Konflik Antarsuku, Polisi Amankan Belasan Orang Bawa Senjata Perang Tradisional
Ilustrasi. (Pixabay)
MerahPutih.com - Petugas Polres Mimika dan TNI mengamankan 19 warga Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, lantaran membawa senjata perang tradisional, busur dan anak panah, di kawasan Bandara Mozes Kilangin Timika, Rabu (14/3). Senjata-senjata itu diduga akan digunakan untuk membantu kerabat mereka dalam konflik antarsuku.
Kapolsek Kawasan Bandara Mozes Kilangin Timika Iptu Robert Tamaela di Timika, Rabu (14/3), mengatakan aparat juga menyita ratusan busur dan anak panah yang dibawa oleh warga dari Ilaga itu saat turun dari pesawat terbang.
Kedatangan belasan warga Ilaga ke Timika lengkap dengan senjata perang tradisional mereka itu diduga hendak membantu kaum kerabat mereka yang tengah bertikai di Kwamki Lama.
"Kami harus mengamankan warga dan peralatan yang mereka bawa agar masalah yang terjadi di Kwamki Lama tidak meluas ke mana-mana," kata Iptu Robert dilansir Antara.
Sesaat setelah turun dari pesawat jenis terbang, belasan warga Ilaga itu langsung digelandang menuju ruang tunggu Bandara Perintis Mozes Kilangin Timika.
Setelah dilakukan pendataan identitas mereka, 19 warga Ilaga itu bersama peralatan perang mereka langsung dibawa menuju Kantor Polsek Mimika Baru untuk kepentingan proses hukum selanjutnya.
Konflik antarsuku-suku pegunungan Papua di Kwamki Lama, Timika, pecah sejak 12 November 2017 dan hingga kini telah merenggut 12 korban jiwa.
Bahkan dalam tiga hari terakhir, konflik antarkelompok warga di Kwamki Lama itu kian memanas hingga menewaskan tiga warga.
Untuk mencegah konflik semakin meluas, aparat gabungan Polri dan TNI memperketat pengamanan di pintu masuk menuju Kwamki Lama seperti di Check Point 28, Ile Ale (jalan masuk dari arah Karang Senang SP3).
Pengamanan serupa juga dilakukan di kawasan Bandara Perintis Mozes Kilangin Timika untuk mencegah masuknya bala bantuan dari kaum kerabat mereka yang bermukim di sejumlah kabupaten wilayah pegunungan Papua. (*)
Bagikan
Berita Terkait
Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak Berbagai RS di Papua, Ini Respon Prabowo dan Menkes
Krisis Pembiayaan, Pemerintah Pusat Siap Selamatkan Mahasiswa Papua di Luar Negeri
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual