Korban Penyerangan Polsek Ciracas Alami Pecah di Pembuluh Darah


Kantor Polsek Ciracas dibakar massa pada Rabu (12/12) dinihari. (Ist)
MerahPutih.com - Tiga korban insiden perusakan dan pembakaran Polsek Ciracas, Jakarta Timur, dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD). Tiga korban merupakan anggota polisi yang sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati.
Kepala RSPAD, Letjen Bambang Tri Hasto mengatakan, ketiga korban adalah M, Bripka T, dan seorang berangkat Bripda D. Menurut Bambang, pasien inisial M sempat dirawat di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, kemudian dipindahkan ke RSPAD pada Senin (31/8)
Baca Juga
Terlibat Penyerangan Polsek Ciracas, Oknum TNI Bakal Dipotong Gaji untuk Ganti Rugi
"Kemudian pada saat kami terima sudah kami assessment ulang," ujar Bambang di Puspomad, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (3/9).
Bambang menjelaskan, pada saat dilakukan pemeriksaan menggunakan CT scan di kepala M tidak didapatkan tanda-tanda kelainan di otaknya. Kendati demikian, ujar Bambang, M tetap dirawat dan kini telah berangsur membaik.

Bambang melanjutkan, korban kedua Bripka T sempat dirawat di RS Polri dan dipindahkan ke RSPAD pada 31 Agustus. Dari pemeriksaan awal, Bripka T mengalami trauma mata dan terdapat luka kecil di bagian pipi kanan. Usai dipindahkan, kata Bambang, Bripka T masih mengalami keluhan utama pada mata kanan dan jari.
"Sudah dilakukan CT scan, tidak ada tanda-tanda tampak patah tulang kepala dan tidak ada pendarahan di kepala, namun didapatkan bayangan bulat di rongga maksila, di bawah mata kanan," kata jenderal bintang tiga ini.
Kemudian, korban ketiga seorang anggota Polri berpangkat Bripda. Ia sempat menjalani operasi di RS Polri akibatnya pecahnya pembuluh darah paha kanannya. Namun, setelah menjalani operasi, saturasi pernafasan pasien tersebut mengalami penurunan hingga 70 persen.
Bambang mengatakan, korban ikut dipindahkan ke RSPAD pada 1 September 2020. Pihak RSPAD kemudian langsung melakukan pemeriksaan ulang melalui CT scane dan pemeriksaan thorax.
Dari hasil pemeriksaan melalui CT scane menunjukan tidak didapatkannya patah tulang di kepala maupun pendarahan di kepala korban.
Namun, berdasarkan foto thorax menujukan terdapat luka, sehingga RSPAD memutuskan untuk melakukan bronkoskopi atau tindakan medis terhadap paru-paru dan saluran pernafasan pasien.
"Diapatkan pendarahan saluran paru bagian atas, ada gumpalan darah yang menutup saluran nafas, yang ini menyebabkan paru-parunya di foto thorax-nya jadi berkabut, jadi seolah-olah tidak mau berkembang," kata Bambang.
Baca Juga
Bambang menambahkan usai menjalani pemeriksaan korban ketiga ini akhirnya menunjuk kondisi membaik.
"Setelah dilakukan bronkoksopi, pagi ini saturasinya 95 persen sampai 99 persen, artinya kualitas pernafasannya membaik," pungkas Bambang. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Beda Saat Tahun 1998, Pam Swakarsa Versi Terkini Dinilai Tidak Akan Mengandung Unsur Politis yang Merugikan Publik

DPR RI Minta Keseriusan Pemerintah dalam Pembinaan Prajurit, TB Hasanuddin Ingatkan Kualitas Prajurit TNI Menentukan Kekuatan Pertahanan

Panglima TNI Tunjuk Letjen Saleh Mustaf Jadi Wakil KSAD dan Ganti 3 Panglima Daerah

Perwira Muda Lulusan Akmil Diduga Otak Penganiayaan Prada Lucky hingga Tewas, DPR: Panglima TNI Harus Beri Petunjuk Hubungan Sehat Senior-Junior

Dicetuskan Dudung, Proyek Rumah Prajurit TNI AD Mangkrak, Komisi I DPR Akan Panggil Panglima TNI atau KSAD

Menko Polkam Budi Gunawan Awasi Pengusutan Kematian Prada Lucky, Janji Transparan

Indentitas Tersangka Perwira yang Izinkan 'Pembinaan' ke Prada Lucky Masih Dirahasiakan

Enam Kodam Baru TNI AD Siap Beroperasi dengan Kekuatan Penuh, Markasnya Hampir Rampung Akhir 2025

Dugaan Pemicu Prada Lucky Tewas Dianiaya Seniornya, TNI AD: Berawal dari Pembinaan di Satuan

5 Pasal Disiapkan untuk Ancam Jerat 20 Oknum Tentara Penganiaya Prada Lucky hingga Tewas
