Kunjungan Paus Fransiskus Bukti Nyata Indonesia Mampu Jaga Kerukunan Beragama
Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus. ANTARA/Anadolu/tm/am.
MERAHPUTIH.COM - PEMIMPIN gereja katolik dunia Paus Fransiskus akan berkunjung ke Indonesia pada 3 hingga 6 September 2024. Pada 5 September, Paus Fransiskus akan mengikuti kegiatan misa akbar di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Perwakilan dari Konferensi Waligereja Indonesia sekaligus Juru Bicara Panitia Kunjungan Paus Fransiskus Thomas Ulun Ismoyo menekankan kunjungan ini merupakan pengakuan atas status Indonesia sebagai miniatur keberagaman dan toleransi dunia.
"Kunjungan ini merupakan bukti nyata dari pengakuan dunia atas Indonesia yang mampu menjaga kerukunan dalam keberagaman. Indonesia dipilih karena dilihat hebat di mata Vatikan," ujarnya, Selasa (27/8).
Lebih lanjut, ia menjelaskan Paus Fransiskus telah lama mengamati Indonesia sebagai negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia tetap mampu memberikan ruang bagi berkembangnya berbagai agama dan budaya.
Sejatinya, ia menjelaskan Paus Fransiskus sudah mengagendakan untuk mengunjungi Indonesia pada 2020. Akan tetapi, rencana tersebut gagal karena dunia tengah menghadapi pandemi COVID-19.
Baca juga:
Seputar Kedatangan Paus Fransiskus: Inilah Pesan yang akan Dibawa
Romo Ulun menambahkan, dalam konteks global, toleransi beragama sering kali menjadi isu yang sensitif, terutama di negara-negara dengan populasi yang sangat beragam. Namun, Indonesia berhasil menunjukkan bahwa perbedaan bukan penghalang, melainkan kekayaan yang harus dirawat dan dihormati.
Keberagaman agama dan budaya yang ada di Indonesia tidak hanya diakui dunia internasional, tetapi juga menjadi salah satu alasan kuat Paus Fransiskus memilih Indonesia sebagai salah satu destinasi kunjungannya.
"Indonesia tidak hanya menjadi contoh bagi negara-negara lain, tetapi juga menginspirasi dalam hal bagaimana masyarakat dengan latar belakang yang berbeda bisa hidup berdampingan dengan damai," tambahnya.
Panitia Kunjungan Paus Fransiskus telah mempersiapkan berbagai agenda yang akan menyoroti keberagaman dan semangat toleransi Indonesia. Salah satunya ialah kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal melalui Terowongan Silaturahim yang menjadi simbol kerukunan antarumat beragama di Indonesia.
Selain itu, Paus juga dijadwalkan untuk bertemu dengan para pemimpin agama dari berbagai keyakinan untuk memperkuat dialog dan kerja sama dalam menjaga perdamaian dunia.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia diharapkan akan menjadi momen penting yang tidak hanya memperkuat hubungan antara Vatikan dan Indonesia, tetapi juga mengukuhkan posisi Indonesia sebagai teladan dalam hal keberagaman dan toleransi di mata dunia.
"Ini merupakan kesempatan bagi kita semua, masyarakat Indonesia, untuk
menunjukkan bahwa keberagaman adalah anugerah dan toleransi ialah kunci bagi perdamaian yang abadi," tegasnya.(asp)
Baca juga:
Misa Akbar Paus Fransiskus di GBK, Polda Metro Jaya Siapkan Kantong Parkir
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Ziarah ke Makam Paus Fransiskus, Presiden Abbas: Beliau Akui Palestina tanpa Harus Diminta
Ketua KWI Sebut Paus Leo XIV Manusia Biasa, Ajak Indonesia Atasi Kemiskinan Spiritual Bersama-sama
Vatikan Bersiap untuk Konklaf, Kapel Sistina Dikunci, 6 Nama Mencuat Jadi Calon Kuat
Kardinal Terpidana Tuntut Hak Ikut Konklaf, Picu Ketegangan Baru di Vatikan
Jelang Konklaf, para Kardinal Masuk Karantina, Bersumpah tidak Kontak dengan Dunia Luar
Trump Unggah Gambar AI Dirinya Jadi Paus di Instagram, Uskup Katolik New York Protes
Dokumenter Terakhir Paus Fransiskus Garapan Martin Scorsese Libatkan Remaja Indonesia, Berkisah tentang Dialog Kebudayaan
Konklaf Dimulai 7 Mei, para Kardinal Bersiap mulai dari Saling Mengenal hingga Jalin Persatuan untuk Lanjutkan Legasi Paus Fransiskus
Konklaf Pemilihan Paus Dimulai 7 Mei, Vatikan Pasang Penghambat Informasi dan Pemblokiran Frekuensi untuk Cegah Kebocoran
Belajar Menomorsatukan Kaum Miskin dan Terpinggirkan dalam Misa Pemakaman Paus Fransiskus