Lebaran 2019

Lebaran Kedua, Wisatawan Ikut Berebut Gunungan Grebeg Syawal Keraton Surakarta

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 06 Juni 2019
 Lebaran Kedua, Wisatawan Ikut Berebut Gunungan Grebeg Syawal Keraton Surakarta

Warga berebut dua gunungan dalam acara budaya grebeg Syawal Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat di Masjid Agung, Solo, Jawa Tengah, Kamis (6/6). (MP/Ismail)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Puluhan wisatawan dari berbagai wilayah di Indonesia memanfaatkan momen Lebaran dengan mengikuti acara adat Grebeg Syawal Keraton Kasunanan, Surakarta, Hadiningrat di Masjid Agung, Solo, Jawa Tengah, Kamis (6/6).

Pantauan MerahPutih.Com, grebeg Syawal dimulai pukul 10.30 WIB. Ditandai dengan keluarnya iring-iringan gunungan dari Kori Kamandungan Keraton Solo.

Iring-iringan yang terdiri dari utusan dalem, abdi dalem ulama, abdi dalem musik, bergodo atau prajurit, abdi dalem corobalen, abdi dalem pembawa gunungan jaler dan istri serta pembawa ancak saloka berjalan menuju Masjid Agung Keraton melalui Siti Hinggil dan alun-alun utara.

Para Abdi Dalem memikul gunungan untuk grebeg syawal di Keraton Solo
Abdi Dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat membawa gunungan dalam upacara adat grebeg Syawal di Masjid Agung, Solo, Jawa Tengah, Kamis (6/6). (MP/Ismail)

Sesampainya di halaman Masjid Agung, para ulama, abdi dalem dan sentono dalem masuk ke dalam masjid sembari membasa ancak saloka yang berisi nasi gurih untuk didoakan dan dibagikan kepada warga.

Kedua gunungan diletakkan di sisi kanan masjid dan gunungan estri di sisi sebaliknya. Begitu ulama selesai berdoa, kedua gunungan langsung diperebutkan warga yang sejak awal sudah berkerumun di sekitar gunungan. Hanya dalam waktu 10 menit, gunungan yang berisi aneka sayur mayur itu ludes menjadi rebutan.

"Saya mememang sengaja datang jauh dari Bekasi, Jawa Barat bersama delapan keluarga untuk mengikuti prosesi grebeg Syawal," ujar Sari pada MerahPutih.Com.

Ia pun mengaku dapat sepotong buah wortel dan kacang panjang setelah berdesak-desakan dengan ratusan warga lainnya. Dua jenis sayuran itu dibawa pulang ke rumah.

Warga berebutan gunungan yang dibawa dalam adat Grebeg Syawal Keraton Solo
Warga dan wisatawan berebutan gunungan dalam Grebeg Syawal Keraton Solo (MP/Ismail)

"Kata orang Jawa dapat buah dari grebeg gunungan Syawalan Keraton Surakarta dapat beberuntungan. Saya bawa pulang saja ini," kata dia.

BACA JUGA: Lebaran Kedua Jakarta Fair Hadirkan Band Hits 90-an

Pemerintah Tidak Akan Beri Ampun Pelaku yang Ancam Bunuh Empat Tokoh Nasional

Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat KGPH Dipokusumo, mengungkapkan grebeg syawal merupakan satu dari empat rangkaian kegiatan yang digelar saat puasa dan Lebaran oleh Keraton Surakarta. Acara itu dimulai dari malam selikuran, pembahian zakat, gunungan atau grebeg syawal serta sungkeman.

"Ada dua gunungan berupa jaler dan estri yang kita kirab dan diperebutkan warga. Kedua gunungan ini merupakan simbol asal manusia," tutup Kusumo.(*)

Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Jawa Tengah.

