Komnas Menwa Sayangkan Kejadian Tewasnya Mahasiswa UNS


Komnas Resimen Mahasiswa (Menwa) Muhammad Arwani Deni, Kamis (28/10). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Tewasnya seorang mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Gilang Endi Saputra (21) yang meninggal saat mengikuti Diksar UKM Menwa UNS, Minggu (24/10) mendapatkan sorotan publik.
Kepala Staf Komando Nasional (Komnas) Resimen Mahasiswa (Menwa) Muhammad Arwani Deni pun angkat suara. Ia menegaskan pihaknya menyayangkan kejadian itu.
Baca Juga
"Diklat Menwa sekarang tidak lagi identik dengan kekerasan. Ini yang harus jadi perhatian kita semua," ujar Arwani di Mapolresta Surakarta, Kamis (28/10).
Dia mencontohkan Pendidikan TNI-Polri saja sekarang zero accident. Organisasi kampus UKM Menwa atau sejenisnya harusnya lebih ramah.
"Pendidikan sebaik apapun, ketika menimbulkan korban, maka hal tersebut dianggap gagal,” katanya dia.

Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Ade Safri berziarah dimakam mahasiswa UNS yang meninggal usai ikut Diklat Menwa UNS, Kamis (28/10). (MP/Ismail)
Dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional Untuk Pertahanan Negara, kata Arwani, semua komponen pendukung, sehingga masuk dalam kategori Non Kombatan. Atas dasar aturan itu pola pendidikannya disesuaikan dengan itu.
"Kami memang melakukan reorientasi dan reformasi pembinaan Menwa. Kita ingatkan slogan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengajaran Pendidikan, Penelitian Pengembangan dan pengabdian masyarakat," kata dia.
Dengan begitu, organisasi Menwa tidak lagi berorientasi Heavy Military seperti angkat senjata dan sebagainya. Sebab, Negara sudah mengatur bila menwa adalah Komponen Pendukung, bukan komponen cadangan.
"Ini akan jadi bahan evaluasi pada lembaga internal Menwa. Terutama SOP Diklat seperti apa. Kita butuh dukungan dari teman-teman sekalian juga untuk memberikan Kritik membangun," kata dia.
Agar tidak terulang kasus Serupa, dia mengingatkan para Organisasi Menwa di seluruh perguruan tinggi untuk menjunjung tinggi kode etik yang tertuang dalam Panca Satya Dharma Resimen Mahasiswa. Pihak Komnas, lanjut Anwari juga mendukung kepada aparat kepolisian dalam melakukan pengungkapan kasus ini.
"Kami mendukung kepada aparat kepolisian dalam melakukan pengungkapan kasus ini. Harapannya segera selesai, dan cepat terungkap siapa yang bertanggung jawab dalam musibah tersebut," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga
Buntut Kasus Tewasnya Mahasiswa, Kampus UNS Bekukan UKM Menwa
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Aksi Massa Berujung Rusuh di Sejumlah Daerah, Rektor UNS: DPR Harus Punya Kepekaan Sosial

Mahasiswi Loncat Sungai Bengawan Solo, UNS Pastikan Korban Punya Masalah Kejiwaan

Mahasiswi UNS Loncat Sungai Bengawan Solo Ditemukam Tewas, Disebut Punya Ganggungan Kejiwaan

Mahasiswi Asal Temanggung Terjun di Sungai Bengawan Solo, Korban Diduga Terbawa Arus Sungai

Realisasikan 1,7 Juta Pekerja Migran Terampil, Kementerian P2MI MoU Bareng UNS

BEM UNS Solo Demo 100 Hari Prabowo, Soroti Kebijakan Pemangkasan Anggaran

UNS Lantik Hartono Jadi Rektor Definitif

UNS Kehilangan Pemasukan Rp 40 Miliar Hapus UKT Golongan 9

UNS Berikan Bantuan Rp 60 Juta untuk Mahasiswa Asal Palestina

Rektor UNS Irit Bicara setelah Diperiksa 7,5 Jam oleh Kejati Jateng
