Kritik Tenaga Kerja Asing, PKS Ragukan Efektivitas Perpres Nomor 20 Tahun 2018

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 24 Mei 2018
Kritik Tenaga Kerja Asing, PKS Ragukan Efektivitas Perpres Nomor 20 Tahun 2018

Seminar Publik PKS bertemakan TKA, Investasi dan Kedaulatan Negara (MP/Fadhli)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.Com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengkritisi keras penerbitan Peraturan Presiden No. 20 Tahun 2018 tentang penggunaan TKA. PKS khawatir Perpres itu akan lebih mempermudah masuknya TKA ke Indonesia.

Pasalnya, sejumlah Pasal dalam Perpres mengindikasikan hal tersebut. Salah satunya adalah pasal 7 dan 8 yang menyebut 'setiap Pemberi Kerja TKA yang menggunakan TKA harus memiliki RPTKA yang disahkan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk. Pengesahan RPTKA diberikan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk paling lama dua hari sejak permohonan diterima secara lengkap. Begitu juga prosedur untuk mendapatkan visa tinggal dan bekerja cukup 2 hari bisa didapat TKA.

"Saat ini saja banyak TKA ilegal yang masuk ke Indonesia, apalagi ada Perpres yang cenderung mempermudah," kata Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid saat mengisi diskusi bertema 'Tenaga Kerja Asing, Investasi dan Kedaulatan Negara, di Ruang Pleno PKS Komplek Parlemen Jakarta, Kamis (24/5).

Politikus PKS Hidayat Nur Wahid
Hidayat Nur Wahid (Foto : www.mpr.go.id)

Politisi PKS itu pun menuding penerbitan Perpres cenderung tidak konsisten dan terkesan tidak terbuka. Hal itu terlihat dari perbedaan persepsi soal penerbitan Perpres.

"Ada pejabat di KSP yang menyatakan bahwa Perpres ini bukan untuk memudahkan, tapi memperjelas mekanisme pekerja TKA. Namun Kepala BKPM menyatakan Perpres ini akan mendorong peningkatan investasi karena akan mempermudah prosedur perizinan TKA. Padahal selama ini sudah cukup banyak mudahan yang diberikan bagi investor asing," kata dia.

Lebih lanjut, kata dia, inkonsistensi juga ditunjukan oleh Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan yang menyatakan Perpres ini akan meningkatkan kepesertaan BPJS karena TKA masuk dalam objek yang diberi perlindungan sosial oleh BPJS ketenagakerjaan.

"Sehingga terkesan memang diharapkan masuknya TKA dalam jumlah besar ke Indonesia dan menjadi objek untuk diwajibkan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan," imbuhnya.

Selanjutnya, implikasi dari Perpres ini juga mulai terlihat dengan adanya indikasi dan rencana mendatangkan tenaga pendidikan atau dosen dari luar untuk mengajar di Indonesia.

"Perpres ini juga mulai menyasar dunia pendidikan terkait rencana Kemenristek Dikti yang akan mendatangkan 200 dosen dari luar," kata Hidayat.

Padahal, jika dilihat kualitas dosen Indonesia sudah cukup baik dan tidak jarang diminta mengajar di luar negeri.

Diskusi Publik terkait TKA di Fraksi PKS
Diskusi publik TKA dan Kedaulatan Negara oleh Fraksi PKS (MP/Fadhli)

1. TKA Ancam Kedaulatan Negara

Di kesempatan yang sama, Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia ( KSPI ) Said Iqbal menilai peredaran TKA khususnya Cina di Indonesia tidak lebih dari sekedar persoalan sosial melainkan juga terkait erat dengan politik.

Bagaimana tidak, ada TKA kasar ditemukan bekerja di sekitar Lanud Halim. Bahkan, peristiwa itu sempat menjadi sorotan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Bukan tidak mungkin ini pekerjaan memata-matai objek vital pertahanan negara yang dilakukan tentara merah," ujarnya.

Ditambah lagi pernyataan Presiden Cina Xi Jin Ping yang menyebut akan ada 10 orang Cina di Indonesia. "Apakah kita akan tunggu sampai 10 juta orang cina di Indonesia baru mau bertindak," tandas Said.

Karenanya, Dia berharap agar pemerintah lebih tegas dengan kondisi maraknya ditemukan pekerja asing kasar asal Cina.

"Jangankan di Konawe sana, di pabrik-pabrik sekitar Jabodetabek saja masih banyak pekerja asing ilegal yang bekerja dengan gaji di atas pekerja lokal," ungkap dia.

Ekonomi Indef Enny Sir Hartati
Ekonom Indef Enny Sri Hartati (Foto: screenshot PKS TV)

2. Pemerintah Harus Adil

Peneliti Indef Enny Sri Hartati dalam diskusi itu lebih menyoroti soal keadilan bagi pekerja lokal yang dinilai jomplang.

Enny berpendapat, fenomena pekerja asing merupakan persoalan global dan terjadi hampir di semua negara seiring terbukanya peluang penanaman investasi.

Menurutnya, investasi asing mengharuskan adanya pekerja asing yang ikut bekerja di suatu negara termasuk Indonesia, hanya saja yang menjadi persoalan adalah pemerintah belum mampu memberikan keadilan bagi pekerja lokal, justru cenderung mempermudah TKA.

