La Nyalla Mattalitti Ingin Rekonsiliasi dan Rehabilitasi PSSI

Luhung SaptoLuhung Sapto - Rabu, 03 Agustus 2016
La Nyalla Mattalitti Ingin Rekonsiliasi dan Rehabilitasi PSSI

Presiden PSSI, La Nyalla Mattalitti (Foto: Official PSSI)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Sepak Bola - Dari balik jeruji Ketua Umum PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti mengharapkan PSSI bersatu lagi dan roda organisasi kembali berjalan seperti semula. La Nyalla ingin PSSI di bawah ketua umum yang baru melakukan rekonsiliasi dan rehabilitasi para pemangku kepentingan sepak bola Tanah Air. 

Seperti diketahui, La Nyalla ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi dana hibah Kamar Dagang Industri (Kadin) Jatim. Kini, La Nyalla ditahan di Rutan Salemba, Jakarta Pusat untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang digelar di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Rabu (3/8), La Nyalla menyampaikan harapan dalam surat pidato sambutan yang dibacakan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PSSI, Hinca Panjaitan. 

“Saya meminta semua keluarga besar PSSI bersatu kembali dalam rumah sepakbola Indonesia. Semua tokoh dan pelaku sepakbola yang kemarin sempat terlibat konflik dualisme organisasi harus diterima kembali ke dalam rumah besar kita, rumah sepakbola ini, yakni PSSI,” kata La Nyalla dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Hinca saat pidato pembukaan KLB.

La Nyalla berharap PSSI ke depan, dipimpin oleh sosok yang telah teruji mengabdikan dirinya kepada sepakbola. Berikut isi surat lengkapnya:

SAMBUTAN TERTULIS

Ketua Umum PSSI

Jakarta, 3 Agustus 2016

Bismilahirrohmannirrohim,

Assalamu’alaikum Wr. Wb,

  • Yang saya cintai, anggota PSSI yang hari ini menjadi delegasi KLB PSSI
  • Yang saya hormati para pejabat pemerintahan yang hadir di pembukaan KLB PSSI
  • Yang saya hormati perwakilan dari FIFA dan AFC
  • Yang saya hormati perwakilan dari KONI Pusat dan Komite Olimpiade Indonesia
  • Yang saya hormati ketua dan anggota Dewan Kehormatan dan Dewan Pembina PSSI
  • Yang saya hormati anggota Komite Eksekutif dan Komite Tetap PSSI masa bakti 2015-2019

Hadirin sekalian,

Agama yang saya imani, mengajarkan saya untuk menyampaikan kebenaran dan mengambil hikmah. Karena itu, dalam sambutan tertulis saya kali ini, saya akan menyampaikan apa yang benar itu benar, sekaligus mengajak kita semua untuk mengambil hikmah dari perjalanan ini.

Kongres yang saya hormati,

Kita semua masih ingat, saya diberi amanat menjadi Wakil Presiden PSSI setelah FIFA menyelesaikan dualisme kompetisi-PSSI yang terjadi sejak tahun 2010 hingga 2013. Tepatnya pada KLB unifikasi PSSI pada 17 Maret 2013 di Hotel Borobudur Jakarta. Sejak saat itu, saya mulai menjabat sebagai Wakil Presiden PSSI.

Kemudian bulan April 2013 saya diminta oleh Komite Eksekutif PSSI untuk mengurus Tim Nasional. Dengan jangka waktu yang tidak terlalu lama, Alhamdulillah peringkat Timnas kita berhasil merangkak naik dari 172 hingga ke 156 ranking FIFA.

Sejak saya mengurus Tim Nasional di PSSI, tidak ada lagi dana dari APBN untuk Timnas. Sehingga semua murni dari sponsor dan hak siar televisi. Kita semua harus  bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan biaya Timnas yang tidak sedikit. Apalagi semua level Timnas aktif. Mulai dari Senior, U23, U19, U16, U14 sampai Timnas Putri dan Futsal.

Prestasi memang belum gemilang. Karena prestasi memang tidak bisa diraih instan. Tetapi PSSI telah meletakkan pondasi awal penataan dan pengelolaan Timnas secara profesional. Memberi kepercayaan penuh kepada pelatih. Memfasilitasi sebaik mungkin program kerja yang disusun para pelatih.

Begitu pula di sektor penataan organisasi, kita semua di PSSI meyakini bahwa hanya dengan mengikuti standarisasi yang telah ditentukan FIFA, kita bisa mengejar ketinggalan dengan bangsa-bangsa lain di muka bumi ini.

Karena itu kita lulus FIFA Performance Program di awal tahun 2014 lalu. Dan setelah itu untuk pertama kali PSSI mendapat bantuan Goal Project dari FIFA. Termasuk bantuan pelatihan untuk para pelatih dan wasit kita. Ini semua upaya yang serius dilakukan PSSI dalam masa kurang dari dua tahun setelah didera konflik dan dualisme  kompetisi.

Saya juga mendorong Ketua Komisi Disiplin saat itu, Saudara Hinca Pandjaitan untuk tidak segan-segan menghukum semua pelaku pelanggar kode disiplin sepakbola. Saya juga yang mendorong Saudara Hinca untuk menjajaki kerjasama dengan Sport Radar dan menjalin komunikasi aktif dengan Direktur Keamanan FIFA dalam konteks melindungi sepakbola kita dari perilaku buruk.

Saya juga yang meminta CEO PT Liga Indonesia saat itu, Saudara Joko Driyono untuk memastikan bahwa tidak ada satu pun kalimat di dalam regulasi Liga Indonesia bahwa klub boleh tidak membayar kewajiban terhadap pemainnya.

Saya juga meminta Sekjend PSSI saat itu, yang juga dijabat Saudara Joko Driyono untuk memenuhi semua aspek standarisasi FIFA di organisasi kesekjenan. Sehingga kita harus membayar mahal beberapa tenaga ahli di bidang teknikal dan football development. Termasuk standarisasi sistem dan akuntabilitas keuangan organisasi.

Termasuk program member development yang kita lakukan dengan menjalankan financial assistance program kepada PSSI Provinsi serta memberikan peluang kemandirian PSSI provinsi dengan memberlakukan Statuta PSSI Provinsi.

Semua yang kita lakukan di PSSI bermuara pada proteksi terhadap sepakbola dengan menjalankan PSSI sesuai benchmark yang sama dengan yang dilakukan anggota FIFA lainnya. Khususnya mereka yang sudah lebih maju dibanding kita. Sedikit demi sedikit kita wajib mengarah ke sana.

Kongres yang saya hormati,

Seperti kita ketahui bersama, di tengah perjalanan, pemerintah melalui Kemenpora tidak sependapat dengan apa yang dilakukan PSSI. Sehingga dengan tujuan melakukan reformasi organisasi, PSSI dibekukan sejak 17  April 2015 hingga 10 Mei 2016 lalu.

Sebagai Presiden PSSI, tentu saya harus melakukan upaya. Salah satunya adalah mencoba berulangkali menyampaikan apa yang terjadi di PSSI kepada pemerintah. Namun rupanya upaya tersebut belum membuahkan hasil. Sehingga upaya hukum untuk melakukan koreksi atas kebijakan itu harus saya tempuh.

Alhamdulillah hasilnya final. Menpora mencabut SK Pembekuan PSSI, yang salah satu argumentasinya adalah karena menghormati putusan Mahkamah Agung yang membatalkan SK tersebut.  

Tetapi cerita kemudian bergeser, menjadi desakan Kongres Luar Biasa untuk mengganti kepengurusan saya. 

Kenyataan itu harus saya tanggapi dengan konsekuen. Dan saya juga sangat jernih memahami latar belakang desakan tersebut. Sebagaimana anggota PSSI juga memahami apa yang saya alami.

Saya memang pernah dan berulangkali mengatakan, bahwa saya akan menyerahkan mandat kepemimpinan, apabila yang meminta adalah anggota PSSI yang memilih saya. Dan itu sudah terjadi. Anggota PSSI yang kemarin di KLB Surabaya memilih saya, sekarang meminta kembali mandatnya. Karena itu saya harus konsisten dengan pernyataan saya.

Baik. KLB harus dijalankan. Bahkan saya berdoa agar Kongres pemilihan nanti dapat memilih Presiden PSSI yang terbaik bagi sepakbola kita.

Kongres yang saya hormati,

Perjalanan PSSI hingga hari ini harus menjadi hikmah bagi kita semua untuk menjadikan sejarah hari sebagai momemtum rekonsiliasi dan reformasi PSSI.

Saya meminta semua keluarga besar PSSI bersatu kembali dalam rumah sepakbola ini. Semua tokoh dan pelaku sepakbola yang kemarin sempat terlibat konflik dualisme organisasi harus diterima kembali ke dalam rumah besar kita, rumah sepakbola ini; PSSI.

Rekonsiliasi dan rehabilitasi semua tokoh dan pelaku sepakbola nasional kita. Mantan Ketua Umum Pak Djohar Arifin Husein harus kita terima di rumah besar kita. Begitu pula anggota komite eksekutif hasil KLB Solo, Saudara Farid Rahman, Saudara Sihar Sitorus, Saudara Bob Hippy, Saudara Widodo, Saudari Toety Dau dan almarhum Saudara Mawardi Nurdin, harus kita rangkul kembali sebagai keluarga besar di rumah sepakbola kita.

Rekonsiliasi dan rehabilitasi ini saya harap dapat dilakukan dengan memutihkan putusan hukuman badan yudisial PSSI terhadap beliau-beliau tersebut.

Kongres yang saya hormati,

Saya pernah mendengar bahwa Presiden RI Bapak Joko Widodo berharap PSSI dijalankan dengan profesional oleh orang yang mengerti dan menjiwai sepakbola. Sehingga organisasi ini akan lebih cepat menuju prestasi yang kita harapkan.

Karena itu saya mendukung, agar organisasi ini dipimpin oleh sosok yang telah teruji mengabdikan dirinya kepada sepakbola. Hal itu juga harus kita lakukan sampai di level PSSI Provinsi. Sehingga PSSI akan diisi oleh orang-orang yang peduli dan bekerja untuk sepakbola. Bukan disibukkan dengan tugas-tugas lain yang menyita perhatian.  

Namun, harus diingat bahwa integritas adalah harga mati. PSSI harus dihindarkan dari para perusak sepakbola. Mereka yang rela mengorbankan sepakbola melalui praktik-praktik pengaturan skor dan perilaku buruk lainnya.

Akhir kata, saya hanya berharap doa dari anggota PSSI agar saya diberi ketabahan dan kekuatan dalam menjalani proses hukum yang sedang saya upayakan melalui pengadilan.

Sekian dan terima kasih.

Wabilahil taufiq wal hidayah,

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

 

La Nyalla Mahmud Mattalitti

BACA JUGA:

