Kompolnas: Narasi Densus 88 Harus Dibubarkan dari Kelompok Terorisme dan Radikal
Ilustrasi Densus 88 Antiteror melakukan penggeledahan rumah terduga terorisme di Solo, Jawa Tengah. (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) angkat bicara ihwal pernyataan anggota DPR, Fadli Zon yang menyatakan Densus 88 sebaiknya dibubarkan karena Islamofobia dan menjadikan teroris sebagai komoditas.
Menurut anggota Kompolnas, Poengky Indarto, pernyataan tersebut tidak berdasar, tidak didukung data, tidak didukung penelitian dan sejarah berdirinya Densus 88. Selain itu, kata Poengky, pihak yang mengeluarkan pernyataan Densus 88 dibubarkan tidak masuk dalam komisi yang menjadi mitra atau pengawal Polri.
Baca Juga
Densus 88 Turun Tangan Selidiki Dugaan Baiat NII Terhadap Anak-Anak di Garut
"Selama ini narasi-narasi yang menyatakan Densus 88 harus dibubarkan adalah narasi-narasi dari kelompok terorisme dan kelompok radikal, sehingga menyesatkan dan sangat berbahaya jika seorang anggota dewan mendukung narasi tersebut," ujar Poengky dalam keterangannya, Jumat (8/10).
Narasi semacam ini tak akan dipercaya rakyat lagi, berbau Islamifobia. Dunia sdh berubah, sebaiknya Densus 88 ini dibubarkan saja. Teroris memang harus diberantas, tapi jgn dijadikan komoditas. https://t.co/Jt0UT4IZDs
— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) October 5, 2021
Poengky menambahkan, dalam wawancara dengan para narapidana terorisme, mereka menganggap Polisi itu 'thogut' (setan yang disembah manusia). "Sehingga beberapa kali mereka berusaha menyerang dan membunuh polisi," ujar Poengky.
Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Fadli Zon pada Rabu (6/10) menulis cuitan "Narasi semacam ini tak akan dipercaya lagi, berbau Islamifobia. Dunia sudah berubah, sebaiknya Densus 88 ini dibubarkan saja,".
Baca Juga
Densus 88 Lakukan Pembinaan ke 59 Warga Garut yang Diduga Dibaiat NII
Dalam cuitannya tersebut, Fadli Zon juga men-quote tweet sebuah berita berjudul "Densus 88 Klaim Taliban Menginspirasi Teroris Indonesia,".
Selain itu, Fadli juga mengatakan teroris memang harus terus diberantas, tetapi jangan dijadikan komoditas. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Menbud Percaya Maha Menteri Tedjowulan Bisa Selesaikan Konflik Raja Kembar Solo
Presiden AS Trump Tetapkan Ikhwanul Muslimin Organisasi Teroris Global
Bayangan Menbud Fadli Zon Saat Revitalisasi Benteng Indrapatra Aceh Kelar
Kecanduan dan Broken Home, Paket Kombo Anak Rawan Direkrut Jaringan Teroris
Pakar Ungkap Dua Kunci Kerentanan Anak di Ruang Digital yang Bisa Dimanfaatkan Jaringan Terorisme
Polisi Dalami Pola Perekrutan Anak di Game Online Buat Aksi Terorisme
Polisi Bongkar Sindikat Teroris ‘ISIS’ Perekrut Anak-Anak, Lakukan Propaganda via Gim Online sampai Medsos
Fadli Zon dan Gus Jazil Sepakat Seni Qasidah Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Densus 88 Polri Ungkap Kasus Teroris Rekrut Anak-anak dari Media Sosial dan Game Online
110 Anak Diduga Direkrut Teroris, Gunakan Video Pendek, Animasi, Meme, dan Musik Propaganda