Layanan Perbankan Tumbuhkan Satu Persen PDB Per Kapital


Ilustrasi uang rupiah. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Penggunaan layanan perbankan diklaim telah meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita Indonesia sebesar satu persen. Bank Mandiri terus mendorong masyarakat untuk menggunakan layanan perbankan dengan berbagai solusi finansial.
"Dengan demikian semakin banyak akses masyarakat kepada perbankan, akan mempercepat pertumbuhan PDB per kapita," kata Presiden Direktur PT Bank Mandiri (Persero) TBK Darmawan Junaidi di Jakarta, Senin (28/9).
Darmawan menjelaskan angka peningkatan satu persen PDB per kapita berasal dari populasi yang menerima gaji melalui akun bank, sehingga mendorong pertumbuhan PDB per kapita sebesar 0,43 persen. Kemudian, populasi yang mengakses mobile banking juga mendorong pertumbuhan PDB per kapita sebesar 0,654 persen.
Baca Juga:
Transaksi Digital Banking Tembus Rp 3.468,4 Triliun
Penduduk yang melakukan transaksi lewat internet banking pun turut menambah pertumbuhan PDB per kapita sebesar 0,046 persen, sehingga secara keseluruhan menjadi sekitar satu persen.
"Sehingga menurut kami dorongan kepada sektor keuangan ini merupakan hal penting bagi pertumbuhan ekonomi," ungkap Darmawan.
Ia berpendapat, pengembangan bisnis perbankan di Indonesia masih sangat besar, karena dalam beberapa tahun terakhir perkembangan keuangan secara eksklusif sudah mulai bertumbuh. Kendati demikian, masih terdapat beberapa tantangan seperti masih banyak penduduk yang belum memiliki akses kepada perbankan, yakni sekitar 100 juta sampai 120 juta penduduk.
Selain itu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tercatat memiliki 86.448 agen hingga Agustus 2021 untuk mendorong perseroan memperluas layanan perbankannya. Agen tersebut terdiri atas 63.953 agen tanpa cabang reguler atau branchless baking dan 22.494 agen program bantuan sosial (bansos) pemerintah.

Ia memaparkan, agen bansos diharapkan bisa mempercepat program pemulihan ekonomi nasional (PEN), terutama kepada masyarakat yang masih terdampak sangat berat dengan adanya pandemi COVID-19, karena tidak adanya mobilitas sehingga usaha yang selama ini dilakukan tidak bisa berjalan.
Darmawan menjelaskan, total frekuensi transaksi nasabah di Mandiri Agen sudah mencapai 46 juta transaksi dan mencapai volume sekitar Rp54 triliun sejak awal Januari hingga Agustus 2021. Tercatat pula transaksi ultramikro senilai Rp 3 triliun yang diinisiasi melalui Mandiri Agen dan sudah mencatatkan sekitar 49.824 referal kredit yang disampaikan kepada Bank Mandiri.
Ia menambahkan bahwa sampai saat ini pihaknya juga terus meningkatkan media layanan perbankan yang bisa diakses oleh masyarakat dan integrasi dengan ekosistem digital.
"Dengan begitu, harapannya Bank Mandiri bisa terus mendorong adanya inklusi keuangan di Tanah Air," katanya dikutip Antara. (*)
Baca Juga:
Indikator Kinerja Keuangan Bank DKI Terus Membaik
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Mensesneg Ungkap Alasan Prabowo Lantik 2 Wakil Kepala di BP BUMN

Danantara akan Suntik Dana Rp 30 Triliun untuk Garuda Indonesia, Ekonom: Langkah Tak Inovatif, Hanya Bakar Duit

Dorong Pengesahan RUU BUMN Harapkan Percepat Kemajuan Ekonomi Nasional

Keinginan Warga Menabung Menurun, Warga Penghasilan Rp 3 Juta Per Bulan Paling Terdampak

DPR Perketat Pengawasan BUMN, Bonus Direksi Rugi Dilarang dan Rangkap Jabatan Harus Dihindari

Revisi UU BUMN Disahkan DPR, ini nih 12 Poin Perubahannya

DPR Sahkan RUU BUMN

Konsolidasi Asuransi BUMN: 15 Perusahaan Jadi 3, Dorong Kapasitas dan Penuhi Aturan OJK

Aplikasi BCA Mobile dan MyBCA Alami Gangguan Pagi ini, Nasabah Kesulitan Lakukan Transaksi

Rekening Dormant Rp 204 Miliar Dibobol Sindikat, DPR Tegaskan Peringatan Bagi Perbankan
