Kesehatan

Lebih Parah daripada Baby Blues, Waspadai Gejala PPD dan Psikosis Postpartum

Dwi AstariniDwi Astarini - Minggu, 05 Mei 2024
 Lebih Parah daripada Baby Blues, Waspadai Gejala PPD dan Psikosis Postpartum

Waspadai gejala PPD dan postpartum psikosis.(foto: pexels-sarah-chai)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM - KEJADIAN depresi pascapersalinan ibu di Indonesia masih tergolong tinggi. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengungkapkan terdapat 57 persen ibu di Indonesia mengalami gejala baby blues. Indonesia mencatatkan 50 hingga 70 persen perempuan mengalami depresi pascamelahirkan.

Baby blues merupakan salah satu bentuk depresi setelah melahirkan. “Kondisi ibu yang sedih dan murung yang berkepanjangan, tidak bisa bonding dengan anak, dan emosi yang tidak stabil merupakan gejala yang perlu diwaspadai. Tidak sedikit kejadian depresi pascamelahirkan yang bisa berimbas dengan mencelakakan diri sendiri maupun sang bayi,” jelas konselor Klinik First Care Lieke Puspasari dalam keterangan yang diterima Merahputih.com.

Lieke mengungkapkan baby blues jadi kondisi depresi pascapersalinan yang paling sering dijumpai. Selain baby blues, para ibu bisa mengalami depresi pascamelahirkan yang lebih parah, seperti postpartum depression (PPD) dan psikosis. Postpartum Depression (PPD) merupakan bentuk depresi setelah melahirkan dengan tingkat kecemasan yang lebih kuat dan dapat terjadi pada kelahiran selanjutnya.

Baca juga:

Indonesia Catatkan Kasus Baby Blues Tertinggi di Asia, Peran Ayah Amat Dibutuhkan

Untuk penanganan PPD, baik ibu ataupun ayah, dapat dengan melakukan konselor kepada tenaga medis di bidang kesehatan mental seperti konselor, psikolog ataupun psikiater. Ibu juga perlu berkonsultasi dengan dokter obgyn untuk mengidentifikasi gejala depresi dan melakukan perawatan.

Sementara itu, psikosis postpartum merupakan kondisi psikologis dengan gejala yang lebih buruk daripada PPD dan tergolong penyakit mental. Kendati jarang terjadi, psikosis postpartum dapat terjadi pada siapa saja yang baru melahirkan terutama pada ibu dengan riwayat kondisi kesehatan mental tertentu.

“Depresi ini telah tergolong sebagai penyakit mental serius. Psikosis postpartum dapat terjadi dengan cepat dalam kurun waktu 3 bulan pertama setelah melahirkan. Pada kasus psikosis postpartum, gejala yang umum terjadi yakni halusinasi, perubahan mood ekstrem, mood manic, bingung, curiga dan takut, delusi, menjadi agresif, paranoid hingga berencana untuk menyakiti diri sendiri maupun bayi,” jelasnya.(*)

Baca juga:

Hotel Postpartum, Ide Jenius Atasi Baby Blues

#Kesehatan #Parenting
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Bagikan