Perokok Lakukan Ini Biar Cepat Terdeteksi Jika Alami Kanker Paru
Poster himbauan berhenti merokok saat melakukan aksi Hari Anti Tembakau Sedunia
MerahPutih.com - Masyarakat diharapkan aktif melakukan skrining kanker, sehingga penyakit tersebut dapat diketahui sejak dini dan bisa disembuhkan.
Menunda-nunda pemeriksaan kanker justru akan menyebabkan penyakit kanker menjadi semakin parah, semakin kecil peluang kesembuhannya, serta semakin banyak menghabiskan biaya.
Baca Juga:
Pentingnya Asupan Makanan Sehat Bagi Pasien Pengidap Kanker
Dokter Spesialis Paru dari Rumah Sakit Kanker (RSK) Dharmais Mariska Pangaribuan mengatakan, perokok pasif memiliki empat kali lipat risiko terkena kanker paru, dibandingkan dengan yang tidak terpapar asap rokok sama sekali.
"Orang yang tidak merokok, tapi menghirup asap rokok, memiliki empat kali lipat risiko terkena kanker paru dibandingkan yang tidak merokok," katanya.
Mariska mengatakan, risiko kanker paru membesar menjadi 13 kali lipat pada perokok aktif, dibandingkan dengan orang yang tidak merokok sama sekali.
Ia mengungkapkan hal tersebut dapat terjadi, lantaran asap rokok yang mengandung sekitar 4.000 senyawa kimia dan 400 zat berbahaya terhirup ke dalam jaringan epitel yang berada di paru-paru.
"Ada 43 zat karsinogenik atau zat yang bisa menyebabkan kanker, yang apabila terhirup dapat menyebabkan perubahan DNA atau kerusakan DNA pada sel, yang pada ujungnya akan menyebabkan keganasan pada sel yang rusak tersebut," ungkapnya.
"Kalau merokok kan nggak cuma sekali ya, bertahun-tahun, sehari bisa satu bungkus, dua bungkus, itu lama-lama, sel tadi tidak bisa kembali bagus lagi. Dia menjadi sel yang rusak dan menjadi sel yang anomali, menjadi sel yang ganas," jelasnya.
Sel ganas tersebut, kata Mariska, dapat membelah diri menjadi sel ganas yang lebih banyak lagi, sehingga kanker dapat menyebar ke organ tubuh lainnya.
Ia menegaskan, kepada masyarakat yang masih merokok untuk dapat berhenti dari kebiasaannya tersebut, karena kebiasaan tersebut berbahaya dan mengakibatkan risiko kanker, tidak hanya bagi diri sendiri, tapi juga orang lain.
Spesialis Paru ini menganjurkan para perokok, mantan perokok, serta masyarakat yang tidak merokok namun kerap terpapar asap rokok untuk melakukan deteksi dini melalui skrining, salah satunya melalui kuesioner sederhana yang dapat diakses melalui tautan ini.
"Apabila kita mendapatkan risikonya sedang sampai ke tinggi, sebaiknya segera datang ke rumah sakit atau ke dokter paru untuk dinilai, perlukah kita melakukan skrining lebih lanjut," ujarnya. (*)
Baca Juga:
Waspadai Gejala-Gejala Kanker Prostat
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Penyanyi Raisa Berduka, Ibunda Meninggal Dunia Karena Penyakit Kanker
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas