Transaksi Digital Banking Tembus Rp 3.468,4 Triliun


ATM Link. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Nilai transaksi digital banking terus mengalami pertumbuhan signifikan di masa pandemi ini. Tercatat, transaksi telah mencapai Rp 3.468,4 triliun pada Agustus 2021 atau tumbuh 61,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
"Transaksi ekonomi dan keuangan digital pada Agustus 2021 terus meningkat," kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan September 2021 secara daring di Jakarta, Selasa (21/9).
Baca Juga:
Percepatan Ekonomi Digital Jadi Kunci Integrasi Inklusif Kawasan Asia Pasifik
Peningkatan tersebut, sejalan dengan akseptasi dan preferensi masyarakat untuk berbelanja daring, perluasan pembayaran digital, dan akselerasi digital banking oleh seluruh perbankan di Tanah Air.
Selain itu, lanjutnya, nilai transaksi Uang Elektronik (UE) juga tercatat meningkat 43,66 persen (yoy) menjadi Rp 24,8 triliun pada Agustus 2021. Sementara nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu seperti kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit tercatat Rp 633 triliun atau tumbuh 5,85 persen pada Agustus 2021 (yoy).
Perry Warjiyo menegaskan, BI akan terus memperkuat integrasi ekosistem Ekonomi Keuangan Digital (EKD) melalui penguatan kebijakan sistem pembayaran dan koordinasi kebijakan dengan otoritas terkait.
Koordinasi kebijakan dengan pemerintah terkait pelaksanaan uji coba digitalisasi bansos dan elektronifikasi transaksi pemerintah juga akan diperkuat untuk mendorong realisasi belanja pemerintah.
Di sisi tunai, Perry Warjiyo membeberkan Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada Agustus 2021 meningkat 10,73 persen (yoy) mencapai Rp 843,9 triliun.
"BI terus memperkuat strategi layanan kas dan distribusi uang untuk memenuhi kebutuhan uang kartal di perbankan dan masyarakat, termasuk pada masa pembatasan mobilitas," kata Perry Warjiyo.

Selain itu, sebanyak 10,4 juta merchant sudah menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) hingga pertengahan September 2021. Angka tersebut tumbuh 120,22 persen dibandingkan pertengahan September 2020 (year-on-year/yoy).
Ferry menegaskan, transaksi ekonomi dan keuangan digital pada Agustus 2021 memang terus meningkat, sejalan dengan akseptasi dan preferensi masyarakat untuk berbelanja daring, perluasan pembayaran digital, dan akselerasi digital banking.
"BI terus memperkuat integrasi ekosistem ekonomi keuangan digital (EKD) melalui penguatan kebijakan sistem pembayaran," katanya. (Asp)
Baca Juga:
Di Amerika, Mendag Perintahkan Perwakilan Indonesia Gali Potensi Ekonomi Digital
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Enam Bank Himbara Dapat Kucuran Dana Rp 200 Triliun, Menkeu Minta Jangan Dibelikan SRBI atau SBN

Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno

BI Pangkas Suku Bunga Jadi 5 Persen, Rupiah Sulit Untuk Turun ke Rp 16.000 per Dollar AS

Bank Indonesia Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Utang Luar Negeri yang Tumbuh Melambat

Apa Itu Payment ID Yang Disorot Karena Ditakuti Memata-Matai Transaksi Keuangan Warga

Riset Prasasti: ICOR Ekonomi Digital 4,3, Dinilai Lebih Efisien Dibanding 17 Sektor Lain

Solo Raya Alami Lonjakan Transaksi QRIS, Volume Capai 51,91 Juta

Bank Indonesia Bongkar Rahasia Mengapa Ekonomi Jakarta Melaju Kencang di Kuartal III 2025

Pedagang Tolak Transaksi Uang Logam Rp 100 dan Rp 200 Bisa Dipidana, BI Sebut Hukumannya 1 Tahun Bui

KPK Telusuri Dugaan Aliran Dana CSR BI dan OJK ke Partai Politik
