Lembaganya Keluar 3 Besar Versi Indo Barometer, KPK: Harus Dihargai

Nawawi Pomolango melambaikan tangan usai usai menjalani uji kepatutan dan kelayakan di ruang rapat Komisi III DPR RI, Jakarta, Rabu (11/9/2019). ANTARA FOTO/Aditya Putra
Merahputih.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango merespons hasil survei Indo Barometer yang menunjukkan peringkat KPK mengalami penurunan sebagai lembaga negara yang memiliki tingkat kepercayaan publik tinggi.
"Survei itu karena merupakan hasil kerja yang profesional tentu harus dihargai, begitu juga dengan survei Indo Barometer. Khusus menyangkut KPK juga lebih banyak disandarkan pada belum terlihatnya hasil kerja," kata Nawawi di Jakarta, Senin (24/2).
Baca Juga
Survei Indo Barometer: TNI Paling Dipercaya Publik, KPK Mental dari 3 Besar
Dengan masa pimpinan KPK periode 2019-2023 yang baru berjalan dua bulan sangat prematur jika dituntut untuk menunjukkan hasil kerja.
"Karena pimpinan KPK yang ada sekarang ini kan baru berusia dua bulan, sangat prematur untuk dituntut menunjukkan hasil kerjanya. Ditambah lagi usia UU hasil revisi UU Nomor 19 Tahun 2019 yang menjadi pijakan hukum bekerja KPK yang juga berusia dini," ujar Nawawi.

Sebelumnya, hasil survei Indo Barometer menunjukkan bahwa institusi TNI menjadi lembaga negara yang memiliki tingkat kepercayaan publik paling tinggi yaitu dengan persentase 94 persen.
"Ada empat lembaga negara yang memiliki tingkat kepercayaan publik tinggi yaitu TNI (94 persen), Presiden RI (89,7 persen), organisasi keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah (86,8 persen), dan KPK (81,8 persen)," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (23/2).
Baca Juga
KPK Minta Maqdir Ismail Laporkan Keberadaan Eks Sekretaris MA Nurhadi
Dia mengatakan meskipun angka kepercayaan publik pada KPK tergolong tinggi (81,8 persen) namun hasil tersebut menempatkan lembaga tersebut di posisi keempat.
Menurut dia, sebagaimana dikutip Antara, biasanya dalam tiap survei yang dilakukannya, lembaga pimpinan Firli Bahuri itu selalu masuk dalam tiga besar. "Biasanya KPK selalu masuk tiga besar bersama TNI dan Presiden RI," ujarnya. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
KPK Cecar Eks Sekjen Kemenag Proses Terbitnya SK Kuota Haji Tambahan Era Menag Yaqut

KPK Menggali Keterangan Khalid Basalamah Terkait Perolehan Kuota Haji Khusus

Lisa Mariana di Mabes Polri Bilang Terima Duit Banyak dari RK, KPK Janji Dalami Libatkan PPATK

PN Jaksel Gelar Sidang Praperadilan Tersangka Rudy Tanoe 15 September, KPK Pastikan Hadir

Jadi Tersangka Korupsi Bansos, Rudy Tanoe Ajukan Praperadilan Lawan KPK

KPK Telusuri Aliran Dana Kasus Korupsi Kuota Haji, Termasuk ke PBNU

KPK Duga Putri Mendiang Eks Gubernur Kaltim Awang Faroek Kerap Minta Suap

KPK Tahan Putri Eks Gubernur Kaltim Awang Faroek Terkait Suap Tambang Rp 3,5 M

KPK Menduga Ridwan Kamil Terima Uang Dugaan Korupsi Bank BJB saat Jabat Gubernur Jawa Barat

Ungkap Modus Jual Beli Kuota Haji, KPK: Tidak Secara Langsung
