Larangan Mudik, 1.134 Kendaraan Dipaksa Putar Balik di Jalan Tol Solo-Ngawi


Kendaran melintas di Jalan Tol Solo-Ngawi di Gerbang Tol (GT) Ngemplak, Kabupaten, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (27/4). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) sebagai pengelola jalan Tol Solo-Ngawi sepanjang 90,43 kilometer mencatat sebanyak 1.134 kendaraan dipaksa putar balik setelah kepergok hendak mudik.
Hal tersebut diketahui setelah tim gabungan Satlantas Polda Jawa Tengah dan Polda Jawa Timur serta Dinas Perhubungan (Dishub) melakulan penyekatan kendaraan. Penyekatan kendaraan tersebut menindaklanjuti Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian transportasi selama musim mudik Idulfitri 1441 H dalam rangka pencegahan penyebaran COVID-19.
Baca Juga:
"Sebanyak 1.134 kendaraan dipaksa putar balik di Tol Solo-Ngawi ini merupakan data penyekatan mulai Jumat-Minggu," ujar Direktur Utama (Dirut) PT JSN Ari Wibowo, Senin (27/4).
Ari memaparkan, pada Jumat (24/4), ada sebanyak 149 kendaraan diminta diputar balik. Pada Sabtu (25/4) sebanyak 596 kendaraan, dan Minggu (26/4) sebanyak 389 kendaraan. Penyekatan di jalan tol Solo-Ngawi hanya dilakulan di Gerbang Tol (GT) Ngawi.
"Pendataan petugas di GT Ngawi pada hari Sabtu dan Mingu, paling banyak diminta putar balik kendaraan dari Jawa Tengah yang hendak mudik ke Jawa Timur sebanyak 637 kendaraan," papar dia.

Sedangkan kendaran dari arah Jawa Timur yang hendak mudik ke Jawa Tengah, lanjut dia, sebanyak 348 kendaraan. Ia memastikan penyekatan kendaraan yang dilakukan melibatkan PT SNJ hanya ada di GT Ngawi.
"Penyekatan di jalan Tol Solo-Ngawi ada juga di GT Sragen. Namun, itu yang melakulan Pemkab Sragen bersama Satlantas Polres Sragen," tutur dia.
Baca Juga:
DPRD DKI Realokasi Anggaran Rp256,5 untuk Penanganan COVID-19
Ia menambahkan, setelah ada larangan mudik dari pemerintah, jumlah kendaraan yang masuk Tol Solo-Ngawi tinggal tersisisa 5.000 kendaraan per hari. Sebelum ada larangan mudik kendaraan masuk Tol Solo-Ngawi sebanyak 16.000 kendaraan sampai 15.000 kendaraan.
"Kami perkirakan jumlah kendaraan akan turun drastis lagi jika Surabaya Raya dan Semarang Raya diberlakukan PSBB (Pembatasan sosial berskala Besar)," tutup dia. (Ism)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
MTI Desak ERP Jakarta Fokus Kawasan, Hindari Jebakan Macet

Jasa Marga Memohon Maaf Perbaikan Tol Cipularang-Padaleunyi Berpotensi Hambat Lalu Lintas Mulai Hari Ini

Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat

Penanganan Longsor di Tol Bocimi Seksi 2 Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Akses Tol Bocimi Parungkuda Menuju Ciawi Ditutup Akibat Longsor

Imbas Tabrakan Beruntun, 3 Gardu Tol Halim Ditutup

Tol Palembang-Indralaya Ditutup Sementara

COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan

H-2 Lebaran Pemudik Masih Akan Padati Jalan Tol

Di Tol, Jalur Satu Arah Berlaku Mulai 14.00 hingga 24.00 WIB
