Hati-hati Dekatkan Gawai dengan Anak, ini Dampak Negatif yang Mesti Diwaspadai

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 11 April 2019
Hati-hati Dekatkan Gawai dengan Anak, ini Dampak Negatif yang Mesti Diwaspadai

Gadget berdampak negatif buat anak. (Foto: Pixabay/NadineDoerle)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

GADGET atau gawai merupakan barang yang tak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari masyarakat kini. Tak cuma sebagai barang wajib untuk bekerja dan memeroleh informasi, gadget bahkan sudah menjadi bagian dari gaya hidup.

Penggunaan gadget juga tak terbatas pada orang dewasa. Kamu milenial tak lepas dari barang satu ini terlepas berapa umur mereka. Bahkan anak-anak kecil dan balita banyak sudah kecanduan gadget.

Lalu bahayakah gadget bagi anak? Dan, bagaimana para orang tua menyikapi perkembangan teknologi dengan tumbuh-kembang anak?

1. Anak akan malas belajar ketika terbiasa dengan gadget

Gadget bisa berfek malas terhadap anak-anak. (Foto: Pixabay/StockSnap)
Gadget bisa berfek malas terhadap anak-anak. (Foto: Pixabay/StockSnap)

Kamu harus berhati-hati mengenalkan gadget pada anak. Ternyata, bermain gadget dengan waktu yang lama memberikan efek negatif bagi anak balita termasuk menyebabkan anak menjadi tidak produktif.

Psikiater Anak dan Remaja Universitas Hasanuddin Dr Rinvil Renaldi mengatakan anak-anak yang kebiasaan bermain gadget dengan jangka waktu yang panjang membuat mereka malas belajar dan beraktifitas.

"Mereka akan sibuk dengan dunianya sendiri atau ketergantungan sehingga tidak tertarik lagi melakukan aktifitas lain seperti menggambar, melukis, menulis dan kegiatan lain," ujarnya di Makassar, seperti dikutip Antara.

Baca juga berita lainnya dalam artikel: Cecak Kering Baguskah untuk Kesehatan?


2. Anak akan mudah tersinggung ketika kecanduan gadget

Anak bisa lekas tersinggung ketika sudah kecanduan gadget. (Foto: Pixabay/LuidmilaKot)
Anak bisa lekas tersinggung ketika sudah kecanduan gadget. (Foto: Pixabay/LuidmilaKot)

Selain membuat anak tidak produktif, bermain gadget juga akan memengaruhi perilaku bahkan mental anak yakni akan lebih mudah lebih tersinggung jika orang tua mengambil atau tidak memberikan ponsel atau gadgetnya kembali.

Dampak lainnya, Anak juga akan lebih malas berpikir karena dengan gadget yang dimainkan lebih mudah atau simpel jika dibandingkan harus menggambar dan sebagainya.

"Jadi anak akan melakukan yang mudah saja. Tidak mau aktifitas yang berat, seperti gambar atau menulis. Ini tentu menjadi hal yang harus diperhatikan para orang tua," ujar Dr Rinvil Renaldi.


3. Dalam jangka lama gadget berisiko terhadap kesehatan mata anak

  Gadget berisiko terhadap kesehatan mata anak. (Foto: Pixabay/GemmaMM)
Caption

Selain perubahan perilaku, bahaya gadget dengan waktu lama juga akan mempengaruhi kesehatan fisik anak. Seperti saat menatap layar ponsel dengan jangka waktu yang lama akan meningkatkan risiko gangguan mata, seperti miopia dan mata lelah.

Baca juga berita lainnya dalam artikel: Durian Ternyata enggak Mengandung Kolesterol? Ini Penjelasan Spesialis Nutrisi

4. Aturlah penggunaan gadget terhadap dengan batas waktu

Orang tua bisa mengatur waktu penggunaan gadget buat anak. (Foto: Pixabay/stevepb)
Orang tua bisa mengatur waktu penggunaan gadget buat anak. (Foto: Pixabay/stevepb)

Bagaimanan siasat orang tua menghadapi kecanduan gadget pada anak? Sebenarnya para orang tua bisa menyiasatinya dengan tidak mengizinkan anakn bermain ponsel secara rutin, bahkan dengan waktu yang lama.

"Misalnya hanya kita berikan kesempatan 2-3 kali seminggu. Jadi ada batasan waktu yang kita berikan kepada anak," jelas Dr Rinvil Renaldi. (*)

Baca juga berita lainnya dalam artikel: Katanya Jodoh itu Mirip? Ternyata Begini Penjelasan Ilmiahnya

#Kesehatan #Kecanduan Gadget
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan