Kucing Rumahan Jangan Dibiarkan di Luar Rumah, Bahayanya bagi Kesehatan


Kucing sebaiknya dipeliharan dalam rumah. (Foto: Pixabay/MabelAmber)
KUCING atau biasanya merujuk kucing domestik sangat populer sebagai hewan peliharaan rumah. Pemeliharaan yang mudah dan cenderung tidak membahayakan membuatnya menjadi hewan rumahan populer dunia.
Namun, amankah atau di mana sebaiknya kucung dipelihara? Para peneliti sepakat bahwa kucing lebih baik dipelihara di dalam rumah, tidak dibiarkan berkeliaran di luar rumah.
1. Kucing di luar rumah lebih rentan terkena parasit

Alasan kenapa lebih baik di dalam rumah karena kucing-kucing yang diperbolehkan ke luar rumah berisiko tiga kali terinfeksi patogen atau parasit dibandingkan kucing yang selalu berada di dalam ruangan. Demikian seperti dipublikasikan di Biology Letters di jurnal Royal Society, dikutip Antara.
Berdasarkan penelitian seperti dilansir CNA, kucing bisa menularkan sebagian dari penyakit itu pada manusia.
Baca juga:
Hati-hati Dekatkan Gawai dengan Anak, ini Dampak Negatif yang Mesti Diwaspadai
2. Kucing rumahan dari khatulistiwa lebih rentan?

Menariknya, semakin jauh kucing rumahan dari khatulistiwa, semakin besar kemungkinan mereka terkena virus jika mereka senang berjalan-jalan di luar rumah.
"Setiap derajat dalam garis lintang absolut meningkatkan kemungkinan infeksi sebesar 4 persen," kata penulis utama Kayleigh Chalkowski, seorang peneliti di School of Forestry and Wildlife Sciences di Auburn University di Alabama.
"Kami pikir wilayah tropis memiliki lebih banyak satwa liar, lebih banyak parasit," katanya kepada AFP. "Tapi ternyata garis lintang memiliki efek sebaliknya."
Baca juga:
Tak hanya Sehat, Bawa Bekal Juga Beri Banyak Manfaat Lain
3. Penyakit kucing juga dapat memengaruhi kesehatan manusia

Untuk menyelesaikan perdebatan dalam ruangan-luar ruangan, Chalkowski dan rekan-rekannya menyisir dua lusin studi sebelumnya mengenai prevalensi satu atau lebih penyakit dalam lingkungan dalam dan luar rumah.
Studi baru ini meneliti 19 patogen kucing berbeda di lebih dari 12 negara, termasuk Spanyol, Kanada, Australia, Swiss, Jerman, Pakistan, Brasil, dan Belanda.
Efeknya konsisten untuk hampir semua penyakit, termasuk cacing gelang dan parasit sel tunggal yang menyebabkan toksoplasmosis, keduanya dapat mempengaruhi kesehatan manusia.
Baca juga:
Fakta-Fakta Unik Hubungan Warga Lampung dengan Gajah Sumatera
4. Membiarkan kucing dalam rumah berarti mencegah penyakit menular

Ini berlaku terlepas dari bagaimana cara penularannya, entah dari tanah, kucing lain atau mangsa seperti tikus dan burung.
"Pada dasarnya, di mana pun kamu tinggal, menjaga agar kucing berada di dalam rumah adalah cara bagus untuk menjaga mereka sehat dari penyakit menular," kata Chalkowski.
Ini adalah saran yang bagus, imbuh dia, "mengingat banyak patogen pada kucing yang bisa menular pada manusia." (*)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kucing Uya Kuya Terlantar Pasca-Penjarahan. Kini Dirawat Puskeswan Ragunan Masih Diinfus

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
