Kompolnas Minta Polisi Transparan di Kasus Pemerasan Penonton DWP

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Senin, 23 Desember 2024
Kompolnas Minta Polisi Transparan di Kasus Pemerasan Penonton DWP

Ilustrasi DWP 2024 hari ketiga. (Foto: Dok/Ismaya Live)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Merahputih.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta meminta Divisi Propam Polri untuk segera memberikan penjelasan terkait duduk perkara kasus polisi diduga peras turis Malaysia dalam acara Djakarta Warehouse Project (DWP) agar tidak terjadi informasi yang simpang siur.

"Selain memberikan sanksi tegas, penting untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi secara transparan," ujar Komisioner Kompolnas, Choirul Anam kepada wartawan di Jakarta, Senin (23/12).

Menurut Anam, kasus ini bisa menimbulkan kerugian, baik dari segi hubungan bilateral Indonesia dan Malaysia maupun sektor pariwisata.

Ia juga menegaskan pentingnya langkah penegakan etik dan hukum terhadap para oknum polisi yang melakukan pemerasan terhadap turis Malaysia.

Baca juga:

Diduga Peras Penonton DWP, Belasan Oknum Anggota Polres Jakarta Pusat hingga Polsek Kemayoran Diproses

“Sanksi tegas, proses transparan, dan penjelasan kepada publik harus segera dilakukan," tambah Anam yang juga mantan Komisioner Komnas HAM ini.

Sebelumnya, polisi mengamankan 18 personelnya yang diduga terlibat pemerasan warga Malaysia saat menonton gelaran (DWP) 2024 di JIExpo, Kemayoran.

Belasan polisi itu terdiri dari personel Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek Metro Kemayoran.

Penangkapan 18 personel itu merupakan langkah tindak lanjut atas keluhan warga Malaysia yang mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan saat gelaran DWP.

Baca juga:

Oknum Aparat Diduga ‘Peras’ Penonton DWP Asal Malaysia, Polda Metro Siap ‘Sikat’ Anggotanya

Polri tidak akan menoleransi pelanggaran yang dilakukan oleh anggota, sebagai bentuk komitmen dalam menegakkan hukum dalam rangka meningkatkan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan terhadap masyarakat.

Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 sebelumnya digelar pada 13-15 Desember.

Beberapa penonton pun juga mengaku adanya pemerasan yang dilakukan polisi yang menyamar dalam kerumunan.

#Djakarta Warehouse Project #Kasus Pemerasan #Polisi #Pungli Oknum Polisi
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Langkah Langkah Polisi dan TNI Bereskan Situasi Setelah Demo di Berbagai Daerah Rusuh
Proses penegakan hukum pun dilakukan dengan analisa mendalam melalui gelar perkara yang terukur dan transparan.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 06 September 2025
Langkah Langkah Polisi dan TNI Bereskan Situasi Setelah Demo di Berbagai Daerah Rusuh
Indonesia
Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Surabaya, Hampir Setengahnya Anak-Anak
Total 315 orang sempat diamankan oleh Polrestabes Surabaya dalam kerusuhan tersebut, hampir setengahnya merupakan anak-anak.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 September 2025
Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Surabaya, Hampir Setengahnya Anak-Anak
Indonesia
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Polisi kini masih memburu akun media sosial, yang menyebarkan provokasi demo hingga penjarahan.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Indonesia
Pengemudi Rantis Tabrak Ojol Affan Kurniawan Hadapi Sidang Etik, Kronologi Penabrakan Diharapkan Terungkap
Sebelumnya, Pada Rabu (3/9), Komisi Kode Etik Polri (KKEP) menjatuhkan sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) atau pemecatan kepada Kompol Kosmas
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Pengemudi Rantis Tabrak Ojol Affan Kurniawan Hadapi Sidang Etik, Kronologi Penabrakan Diharapkan Terungkap
Indonesia
Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut
Polisi melakukan tes urine terhadap 337 orang yang diamankan saat demonstrasi di depan Gedung MPR/DPR.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 03 September 2025
Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut
Indonesia
Polisi Kumpulkan Video Pembakaran Gedung DPRD, Dari CCTV dan Video Warga
Ketua Komnas HAM Anis Hidayah mengatakan bahwa sampai saat ini tercatat ada sepuluh orang yang meninggal dalam aksi-aksi unjuk rasa yang dilakukan di berbagai daerah untuk memprotes kenaikan tunjangan anggota DPR.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 03 September 2025
Polisi Kumpulkan Video Pembakaran Gedung DPRD, Dari CCTV dan Video Warga
Indonesia
KPK Terus Buru Aset Pelaku Pemerasan TKA, Teranyar Sita Lahan 4,7 Hektar di Jateng
Penyidik masih akan terus melacak dan menelusuri aset-aset lainnya yang diduga terkait atau bersumber dari hasil dugaan tindak pidana korupsi ini
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 03 September 2025
KPK Terus Buru Aset Pelaku Pemerasan TKA, Teranyar Sita Lahan 4,7 Hektar di Jateng
ShowBiz
DWP 2025 akan Kembali Guncang Bali: Calvin Harris, Skrillex, hingga Charlotte de Witte Siap Meriahkan GWK
DWP 2025 umumkan lineup fase pertama.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 03 September 2025
DWP 2025 akan Kembali Guncang Bali: Calvin Harris, Skrillex, hingga Charlotte de Witte Siap Meriahkan GWK
Indonesia
Catatan YLBHI Demo 25-31 Agustus: 3.337 Orang Ditangkap, 1.042 Luka-Luka, 10 Meninggal
YLBHI menyoroti aparat kepolisian juga menutup akses bantuan hukum bagi warga yang ditangkap
Wisnu Cipto - Rabu, 03 September 2025
Catatan YLBHI Demo 25-31 Agustus: 3.337 Orang Ditangkap, 1.042 Luka-Luka, 10 Meninggal
Indonesia
Kecam Penangkapan Delpedro Marhaen, Amnesty International: Negara Seharusnya Dengarkan Tuntutan Rakyat
Amnesty International Indonesia mengecam penangkapan Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen. Usman Hamid mengatakan, negara seharusnya mendengarkan tuntutan rakyat.
Soffi Amira - Rabu, 03 September 2025
Kecam Penangkapan Delpedro Marhaen, Amnesty International: Negara Seharusnya Dengarkan Tuntutan Rakyat
Bagikan