#Grebeg Syawal #Tradisi Jawa #Lebaran 2019 #Keraton Solo
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Bertemu di Masjid Agung PB XIV Hangabehi Berpelukan dengan PB XVI Purbaya
Purbaya yang duduk di shaf depan langsung menghampiri kakaknya, Hangabehi, yang sama-sama berada di shaf depan.
Dwi Astarini - Sabtu, 06 Desember 2025
Bertemu di Masjid Agung PB XIV Hangabehi Berpelukan dengan PB XVI Purbaya
Indonesia
Pemkot Solo Tahan Dana Hibah Rp 200 Juta, PB XIV Hangabehi Mengaku tak Tahu-Menahu
Penghentian itu terjadi akibat adanya konflik dua raja setelah mangkatnya Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII pada 2 November lalu.
Dwi Astarini - Jumat, 28 November 2025
Pemkot Solo Tahan Dana Hibah Rp 200 Juta, PB XIV Hangabehi Mengaku tak Tahu-Menahu
Indonesia
Menbud Percaya Maha Menteri Tedjowulan Bisa Selesaikan Konflik Raja Kembar Solo
"Panembahan Agung Tedjowulan bisa menjadi orang yang dituakan,” kata Menbud Fadli Zon
Wisnu Cipto - Selasa, 25 November 2025
Menbud Percaya Maha Menteri Tedjowulan Bisa Selesaikan Konflik Raja Kembar Solo
Indonesia
Konflik Dua Raja Keraton Solo, Pemkot Tunda Pencairan Dana Hibah
Dana hibah untuk Keraton Solo masih terus dianggarkan setiap tahun, dan nominalnya diperkirakan tidak kurang dari Rp 200 juta.
Dwi Astarini - Minggu, 23 November 2025
Konflik Dua Raja Keraton Solo, Pemkot Tunda Pencairan Dana Hibah
Indonesia
Prihatin Lihatnya, 2 Raja Solo Salat Bareng Tanpa Saling Sapa di Masjid Agung Keraton
Purboyo dan Hangabehi terlihat membaur dengan jamaah salat Jumat lainnya, tetapi tidak saling menyapa satu sama lain.
Wisnu Cipto - Sabtu, 22 November 2025
Prihatin Lihatnya, 2 Raja Solo Salat Bareng Tanpa Saling Sapa di Masjid Agung Keraton
Indonesia
PB XIV Bentuk Struktur Bebadan Keraton Baru, Lembaga Dewan Adat tidak Dimasukkan
Penataan ini merupakan langkah strategis Raja untuk memperkuat tata kelola, memulihkan muruah, dan menegaskan kembali posisi Keraton.
Dwi Astarini - Kamis, 20 November 2025
PB XIV Bentuk Struktur Bebadan Keraton Baru, Lembaga Dewan Adat tidak Dimasukkan
Indonesia
Wali Kota Solo Respati Ardi Absen di Jumenengan PB XIV, Doakan Bawa Dampak Positif
Siapa pun pemimpin Keraton Solo yang penting membawa dampak positif bagi masyarakat khususnya dalam kaitannya dengan pelestarian kebudayaan.
Dwi Astarini - Selasa, 18 November 2025
Wali Kota Solo Respati Ardi Absen di Jumenengan PB XIV, Doakan Bawa Dampak Positif
Indonesia
Ingatkan Keponakannya Mangkubumi jika Jumenengan, Adik PB XIII: Kalau Nggak Kuat Sakit
Adik mendiang Raja Keraton Kasunanan Solo, SISKS Pakubuwono (PB) XIII, KGPH Benowo mengingatkan ke Hangabehi atau Mangkubumi untuk tidak sembarangan mengikrarkan diri sebagai PB XIV.
Frengky Aruan - Minggu, 16 November 2025
Ingatkan Keponakannya Mangkubumi jika Jumenengan, Adik PB XIII: Kalau Nggak Kuat Sakit
Indonesia
Jumenengan PB XIV, Warga Antusias Lihat Raja Keraton Solo Dikirab Kereta Garuda Kencana
Dalam acara itu, PB XIV mengenakan baju ageman takwa berwarna pink fuschia dikawal prajurit yang membawa busur serta panah.
Dwi Astarini - Sabtu, 15 November 2025
Jumenengan PB XIV, Warga Antusias Lihat Raja Keraton Solo Dikirab Kereta Garuda Kencana
Indonesia
Suksesi Sah PB XIII Belum Ada, DPRD Imbau Internal Keraton Solo Jangan Panas
“Setiap pergantian kepemimpinan di lingkungan Keraton Surakarta kerap diwarnai dinamika yang cukup panas. Kami berharap suasana bisa berbeda. Saatnya kita belajar dari pengalaman,”
Wisnu Cipto - Senin, 10 November 2025
Suksesi Sah PB XIII Belum Ada, DPRD Imbau Internal Keraton Solo Jangan Panas
Bagikan