Kondisi Warga Gaza Semakin Sulit, Ranjau dan Sisa Bahan Peledak Memperparah

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Kamis, 13 Maret 2025
Kondisi Warga Gaza Semakin Sulit, Ranjau dan Sisa Bahan Peledak Memperparah

Ilustrasi - Warga Gaza saat antre air bersih di kamp pengungsian. ANTARA/Anadolu/py.

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Situasi kemanusiaan di Jalur Gaza semakin memburuk setelah selama 11 hari berturut-turut tidak ada bantuan yang masuk ke wilayah tersebut.

Perkembangan itu telah menghapus kemajuan yang dicapai selama enam pekan pertama perjanjian gencatan senjata.

Juru bicara PBB, Stephane Dujarric menekankan bahwa kondisi semakin sulit bagi warga untuk mendapatkan makanan, air, layanan medis, dan kebutuhan pokok lainnya secara layak dan cukup. Dan istem kesehatan masih dalam kondisi kritis, terutama di wilayah utara Gaza.

"Di Kegubernuran Gaza Utara, hanya 16 persen titik layanan kesehatan yang masih berfungsi, baik secara penuh maupun sebagian," ujarnya.

Baca juga:

15 Rumah Modular Masuk Gaza lewat Mesir, Bagian dari Kesepakatan Gencatan Senjata

Dujarric menyoroti tantangan besar dalam pengelolaan limbah padat. Penumpukan sampah yang berlebihan menciptakan kondisi lingkungan yang tidak sehat dan tentu saja meningkatkan risiko kesehatan masyarakat."

"Rekan-rekan kami juga mencatat bahwa pengelolaan limbah medis yang tidak memadai, serta pencampuran limbah padat dengan puing-puing yang terkontaminasi bahan peledak, memperparah situasi," tambahnya.

Upaya sedang dilakukan untuk memindahkan limbah dari tempat pembuangan sementara, tetapi lahan untuk pembuangan semakin terbatas.

Terkait bahaya ranjau dan sisa bahan peledak, ia menegaskan bahwa tim penjinak bom telah memperingatkan ancaman serius akibat persenjataan yang tidak meledak.

"Sejak awal tahun ini, tiga orang tewas, hampir 40 lainnya terluka, dan telah terjadi 18 ledakan akibat sisa bahan peledak," ungkapnya.

Sementara itu, ara menteri luar negeri Arab Saudi, Mesir, Qatar, Yordania, dan Uni Emirat Arab (UEA) mengadakan pertemuan pada Rabu (12/3) di Qatar untuk membahas dukungan dunia Arab bagi rakyat Palestina.

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Hussein Al-Sheikh, dengan tujuan "Mengkoordinasikan upaya terkait perkembangan isu Palestina," menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Mesir.

Diskusi difokuskan pada "cara menyelaraskan sikap dunia Arab" serta meninjau hasil KTT darurat Arab di Kairo dan pertemuan luar biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jeddah terkait dukungan bagi Palestina. (*)

#Gaza #Palestina #Perang
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Seruan Indonesia Untuk Redakan Konflik Thailand dan Kamboja, Desak Saling Tahan Diri
Pertemuan khusus itu digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, selaku Ketua ASEAN, untuk membahas situasi terkini di perbatasan Kamboja–Thailand sejak konflik meningkat pada 8 Desember 2025.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 22 Desember 2025
Seruan Indonesia Untuk Redakan Konflik Thailand dan Kamboja, Desak Saling Tahan Diri
Indonesia
Israel Lakukan 813 Kali Pelanggaran Gencatan Senjata di Gaza, Akses Bantuan Masih Dihambat
Denmark, Prancis, Yunani, Slovenia, dan Inggris mengecam kekerasan Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 Desember 2025
Israel Lakukan 813 Kali Pelanggaran Gencatan Senjata di Gaza, Akses Bantuan Masih Dihambat
Dunia
Presiden Trump Larang Warga 8 Negara Masuk AS, Termasuk Laos dan Palestina
Pemerintah AS juga mengumumkan pencabutan larangan visa nonimigran bagi warga Turkmenistan.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 Desember 2025
Presiden Trump Larang Warga 8 Negara Masuk AS, Termasuk Laos dan Palestina
Indonesia
Konflik Kamboja dan Thailand Bikin Sekolah Tutup, Ratusan Warga Mengungsi
prioritas utama saat ini adalah menghentikan pertempuran dan melindungi warga sipil di wilayah perbatasan
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 Desember 2025
Konflik  Kamboja dan Thailand  Bikin Sekolah Tutup, Ratusan Warga Mengungsi
Dunia
Trump Klaim Pasukan Stabilisasi Internasional di Gaza Bakal Didukung Banyak Negara
Trump mengatakan pasukan stabilisasi itu telah beroperasi secara efektif dan akan semakin kuat dengan dukungan internasional yang meluas.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 Desember 2025
Trump Klaim Pasukan Stabilisasi Internasional di Gaza Bakal Didukung Banyak Negara
Dunia
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Dewan Perdamaian tersebut merupakan komponen kunci dari kesepakatan gencatan senjata Trump untuk Jalur Gaza
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 Desember 2025
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Indonesia
Kapal Perang USS Cincinnati-20 dan Drone AS Merapat ke Batam
Selain kapal perang, Kamboja, Laos, Thailand, dan Timor Leste juga berpartisipasi dengan mengirimkan Augmented Staff dalam latihan maritim ini.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 10 Desember 2025
Kapal Perang USS Cincinnati-20 dan Drone AS Merapat ke Batam
Indonesia
Angkatan Laut Thailand Luncurkan Operasi Skala Besar di Perbatasan Kamboja
Kapal perang HTMS Thepa dikerahkan ke area operasi dan ditugaskan untuk melakukan patroli dan pengintaian sepanjang waktu, tambah pernyataan itu.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 10 Desember 2025
Angkatan Laut Thailand Luncurkan Operasi Skala Besar di Perbatasan Kamboja
Indonesia
Israel Serbu Kantor PBB untuk Pengungsi Palestina, Staf Internasional Dipaksa Pergi
Penyerbuan ini dianggap melanggar Piagam PBB dan Resolusi Dewan Keamanan 2730 yang keluar 24 Mei 2024.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 09 Desember 2025
Israel Serbu Kantor PBB untuk Pengungsi Palestina, Staf Internasional Dipaksa Pergi
Dunia
8 Negara Muslim Termasuk Indonesia Desak Israel Buka Gerbang Rafah 2 Arah
Membuka Rafah dua arah menjamin kebebasan bergerak warga Palestina di Gaza, serta memastikan tidak ada penduduk yang dipindah paksa.
Wisnu Cipto - Sabtu, 06 Desember 2025
8 Negara Muslim Termasuk Indonesia Desak Israel Buka Gerbang Rafah 2 Arah
Bagikan