Konsumsi Ikan Hasil Pengeboman Bisa Sebabkan Kanker


Ilustrasi ikan. (Foto: Unsplash/Sebastian Pena Lambarri)
MerahPutih.com - Mengonsumsi ikan hasil pengeboman atau destructive fishing sangat berbahaya untuk tubuh. Berbagai macam penyakit akan mengintai, salah satunya kanker.
"Hasil ikan destructive fishing dapat mengkontaminasi manusia yang mengkonsumsinya, menyebabkan keracunan akut, gangguan system saraf, kerusakan organ dan pencetus kanker," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) KKP Ishartini di Jakarta, Rabu (27/3), seperti dilansir Antara.
Baca juga:
Ungkap Diagnosis Kanker, Kate Middleton Didukung Raja Charles III
Ikan hasil pengeboman, lanjut Ishartini, terkontaminasi dengan residu bahan berbahaya dari bom. Ammonium nitrat (NH4NO3), Potassium nitrat (KNO3), Potassium sianida (KCN) dan senyawa lainnya akan terdapat pada ikan hasil pengeboman.
Ikan yang terkena bom pembuluh darahnya akan pecah. Organ-organ tubuh juga rusak karena terkena ledakan.
"Bisa kita bayangkan bagaimana merusaknya bom ikan bagi ikan itu sendiri. Lalu apakah kita mau mengonsumsi ikan yang ditangkap dengan cara seperti ini?" ujar Ishartini.
Baca juga:
Sebelumnya, dilakukan uji organoleptik pada ikan ekor kuning dan sulir yang terkena dampak pengeboman.
Hasilnya menemukan bahwa parameter uji mata, lendir permukaan badan, insang, daging (warna dan kenampakan), bau dan tekstur memiliki nilai mutu rata-rata di bawah 7 berdasarkan ketetapan SNI 2346-2015.
"Artinya, ikan hasil destructive fishing memang tidak layak untuk kita konsumsi," tutupnya. (ikh)
Baca juga:
Perokok Lakukan Ini Biar Cepat Terdeteksi Jika Alami Kanker Paru
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
