Leo Koguan Mendesak Elon Musk untuk Melepas Jabatan CEO Tesla


Leo KoGuan sesalkan sikap tak profesional Elon Musk. (Foto: Twitter/@KoGuanLeo)
OBSESI dengan platform media sosial Twitter yang baru diakuisisi, dan harga saham Tesla yang anjlok, telah mendorong pemegang saham terbesar ketiga Tesla yakni Leo KoGuan, mendesak agar Elon Musk mundur sebagai CEO perusahaan mobil listrik tersebut.
Menyusul pembelian platform media sosial Twitter oleh CEO Tesla Elon Musk, sejumlah investor terkemuka Tesla telah mengungkapkan rasa frustrasi mereka atas dugaan kurangnya keterlibatan sang CEO dalam perusahaan mobil listrik itu selama beberapa bulan terakhir.
KoGuan, seorang pengusaha kelahiran Indonesia, dikenal sebagai pemegang saham individu terbesar ketiga Tesla, dan ia menulis dalam sebuah cicitan bahwa Musk harus meninggalkan Tesla. Alasannya sederhana, karena menurut KoGuan, selama beberapa bulan terakhir, Tesla tidak memiliki CEO yang benar-benar bekerja untuk perusahaan itu.
Baca juga:
Elon Musk Jual Parfum Aroma Rambut Terbakar

"Tesla membutuhkan dan pantas memiliki seorang CEO yang bekerja penuh waktu. Sebagai penggemarnya, saya berinvestasi di Tesla karena Elon. Tentu saja, saya lebih suka Elon menjadi CEO, tetapi dia meninggalkan Tesla," ungkap KoGuan dalam unggahan media sosialnya itu.
Seiring dengan kinerja baru Musk di Twitter, saham Tesla memang berkinerja buruk hingga turun sekitar 60 persen pada 2022. Tak mengherankan bila para investor meminta Musk turun dari jabatan CEO agar perusahaan itu dapat bekerja dengan baik kembali.
Musk bahkan telah menjual hampir USD 40 miliar saham Tesla atau setara dengan Rp 623 miliar selama 14 bulan terakhir. Menurut laman Business Insider, harga saham perusahaan pembuat mobil listrik itu telah jatuh ke level terendah dalam dua tahun terakhir setelah penurunan 6 persen pada Selasa (20/12).
Baca juga:
Elon Musk Bakal Ubah Kantor Twitter Jadi Rumah untuk Tunawisma?

"Jika terus turun sekeras ini, maka akan berakhir dengan masuknya investor aktivis, dan investor aktivis itu akan mendesak untuk masuk ke dewan pimpinan perusahaan sehingga kemudian menekan Musk - atau bahkan mungkin menendang Musk dari kursi CEO," kata mantan kepala keamanan Facebook Alex Stamos seperti dikutip Drive, Rabu (21/12).
Sementara, jajak pendapat di Twitter yang diinisiasi Musk lebih setuju agar Musk turun dari jabatan CEO di perusahaan media sosial itu. Sekitar 10 juta pemilih lebih setuju agar Musk mundur. Namun, Musk belum menemukan penerus yang tepat untuk mengisi kursi CEO di Twitter itu. (waf)
Baca juga:
Elon Musk Bagikan Tips Sukses Untuk Anak Muda
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Starlink Alami Gangguan Mendadak, Ini Update Terbarunya

Korban Kekerasan Seksual Anak Minta Elon Musk Hapus Tautan ke Gambarnya, Pihak Penjual Terdeteksi Berlokasi di Jakarta

Grok AI Sebut Trump 'Penjahat Paling Terkenal' di Washington, Terjerat 34 Kasus Pidana

Elon Musk Tegaskan tak Ada Merger antara xAI dan Tesla, tapi Minta Investor Voting Potensi Investasi

Elon Musk Serius soal Bikin Partai Sendiri, Jadikan Kejahatan Seksual Jeffrey Epstein Prioritas

Chatbot Grok Puji-Puji Hitler, Elon Musk Sebut Ada Modifikasi tak Sah dan sudah Melakukan Perbaikan

Kontroversi Grok AI: Chatbot Elon Musk yang Ubah Nada Soal Ras dan Keberagaman

Elon Musk Bikin Partai Baru, Donald Trump Langsung Sebut itu Ide Konyol

Pecah Kongsi dengan Donald Trump, Elon Musk Nyatakan akan Bikin Partai Politik Baru

Ketika Raja K-Pop Bertemu Raja Teknologi, G-Dragon Promosikan Tesla CyberTruck Elon Musk
