Konsumsi Gula Dikaitkan dengan Tumbuhnya Jerawat, Ini Kata Ahli

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Jumat, 03 Mei 2024
Konsumsi Gula Dikaitkan dengan Tumbuhnya Jerawat, Ini Kata Ahli

Konsumsi gula dan pertumbuhan jerawat menurut ahli. (Foto: Pixabay/Mohamed Hassan)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Konsumsi gula dapat menyebabkan tumbuhnya jerawat sudah menjadi gagasan yang telah lama ada. Secara tidak langsung, konsumsi gula memang dapat meningkatkan resiko timbulnya jerawat.

“Gula meningkatkan jumlah peradangan di tubuh kita secara keseluruhan, termasuk di kulit,” kata dokter kulit bersertifikat yang berbasis di Scottsdale Arizona Brooke Jeffy, dilansir laman Well and Good, Kamis (2/5).

Ia menjelaskan peradangan itu dapat berdampak negatif pada pelindung kulit, salah satunya membuat kita lebih rentan berjerawat.

Lebih lanjut, Jeffy mengatakan asupan gula juga meningkatkan insulin yang menyebabkan peningkatan produksi minyak di kulit. Minyak berlebih ini kemudian menjebak sel-sel kulit mati di pori-pori dan dapat menyebabkan peradangan dan berjerawat.

Baca juga:

Residu Shampo Bisa Jadi Pemicu Jerawat

Jadi, gula tidak secara langsung menyebabkan jerawat, namun tentu saja menciptakan lingkungan yang membuat jerawat lebih mungkin terjadi.

Sementara, dokter kulit bersertifikasi lainnya yakni Naana Boakye mengatakan kunci kesehatan kulit terletak pada kesehatan usus.

"Mikrobioma usus berkomunikasi langsung dengan mikrobioma kulit, jadi apa yang kita konsumsi dalam makanan memainkan faktor kunci dalam kesehatan kulit,” kata Boakye.

Baca juga:

Letak Jerawat Bisa Menunjukkan Masalah Kesehatan

Boakye mengatakan berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa jika seseorang mengonsumsi makanan rendah serat, hal itu dapat memperburuk serangkaian penyakit inflamasi seperti jerawat, rosacea, psoriasis, dan eksim.

Jika mengonsumsi banyak gula atau produk susu, atau apa pun dengan indeks glikemik tinggi, hormon insulin yang membantu memproses gula tersebut dan mengubahnya menjadi energi akan melonjak.

Hormon ini memainkan peran besar dalam kesehatan kulit, dan beberapa orang lebih sensitif terhadap fluktuasi hormon ini dibandingkan yang lain.

Baca juga:

Jangan Lengah Kontrol Gula Darah

Meskipun tidak ada bukti bahwa gula dapat menyebabkan jerawat secara langsung, gula dapat memicu aliran hormonal yang dapat menciptakan lingkungan yang rentan terhadap minyak berlebih dan pori-pori tersumbat. Namun berhenti mengonsumsi gula tidak akan membuat kulit jadi mulus sempurna. (*)

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Bagikan