Kutuk Kekerasan Aparat, Aliansi Mahasiswa Tuntut Kapolri Mundur

Andika PratamaAndika Pratama - Senin, 30 September 2019
Kutuk Kekerasan Aparat, Aliansi Mahasiswa Tuntut Kapolri Mundur

Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Foto: MP/Kanu

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Aliansi Mahasiswa bakal menyoroti soal kekejaman aparat terhadap para aktivis. Pasalnya, hal ini merupakan pembungkaman terhadap demokrasi. Petisi ini dirandatangani 41 eks Ketua BEM seluruh Indonesia.

Presidium Alumni Aliansi BEM se Indonesia menyebut, tindakan ini sungguh hal ini adalah tindakan yang sangat biadab, tidak manusiawi dan tidak sesuai prosedur yang dilakukan oleh Polri. Tidak hanya saat menghadapi massa aksi di Jakarta saja namun juga pada massa aksi diberbagai daerah di Indonesia.

Baca Juga

Geruduk DPR, Mahasiswa Tolak Rencana Penggulingan Jokowi dan Tegakkan Khilafah

"Tak terhitung lagi berapa korban luka yang ditimbulkan atas tindakan represif yang dilakukan oleh Polri baik dari kalangan mahasiswa, pelajar atau jurnalis," kata Alumni Aliansi BEM dalam keterangannya, Senin (30/9).

Aksi demonstrasi hari Selasa ini merupakan aksi demo lanjutan "Aliansi Mahasiswa Indonesia Tuntut Tuntaskan Reformasi" berunjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, hingga Senin (23/9) malam. Merahputih.com / Rizki Fitrianto
Aksi demonstrasi hari Selasa ini merupakan aksi demo lanjutan "Aliansi Mahasiswa Indonesia Tuntut Tuntaskan Reformasi" berunjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, hingga Senin (23/9) malam. Merahputih.com / Rizki Fitrianto

Mereka mengecam keras tindakan Polri dalam penggunaan peluru tajam terhadap demonstran yang menyebabkan korban jiwa. "Hal ini sangatlah tidak bisa ditoleransi dan seharusnya dinegara demokrasi ini penggunaan peluru tajam sangatlah tidak perlu dan diluar akal sehat demokrasi," jelasnya.

Aksi ini juga mengutuk atas tindakan represif yang dilakukan oleh Negara melalui Polri dalam menghadapi demonstran diberbagai daerah di Indonesia yang menimbulkan korban luka berat yang tidak terhitung jumlahnya.

"Tindakan ini adalah di luar batas dan sangat tidak manusiawi," kata dia.

Baca Juga

Masyarakat Diminta Tak Terpancing Penumpang Gelap yang Ingin Gagalkan Pelantikan Presiden

Mereka juga menolak keras penangkapan yang dilakukan pada aktivis Mahasiswa dan Aktivis Hak Asasi Manusia yang menyuarakan kemanusiaan atas tidak manusiawinya tindakan negara terhadap rakyat.

"Kami juga mengutuk kekerasan yang dilakukan terhadap jurnalis yang dilakukan oleh aparat Polri. Bahwa tindakan tersebut juga merupakan tindakan bodoh dalam menyikapi kebebasan berpendapat dan demokrasi Indonesia," terangnya

Mahasiswa mendesak pemerintah untuk mengusut tuntas kasus pembunuhan dua aktivis mahasiswa dalam waktu 3x24 jam sejak sikap ini dibacakan.

"Jika tidak, maka kami minta Kapolri Jenderal Tito Karmavian mundur dari jabatanya, karena telah membunuh rakyatnya sendiri," tutup Aliansi.

Sebelumnya, aksi Polri saat menangani unras dikritik karena membabi-buta menyerang mahasiswa dan elemen masyarakat yang lain dengan gas airmata, pemukulan. Aparat bahkan diduga menembakkan peluru tajam terhadap demonstran dan menimbulkan dua orang korban jiwa di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Kantor MUI. (MP/Dery Ridwansah)
Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Kantor MUI. (MP/Dery Ridwansah)

Mahasiswa yang tewas tertembak bernama Randi (21) mahasiswa Fakultas Perikanan dan Muhammad Yusuf Kardawi (19), mahasiswa teknik sipil Universitas Halu Oleo (UHO). Selain itu banyak aktvis mahasiswa dan aktivis HAM yang ditangkap dan masih di tahan oleh polisi.

Baca Juga

Aliansi Akademi Indonesia Kecam Kampus Menghukum Mahasiswa Demo

Tak hanya itu, Kekerasan juga dilakukan terhadap jurnalis Kompas.com, Nibras Nada Nailufar. Ia mengalami intimidasi saat merekam perilaku polisi yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga di kawasan Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Selasa malam.

