Kondisi Utang dan Persediaan AS Bikin Harga Minyak Dunia Anjlok


Tangki penyimpanan minyak mentah. (Foto: ANTARA/REUTERS/Nick Oxford)
MerahPutih.com - Harga minyak mentah berjangka turun lebih dari lima persen pada Selasa (2/5) karena kekhawatiran atas kemungkinan gagal bayar utang AS dan perkiraan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa minggu ini.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni turun 4 dolar AS atau 5,29 persen, menjadi menetap di 71,66 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Baca Juga:
Harga Minyak Dunia Kembali di Bawah USD 90 Per Barel
Minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli merosot 3,99 dolar AS atau 5,03 persen, menjadi menetap di 75,32 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Pasar minyak anjlok di tengah kekhawatiran resesi, sementara krisis perbankan AS dan pernyataan Menteri Keuangan AS Janet Yellen tentang potensi gagal bayar AS menambah tekanan pada harga minyak.
American Petroleum Institute (API), sebuah kelompok industri perdagangan minyak, melaporkan penurunan 3,939 juta barel minyak mentah dalam persediaan AS untuk pekan yang berakhir 28 April.
Para analis memperkirakan penurunan satu juta barel untuk minggu tersebut. API juga melaporkan penurunan sebesar 6,083 juta barel pada minggu sebelumnya.
Pasar minyak anjlok di tengah kekhawatiran resesi, sementara krisis perbankan AS dan pernyataan Menteri Keuangan AS Janet Yellen tentang potensi gagal bayar AS menambah tekanan pada harga minyak.
Amerika Serikat tidak dapat memenuhi semua kewajiban pemerintah paling cepat 1 Juni, jika Kongres AS tidak menaikkan atau menangguhkan batas utang sebelum waktu itu.
Gedung Putih mengatakan Presiden Joe Biden tidak akan bernegosiasi mengenai plafon utang selama pertemuannya dengan empat pemimpin kongres pada 9 Mei, tetapi dia akan mulai membahas "proses anggaran terpisah."
Baik Federal Reserve maupun Bank Sentral Eropa diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan minggu ini, yang akan menambah tekanan kepada ekonomi utama tersebut.
Sementara itu, Federal Reserve AS diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin lagi pada Rabu waktu setempat. Bank Sentral Eropa juga diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakan regulernya pada Kamis (4/5/2023).
Baca Juga:
Harga Minyak Dunia Turun, Pemerintah Sebut Masih Fluktuatif
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Penyebab Harga Minyak Mentah Indonesia Meroket di Bulan Juni 2025

Konflik Timur Tengah Berkepanjangan Ancam Harga Minyak Mentah, Pemerintah Diminta Siapkan Skenario

Guru Besar UI: Perang Iran - Israel Bisa Picu Krisis Ekonomi di Indonesia

Perang Iran-Israel Berlanjut, Pakar Sarankan Pemerintah Realokasi Anggaran Tutupi Subsidi BBM

Selat Hormuz Ditutup Iran, Rakyat Kecil di Indonesia Makin Menjerit Karena Harga Minyak berpotensi Melonjak

Suasana di Timur Tengah Makin Intens, Komisi XI DPR: Pemerintah Harus Miliki Skenario Krisis Hadapi Gejolak Global

Imbas Konflik AS-Israel Lawan Iran, APBN Indonesia Terancam Makin ‘Menjerit’

Parlemen Iran Setuju Tutup Selat Hormuz, 4 Ancaman Besar Intai Dunia

Harga Minyak Bisa Melonjak Akibat Perang Iran dan Israel, Indonesia Harus Segera Amankan Pasokan

Tensi Iran vs Israel Terus Meningkat, Selat Hormuz Terancam Ditutup dan Harga Minyak Mentah Bisa Tembus Rp 1,9 Juta per Barel
