Lebih dari 10 Ribu Warga Masih Mengungsi akibat Erupsi Gunung Semeru


Pengungsi erupsi Gunung Semeru, Lumajang. (Foto: MP/Asropih)
MerahPutih.com - Ribuan warga di seputar lereng Gunung Semeru masih bertahan di pengungsian. Berita terakhir, gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu kembali meluncurkan awan panas guguran sejauh 3 kilometer pada Minggu (19/12).
Tercatat, sebanyak 10.400 warga mengungsi di 406 titik pengungsian Senin (20/12) malam.
"Sebagian besar warga mengungsi di dalam wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur," kata Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari kepada wartawan, Selasa (21/12).
Baca Juga:
Pengungsi Gunung Semeru Sangat Membutuhkan Bahan Bangunan dan Alat Dapur
Menurut Abdul, titik pengungsian masih terpusat di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Candipuro 21 titik dengan 4.645 jiwa, Pasirian 17 titik 1.732 jiwa dan Pronojiwo 4 titik 1.077 jiwa.
Pos Komando (Posko) Penanganan Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru terus memutakhirkan data warga mengungsi.
Selain terpusat di tiga kecamatan, sebaran titik pengungsian lainnya berada di wilayah Kabupaten Lumajang, seperti Sumbersuko, Pasrujambe, dan Lumajang.
"Titik pengungsian di luar Kabupaten Lumajang teridentifikasi di Kabupaten Malang sembilan titik dengan total 341 jiwa, Blitar 1 titik 20 jiwa, Probolinggo satu titik 11 jiwa dan Jember tiga titik 13 jiwa," sebut Abdul.
Memasuki minggu ketiga, posko masih memfokuskan pada pemenuhan kebutuhan dasar para warga di titik-titik pengungsian, di antaranya makanan, kesehatan dan pendidikan.
Baca Juga:
Donasi Bagi Korban Semeru Lewat Baznas Baru Rp 14 Miliar
Sementara itu, Posko secara pararel melakukan pembersihan lahan yang nantinya akan digunakan sebagai lokasi relokasi.
Hinga kini, kegiatan pembersihan area relokasi yang berada di Desa Sumber Mujur itu sudah mencapai 17 persen.
Data sementara, total rumah rusak akibat awan panas guguran mencapai 1.027, dengan rincian rumah rusak berat 505 unit di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
"Sedangkan di Desa Supituriang, Kecamatan Pronojiwo, rumah rusak berat sebanyak 437 unit dan rusak ringan 85 unit," jelas Abdul.
Abdul menuturkan, aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Malang dan Lumajang masih terus terjadi.
Pos pengamatan gunung api memantau adanya 1 kali awan panas guguran (APG) dengan jarak luncur 3 ribu meter arah Besuk Kobokan dan 1 kali APG dengan jarak luncur 200 meter arah Curah Kobokan.
Aktivitas vulkanik Gunung Semeru masih berstatus Level III atau Siaga, yang dinaikkan sejak 16 Desember 2021 lalu. (Knu)
Baca Juga:
Gunung Semeru Kembali Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
254 Rumah Warga Rusak Akibat Gempa Poso, Tersebar di 19 Desa

Tidak Ada Korban Jiwa, BNPB Minta Warga Tetap Waspada Efek Gempa Susulan di Bekasi

Korban Gempa Poso Dijanjikan Bantuan Rumah Rusak Rp 15-30 Juta, Plus Bansos Tunai Rp 600 Ribu 3 Bulan

Semeru Kembali Erupsi, Ancaman Aliran Lahar Hingga 13 Kilometer Dari Puncak

Operasi Terpadu Bikin Penanganan Karhutla Efektif, BNPB Siaga Sampai September 2025

Gunung Semeru Meletus Berkali-kali Pagi Ini! Potensi Lahar Hujan dan Guguran Lava Mengancam Hingga Radius 13 Kilometer, Warga Diminta Waspada

BNPB Pantau Kondisi Kekeringan di Indonesia, Ribuan Liter Air Dikirim ke Berbagai Desa

Minta 10 Pantai Dikosongkan, BNPB: Tsunami 50 cm Bisa Membunuh

5 Provinsi Diminta Kosongkan Pantai, Pengalaman 2011 Saat Tsunami Jepang di Papua Capai 3,8 Meter Dalam Teluk

Sikapi Karhutla Riau, Gibran Bakal Ketatkan Regulasi Hingga Pengawasan Pembukaan Lahan