Dalam peristiwa ini, polisi melarang korban merekam gambar dan memaksanya menghapus rekaman video kekerasan. Nibras bahkan nyaris dipukul oleh seorang polisi.

Selain itu kekerasan terjadi juga terhadap jurnalis IDN Times Vanny El Rahman. Dia dipukul dan diminta menghapus foto dan video rekamannya mengenai kekerasan yang dilakukan polisi terhadap demonstran di sekitar flyover Slipi, Jakarta. (Knu)

#Tito Karnavian #Demo Mahasiswa
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Berita Foto
Aksi Demo Mahasiswa UI Tagih Janji Tuntutan Rakyat 17+8 di Depan Gedung DPR
Aksi demo mahasiswa UI dan UIN Jakarta menagih janji Tuntutan Rakyat 17+8 di depan Gedung DPR, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Senayan, Jakarta, Selasa (9/9/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 09 September 2025
Aksi Demo Mahasiswa UI Tagih Janji Tuntutan Rakyat 17+8  di Depan Gedung DPR
Indonesia
Mendagri Tito Minta Pemda Hidupkan Lagi Siskamling untuk Jaga Keamanan Wilayah
Mendagri juga meminta pemda untuk mengoptimalkan peran Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas).
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 09 September 2025
Mendagri Tito Minta Pemda Hidupkan Lagi Siskamling untuk Jaga Keamanan Wilayah
Indonesia
Mahasiswa Lanjutkan Demo di DPR, Minta Tuntutan 17+8 Indonesia Dipenuhi
Tuntutan Rakyat 17+8 yang disampaikan itu terbagi dalam dua bagian. Pertama, sebanyak 17 tuntutan diminta untuk dipenuhi dalam jangka pendek, yakni paling lambat 5 September 2025.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 September 2025
Mahasiswa Lanjutkan Demo di DPR, Minta Tuntutan 17+8 Indonesia Dipenuhi
Indonesia
Pimpinan DPR Pelan-Pelan Bakal Lobi Kapolri Bebaskan Demonstran yang Ditangkap
Pembebasan ini hanya berlaku untuk mereka yang tidak terbukti melakukan tindakan anarkis.
Angga Yudha Pratama - Rabu, 03 September 2025
Pimpinan DPR Pelan-Pelan Bakal Lobi Kapolri Bebaskan Demonstran yang Ditangkap
Indonesia
Pramono Anung Pastikan KJP dan KJMU Tidak Akan Dicabut Meski Peserta Didik Ikut Unjuk Rasa
Tugas kita adalah membekali mereka agar mampu menyampaikan aspirasi dengan cara yang tertib
Angga Yudha Pratama - Rabu, 03 September 2025
Pramono Anung Pastikan KJP dan KJMU Tidak Akan Dicabut Meski Peserta Didik Ikut Unjuk Rasa
Indonesia
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Kebebasan menyampaikan pendapat melalui unjuk rasa dijamin oleh konstitusi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 September 2025
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Indonesia
Mahasiswa Solo Desak Presiden Prabowo Rasakan Keresahan Warga, Jangan Bikin Kebijakan Merugikan
Di awal periode pemerintahannya, mahasiswa menilai, sudah beberapa kali kebijakan yang tidak sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat pada saat ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 02 September 2025
Mahasiswa Solo Desak Presiden Prabowo Rasakan Keresahan Warga, Jangan Bikin Kebijakan Merugikan
Indonesia
Situasi Belum Kondusif, BEM SI Batalkan Aksi Indonesia C(emas) Jilid II Hari Ini
Alasan pembatakan aksi karena kondisi di lapangan dinilai belum kondusif dan masih marak kejadian kericuhan yang terjadi sejak akhir pekan kemarin.
Wisnu Cipto - Selasa, 02 September 2025
Situasi Belum Kondusif, BEM SI Batalkan Aksi Indonesia C(emas) Jilid II Hari Ini
Indonesia
Mendagri Larang Kepala Daerah yang Wilayahnya Terjadi Demo Pergi Ke Luar Negeri
Larangan ke luar negeri itu juga akan diberlakukan kepada seluruh pejabat Pemprov Jakarta.
Wisnu Cipto - Minggu, 31 Agustus 2025
Mendagri Larang Kepala Daerah yang Wilayahnya Terjadi Demo Pergi Ke Luar Negeri
Indonesia
Bangunan Aset Milik Majelis Permusyawaratan Rakyat di Depan DPRD Jawa Barat Dibakar
Bangunan yang pernah difungsikan sebagai rumah dinas Wakil Gubernur Jawa Barat pada era Gubernur Nuriana itu kemudian terbakar setelah bagian depannya terkena lemparan molotov hingga api merembet ke dalam.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 29 Agustus 2025
Bangunan Aset Milik Majelis Permusyawaratan Rakyat di Depan DPRD Jawa Barat Dibakar
Bagikan