Wisata Indonesia

Lapangan Terbang Pondok Cabe Naik Kelas Jadi Bandara Betulan

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Selasa, 19 Juli 2022
Lapangan Terbang Pondok Cabe Naik Kelas Jadi Bandara Betulan

Lapangan Pondok Cabe sempat menjadi pangkalan militer pasukan Sekutu. (Unsplash/Will Drzycimsk)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

LAPANGAN terbang Pondok Cabe, Tangerang Selatan, mulai bersolek. Tak lagi sekadar lapangan buat latihan terbang, tapi juga bakal menjelma bandara penumpang penerbangan komersial jarak pendek (airtaxi).

PT Pelita Air Services, anak perusahaan Pertamina sekaligus pengelola lapangan terbang Pondok Cabe, dan PT Angkasa Pura II telah memaklumatkan penggunaan lapangan itu sebagai bandara komersial tujuan Lampung, Cepu, dan Purbalingga mulai 5 Agustus 2022.

Lapangan Pondok Cabe sempat menjadi pangkalan militer pasukan Sekutu, lapangan latihan untuk anggota Tentara Nasional Indonesia dan Polri, dan sarana olahraga udara (kedirgantaraan) untuk anggota Federasi Aero Sport Indonesia (FASI).

Pembangunan lapangan terbang Pondok Cabe bermula menjelang Perang Pasifik (1942-1945). Perang Pasifik merupakan perang antara Sekutu dengan Jepang di wilayah Asia dan Samudera Pasifik.

Ketika itu, Jepang telah merangsek masuk ke berbagai wilayah Hindia Belanda. Pemerintah Hindia Belanda beserta sekutunya, Amerika Serikat, Inggris, dan Australia, menyiapkan pertahanan udara untuk menangkal serangan Jepang ke Jawa. Sebab, Jepang telah menyerang Sumatera Selatan sejak 12 Februari 1942.

Baca juga:

Naik Pesawat Ke Cepu, Nikmati Potensi Wisatanya

lapangan terbang pondok cabe
Belanda menjadikan beberapa wilayah di Jawa Barat seperti Pondok Cabe, Cisauk, Bandung, dan Tasikmalaya sebagai pangkalan pertahanan udara. (Unsplash/Eber Gustavo)

Belanda menjadikan beberapa wilayah di Jawa Barat seperti Pondok Cabe, Cisauk, Bandung, dan Tasikmalaya sebagai pangkalan pertahanan udara. "Tugasnya dua : membinasakan sebanyak mungkin pesawat tempur Jepang dan melindungi lapangan terbangnya sendiri untuk kemudian melakukan operasi serangan," tulis P.C. Boer dalam The Loss of Java : The Final Battle for Possession of Java Fought.

Wilayah Pondok Cabe dianggap cocok sebagai pangkalan pertahanan mengingat masih rimbun dan jauh dari keramaian.

Sejak masa kolonial, wilayah ini telah tersua dalam peta kuno abad ke-19 dan ditulis 'Pondok Tjabe'. Margaret van Till, penulis buku Banditry in West Java, mencatat Pondok Cabe berapa kali menjadi sasaran operasi dan persembunyian para bandit.

Selepas kemerdekaan, lapangan terbang Pondok Cabe tak terurus. Alang-alang tumbuh subur. Beberapa bangunan mulai berdiri di sejumlah sudut, salah satunya Pusat Latihan Mekanisasi Pertanian.

"Pusat latihan tadi baru-baru ini memperoleh tanah yang luas bekas lapangan terbang di Pondok Cabe dekat Pasar Minggu," catat Dunia Internasional, Mei 1954.

Memasuki 1970-an, lapangan terbang Pondok Cabe dibangun kembali dan menjadi milik Pertamina. Perusahaan negara ini memiliki sejumlah pesawat terbang untuk mendukung mobilitas pegawainya. Pesawat itu terhimpun dalam Divisi Pelayanan Transportasi Udara atau Pertamina Air Services

Sejak 1970-an, divisi itu memisahkan diri dan menjadi perusahaan baru di bawah Pertamina. Namanya jadi PT Pelita Air Services. Perusahaan ini menyediakan layanan transportasi udara untuk industri minyak dan gas di Indonesia. Penerbangannya berangkat dari lapangan terbang Pondok Cabe.

Baca juga:

Wings Air Buka Penerbangan dari Pondok Cabe ke Lampung, Cepu, dan Purbalingga

lapangan terbang pondok cabe
Selain oleh Pertamina, lapangan terbang pondok cabe juga digunakan oleh FASI sejak 1970-an. (Unsplash/Karl Kohler)

Selain oleh Pertamina, lapangan terbang pondok cabe juga digunakan oleh FASI sejak 1970-an. Lingkup kerja FASI merentang dari olahraga terjun payung, terbang layang, gantole, pesawat bermotor, sampai aero modelling (miniatur pesawat). Beberapa anggota FASI merupakan anggota TNI/Polri.

