Langgar Protokol Kesehatan, Gibran dan Bagyo Ditegur Bawaslu Solo
Massa pendukung pasangan Gibran-Teguh abaikan protokol kesehatan di KPU Solo, Jawa Tengah, Jumat (4/9). (MP/Ismail)
MerahPutih.com -Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Solo, Jawa Tengah menemukan pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan kedua bakal cawali dan cawawali, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa dan Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo). Pelanggaran yang paling mencolok adalah mengabaikan protokol kesehatan COVID-19.
Diketahui Gibran-Teguh mendaftar di KPU pada Jumat (4/9) dengan naik sepeda dan andong membawa massa dalam jumlah ratusan orang. Sementara itu, pasangan Bajo mendaftar KPU pada Minggu (6/9) dengan naik kuda, andong, dan jalan kaki dengan mengklaim membawa 1.000 orang.
Baca Juga
Tim Pemenangan Naik Pitam Bajo Disebut Calon Boneka Pilwakot Solo
"Kami telah melayangkan teguran kepada dua bakal cawali dan cawawali di Pilwakot Solo 2020, Gibran-Teguh dan Bajo," ujar Divisi Pengawasan Bawaslu Solo, Muh Muttaqin pada Merahputih.com, Minggu (6/9).
Dikatakannya, Teguran diberikan lantaran kedua bakal cawali dan cawawali membawa banyak massa saat pendaftaran di KPU Solo dan melanggar protokol kesehatan COVID-19 yang ditetapkan pemerintah. Pelanggaran protokol kesehatan yang dimaksud adalah aturan jaga jarak.
"Massa pendukung Gibran-Teguh dan Bajo tampak berkerumun abaikan protokol kesehatan," katanya.
Ia sangat menyayangkan kejadian tersebut. mengingat situasi Solo masih pandemi COVID-19. Bawaslu juga melihat adanya orang tua yang membawa bayi dan anak kecil khususnya saat Bajo mendaftar di KPU.
"Kami sangat menyayangkannya. Harusnya kedua tim pemenangan dan bakal calon bisa mengendalikan jumlah massa yang datang ke KPU," papar dia.
Ia menambahkan persoalan ini sudah disampaikan ke KPU agar dilakukan evaluasi total dengan harapan kejadian serupa tidak terulangi. Apalagi, tahapan Pilwakot Solo masih banyak dan tidak menutup kemungkinan ada pengerahan massa lagi.
Baca Juga
"Persoalan protokol kesehatan jangan dianggap remeh. Virus COVID-19 belum ada obatnya sampai sekaramg jadi harus diperhatikan," tandas Muttaqin. (Ismail/Jawa Tengah)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut
Banggar DPR Soroti 4 Isu Krusial Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran
KPK Kirim Sinyal Bahaya, Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran Diperkuat dengan Integrasi Pencegahan dan Penindakan
Warga Solo Boleh Ikut Demo 1 Tahun Prabowo-Gibran Berkuasa, Tapi Ada Syaratnya
Jam 12 Siang, BEM UI Bergerak ke Jakarta Tagih Janji Kampanye Prabowo-Gibran
Dicecar Gibran Soal Pemotongan Anggaran Pemda, Menkeu Purbaya: Dia Menyuarakan Keresahan
Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik
Begini Cara Grab Memilih Perwakilan Ojol untuk Bertemu dengan Wapres Gibran
Asosiasi Pastikan Pengemudi Ojol yang Bertemu Wapres Gibran Bukan Anggota Mereka
Jenguk Driver Ojol Korban Bentrokan, Wapres Gibran: Tiga Hari Pulang