"Kalau pemerintah memudahkan TKA, maka pemerintah juga harus memudahkan TKI untuk bekerja di luar, di Korea dan Jepang permintaan terhadap TKI cukup besar. Ini ngurus paspor harus pake garansi. Jadi kalau ini relaitasnya maka muncul ketidakadilan," kata dia.

Belum lagi, persoalan TKI di luar negeri yang perlu mendapat perlindungan maksimal dari pemerintah.

"Kasus TKI di luar negeri juga perlu menjadi perhatian penting. Karena menyangkut rasa keadilan itu, kasus TKI seperti pemerkosaan, pembunuhan hingga hukuman mati harus juga jadi perhatian," tandasnya.(Fdi)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Peringati Harkitnas 2018, Kemkominfo Gelar Safari Ramadan

#Tenaga Kerja Asing #Hidayat Nur Wahid #PKS
Bagikan
Ditulis Oleh

Fadhli

Berkibarlah bendera negerku, tunjukanlah pada dunia.

Berita Terkait

Indonesia
KPK Terus Buru Aset Pelaku Pemerasan TKA, Teranyar Sita Lahan 4,7 Hektar di Jateng
Penyidik masih akan terus melacak dan menelusuri aset-aset lainnya yang diduga terkait atau bersumber dari hasil dugaan tindak pidana korupsi ini
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 03 September 2025
KPK Terus Buru Aset Pelaku Pemerasan TKA, Teranyar Sita Lahan 4,7 Hektar di Jateng
Indonesia
Pajak Bumi dan Bangunan Naik Hingga 250% di Pati, PKS Minta Pemerintah Jangan Pernah 'Bermain Api' dengan Rakyat
Peka dan empatilah pada kondisi masyarakat yang masih banyak mengalami kesusahan
Angga Yudha Pratama - Minggu, 17 Agustus 2025
Pajak Bumi dan Bangunan Naik Hingga 250% di Pati, PKS Minta Pemerintah Jangan Pernah 'Bermain Api' dengan Rakyat
Indonesia
Indonesia Harus Dapat Persetujuan dari Aliansi Negara Islam Sebelum Evakuasi Ribuan Warga Gaza Palestina ke Pulau Galang
Dia juga menekankan harus ada persetujuan dari Palestina juga terkait rencana penampungan di Pulau Galang.
Frengky Aruan - Jumat, 08 Agustus 2025
Indonesia Harus Dapat Persetujuan dari Aliansi Negara Islam Sebelum Evakuasi Ribuan Warga Gaza Palestina ke Pulau Galang
Indonesia
Hidayat Nur Wahid Khawatir Warga Gaza yang Dievakuasi ke Pulau Galang Tidak Bisa Pulang, Minta Pemerintah Indonesia Berhati-hati
Menurutnya, ketika warga Gaza keluar dengan alasan apa pun bisa mendekatkan dengan yang dipikirkan atau disampaikan Donald Trump.
Frengky Aruan - Jumat, 08 Agustus 2025
Hidayat Nur Wahid Khawatir Warga Gaza yang Dievakuasi ke Pulau Galang Tidak Bisa Pulang, Minta Pemerintah Indonesia Berhati-hati
Indonesia
Demi Tanah Abang Bangkit, Fraksi PKS Desak Pemprov DKI Jadikan Prioritas di RPJMD
Usulan ini disampaikan dalam rapat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) 2026
Angga Yudha Pratama - Rabu, 06 Agustus 2025
Demi Tanah Abang Bangkit, Fraksi PKS Desak Pemprov DKI Jadikan Prioritas di RPJMD
Indonesia
PKS: Bendera One Piece Bukan Anarkis, Itu Kritik Kreatif
Rakyat Indonesia, terutama generasi muda, adalah kelompok yang cerdas dan punya kepekaan terhadap situasi yang terjadi
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 05 Agustus 2025
PKS: Bendera One Piece Bukan Anarkis, Itu Kritik Kreatif
Indonesia
KPK Mulai Bidik Imigrasi Dikasus Praktik Pemerasan Tenaga Kerja Asing
Para TKA sebelum mengurus RPTKA di Kemenaker akan menjalani sejumlah proses di imigrasi.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 02 Agustus 2025
KPK Mulai Bidik Imigrasi Dikasus Praktik Pemerasan Tenaga Kerja Asing
Indonesia
Heran Olahraga Padel Dikenakan Pajak, Dewan PKS DKI: Mestinya Difasilitasi
Dewan PKS DKI heran olahraga padel malah dikenakan pajak. Menurutnya, olahraga padel harus difasilitasi.
Soffi Amira - Jumat, 04 Juli 2025
Heran Olahraga Padel Dikenakan Pajak, Dewan PKS DKI: Mestinya Difasilitasi
Indonesia
PKS Copot Wakil Ketua DPRD Banten Budi Prajogo Gara-Gara Kasus Siswa Titipan SPMB
Pencopotan Budi Prajogo dilakukan demi menjaga integritas lembaga legislatif dan nama baik PKS
Wisnu Cipto - Rabu, 02 Juli 2025
PKS Copot Wakil Ketua DPRD Banten Budi Prajogo Gara-Gara Kasus Siswa Titipan SPMB
Indonesia
Sukamta Gantikan Aher Jadi Wakil Ketua Komisi I DPR
Pergantian itu tertuang dalam surat penugasan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Wisnu Cipto - Kamis, 26 Juni 2025
Sukamta Gantikan Aher Jadi Wakil Ketua Komisi I DPR
Bagikan