FASI juga membangun sekolah olahraga kedirgantaraan di Pondok Cabe. Tujuannya mencetak para atlet olahraga kedirgantaraan.

"Karena bukan mustahil dari sekolah Pondok Cabe bisa dibina penerbang pesawat bermotor, pesawat terbang layang, aeromodelling, dan penerjun, empat jenis olahraga yang telah bersekutu dalam tubuh FASI," tulis Tempo, 29 April 1972.

Pondok Cabe mulai diusulkan sebagai bandara penerbangan komersial pada dekade 2000-an. Perkembangan pesat kota Jakarta pada 2000-an mendorong munculnya kebutuhan bandara satelit.

Bandara Soekarno-Hatta semakin padat. Tiap tahun, 62 juta penumpang diangkut di Soekarno Hatta. Padahal kapasitas bandara yang dibangun pada 1978 direncanakan hanya 22 juta penumpang per tahun.

Tapi Pemerintah Kota Tanggerang Selatan menolak rencana tersebut. Mereka bilang, warga mengeluhkan suara pesawat terbang yang mengganggu pendengaran.

Daerah sekitar lapangan terbang telah berkembang pesat sebagai permukiman padat. Letaknya sangat mepet pula dengan lapangan terbang tersebut. Ini tak lepas dari perkembangan Jakarta ke arah selatan dan kebutuhan penglaju yang bekerja di Jakarta untuk memiliki rumah di pinggiran.

Pemerintah Kota Tangerang Selatan malah mengusulkan pembaruan tata ruang di sekitar lapangan terbang Pondok Cabe. Rencananya lapangan terbang itu diubah jadi mall. Tapi itu tak pernah terwujud.

Justru rencana menjadikan lapangan terbang Pondok Cabe sebagai bandara komersial muncul lagi pada 2016. Pertamina waktu itu menjajaki kerjasama dengan Garuda Indonesia untuk membuka penerbangan jarak dekat dengan pesawat ATR atau baling-baling ke 12 kota Indonesia di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.

Lagi-lagi rencana itu mentok. Kali ini Menteri Perhubungan Jonan menolak mentah-mentah. Alasannya, penerbangan komersial di Pondok Cabe akan bertabrakan dengan rute penerbangan dari Bandara Halim Perdana Kusuma.

Setelah maju-mundur kena, akhirnya rencana mengaktifkan lapangan terbang Pondok Cabe sebagai bandara komersial terwujud pada 2022. (dru)

Baca juga:

Tips Anti 'Norak' Saat Pertama Kali Naik Pesawat Terbang

#Juli Warga +62 Naik Kelas #Wisata
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Lifestyle
10 Rekomendasi Tempat Wisata Purwokerto Terbaik 2025, Harga Terjangkau!
Temukan 10 tempat wisata terbaik di Purwokerto 2025 dengan detail lengkap, alamat, harga tiket, dan keunggulannya. Liburan seru dan hemat di Purwokerto!
ImanK - Sabtu, 08 November 2025
10 Rekomendasi Tempat Wisata Purwokerto Terbaik 2025, Harga Terjangkau!
Indonesia
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
Rangkaian berwarna cerah ini menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi naik kereta api di tengah kota hingga ke wilayah pedesaan Wonogiri.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 18 Oktober 2025
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati  Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
Indonesia
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Pengelola TMR wajib memantau satwa secara rutin
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Indonesia
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
Harus dicari alternatif lain kendaraan yang lebih murah dan dapat memuat lebih banyak orang sekali jalan.
Dwi Astarini - Kamis, 16 Oktober 2025
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
Travel
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Ala Khotah (Jejak Nabi) menghadirkan sebuah perjalanan imersif selama enam bulan yang akan dimulai pada November ini.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Indonesia
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Partisipasi publik menjadi kunci agar Kota Tua benar-benar menjadi ruang bersama yang aman dan nyaman
Angga Yudha Pratama - Minggu, 12 Oktober 2025
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Indonesia
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
Wisata malam Ragunan akan dibuka hari ini, Sabtu (11/10). Taman Ragunan buka pukul 18.00-22.00 WIB. Berikut harga tiketnya.
Soffi Amira - Sabtu, 11 Oktober 2025
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
Indonesia
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
Angka itu naik ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 517.528 WNA.
Dwi Astarini - Kamis, 09 Oktober 2025
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
Travel
Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia
Temuan ini berdampak langsung pada strategi destinasi dunia, mulai dari Tokyo hingga Dubai, yang kini semakin memperhatikan fasilitas halal demi menarik wisatawan muslim.
Dwi Astarini - Senin, 29 September 2025
Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia
Travel
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
'KPop Demon Hunters' telah menjadi panduan tidak resmi bagi wisatawan asing.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
Bagikan