersingkat usia hingga 4,6 tahun.
Dwi Astarini - Jumat, 28 November 2025
 Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Indonesia
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Brasil dan Indonesia sepakat bekerja sama di bidang ekonomi dan sains. Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, berharap kerja sama ini bisa menguntungkan dua negara.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Dunia
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Penemuan mereka berpotensi mengatasi beberapa masalah terbesar di planet ini, termasuk menangkap karbon dioksida untuk membantu mengatasi perubahan iklim dan mengurangi polusi plastik melalui pendekatan kimia.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Dunia
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Membuka jalan bagi lahirnya generasi baru komputer superkuat.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Bagikan