Laporan ACTA ke Ombudsman Soal Pertemuan Jokowi-PSI Dinilai Salah Alamat


Ketua Umum DPP PSI Grace Natalie. (MP/John Abimanyu)
MerahPutih.com - Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris menilai, pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang berlangsung di Istana Negara beberapa waktu lalu merupakan hal yang wajar.
"Biasa saja enggak ada yang aneh. Tadi barusan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) ke Istana juga ketemu Jokowi. Biasa saja enggak ada yang aneh," kata Haris, saat ditemui di kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (6/3).
Menurut Haris, kalau pun pertemuan Jokowi dan PSI membahas pemilihan presiden hal tersebut tidak perlu dipermasalahkan. Pasalnya, pembicaraan Pilpres akan bermuara kepada kepentingan negara.
"Jadi lobi-lobi elit politik itu biasa saja sih di tahun politik. Ya beliau ketemu untuk kepentingan negara. Kalau mau ngomongin pemilihan presiden untuk kepentingan apa? Ya negaralah, enggak ada masalah di situ," ucap Haris.
Karena itu, Haris menilai, tindakan Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) yang melaporkan peristiwa pertemuan Jokowi dan PSI itu ke Ombudsman salah alamat.
"Ya salah alamat," imbuh Profesor Riset bidang perkembangan politik Indonesia ini.
Sebelumnya, ACTA resmi melaporkan peristiwa pertemuan Presiden Jokowi dan PSI ke Ombudsman. Wakil Ketua ACTA Ali Lubis mengatakan, yang dilaporkan pihaknya, yakni peristiwa pertemuan Jokowi dan PSI, bukan Presiden atau partai politiknya.
Pihaknya melaporkan peristiwa itu karena pertemuan Presiden Jokowi dan PSI di Istana membahas mengenai pemenangan Pilpres 2019. (Pon)
Baca juga berita terkait di: Pertemuan dengan Presiden Jokowi Dikritik, Ini Klarifikasi Ketua Umum PSI
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Siswa Sekolah di Jaktim Keluhkan Menu MBG Bau, Dewan PSI Minta SPPG Dievaluasi

Dana Bagi Hasil dari Pemerintah Pusat Disunat, Dewan PSI Usulkan Penyesuaian Tarif Transjakarta

Pramono Bingung Warga Ngadu Lewat Instagram usai Dicuekin JAKI, PSI: Petugas Harus Dievaluasi

Saan Mustopa Pastikan Rusdi Masse masih Kader NasDem, tak Gabung ke PSI

Bestari Barus Mantap ke PSI, Sebut Jokowi Jadi Inspirasi Perjuangan Politik

Ketua Harian DPP PSI Ahmad Ali Dinasihati Jokowi: Jangan Jadi Beban Prabowo

Inisial J Dilantik Jadi Ketua Dewan Pembina PSI, Jokowi Bilang Begini

Sekak Balik DPRD PSI Jakarta, Pakar Beberkan Aturan Anak Usaha BUMD Sah Terima Uang Bagi Hasil Keuntungan

Daftar Pengurus DPP PSI 2025-2030: Ketua Dewan Pembina Bapak 'J', 2 Politikus NasDem Jadi Petinggi

PSI Jakarta Soroti Rencana Pramono Bangun 19.800 Hunian Baru, Minta Perbaiki Masalah Lainnya