  1. Masa Jabatan Hinca Panjaitan Diperpanjang, Seluruh Anggota Exco Diganti
  2. Menpora Persilakan Pemilik Suara Gelar KLB
  3. "KLB Sudah Tidak Perlu Lagi"
  4. Menpora Janji Kawal Perubahan di Tubuh PSSI
  5. Kemenpora Cabut Pembekuan PSSI karena Didesak FIFA
#KLB PSSI #La Nyalla Mattalitti
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
KPK Bakal Periksa La Nyalla di Kasus Dana Hibah Jatim
KPK dalami kasus dugaan korupsi dana hibah untuk kelompok masyarakat dari APBD Provinsi Jawa Timur (Jatim) Tahun Anggaran 2021-2022.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 23 April 2025
KPK Bakal Periksa La Nyalla di Kasus Dana Hibah Jatim
Indonesia
KPK Duga Ada Aliran Duit Korupsi Dana Hibah saat La Nyalla Pimpin KONI Jatim
KPK menduga ada aliran korupsi dana hibah saat La Nyalla menjadi pemimpin KONI Jatim.
Soffi Amira - Rabu, 16 April 2025
KPK Duga Ada Aliran Duit Korupsi Dana Hibah saat La Nyalla Pimpin KONI Jatim
Indonesia
KPK: Penggeledahan Rumah La Nyalla Terkait dengan Jabatannya saat Jadi Wakil Ketua KONI Jatim
Sehari menggeledah rumah La Nyalla di Surabaya, tim penyidik KPK juga menggeledah kantor KONI Jatim.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 16 April 2025
KPK: Penggeledahan Rumah La Nyalla Terkait dengan Jabatannya saat Jadi Wakil Ketua KONI Jatim
Indonesia
Terkait Dugaan Korupsi Dana Hibah APBD, KPK Geledah Kantor KONI Jatim
Pada Senin (14/4) kemarin, tim penyidik KPK juga telah menggeledah rumah anggota DPD RI La Nyalla Mattalitti terkait kasus yang sama.
Frengky Aruan - Selasa, 15 April 2025
Terkait Dugaan Korupsi Dana Hibah APBD, KPK Geledah Kantor KONI Jatim
Indonesia
Usai Rumahnya Digeledah, La Nyalla Bakal Menyusul Diperiksa KPK?
Tak menutup kemungkinan KPK akan memanggil La Nyalla untuk klarifikasi setelah penggeledahan rumahnya.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 15 April 2025
Usai Rumahnya Digeledah, La Nyalla Bakal Menyusul Diperiksa KPK?
Indonesia
La Nyalla Klaim Tak Ada Barbuk Disita dari Rumahnya, Ini Respons KPK
KPK masih menunggu semua proses penggeledahan untuk selanjutnya bisa menyampaikan ke publik.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 15 April 2025
La Nyalla Klaim Tak Ada Barbuk Disita dari Rumahnya, Ini Respons KPK
Indonesia
Anggota DPD RI La Nyalla Minta KPK Jelaskan Maksud Geledah Rumahnya
Penggeledahan itu berkaitan dengan kasus dugaan korupsi dana hibah untuk kelompok masyarakat dari APBD Provinsi Jatim Tahun Anggaran 2021-2022.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 15 April 2025
Anggota DPD RI La Nyalla Minta KPK Jelaskan Maksud Geledah Rumahnya
Indonesia
KPK Geledah Rumah Anggota DPD La Nyalla Terkait Kasus Dana Hibah Jatim
KPK menyita tiga unit tanah dan bangunan yang berlokasi di Surabaya serta satu unit apartemen di Malang senilai Rp 8,1 miliar milik anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Anwar Sadad.
Dwi Astarini - Senin, 14 April 2025
KPK Geledah Rumah Anggota DPD La Nyalla Terkait Kasus Dana Hibah Jatim
Indonesia
La Nyalla Harap Putusan MK Jadi Momentum Perubahan Fundamental
Banyak calon presiden, tidak masalah, tetapi yang memilih adalah para hikmat yang berada di MPR sebagai lembaga tertinggi, yang tidak hanya dihuni anggota DPR dari representasi partai saja
Angga Yudha Pratama - Minggu, 05 Januari 2025
La Nyalla Harap Putusan MK Jadi Momentum Perubahan Fundamental
Indonesia
LaNyalla Paparkan Keberpihakan Konkret DPD Bagi Masyarakat Adat
LaNyalla menyebut DPD memiliki komitmen yang jelas terhadap kepentingan seluruh daerah di Indonesia.
Frengky Aruan - Sabtu, 03 Agustus 2024
LaNyalla Paparkan Keberpihakan Konkret DPD Bagi Masyarakat Adat
Bagikan