Komentar Mantan Gubernur DKI Kala Anies Keluhkan Sistem E-budgeting

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 31 Oktober 2019
Komentar Mantan Gubernur DKI Kala Anies Keluhkan Sistem E-budgeting

Mantan Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat (tengah-kanan). (Foto: MP/Dery Ridwansyah)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan bahwa penggunaan sistem e-budgeting yang saat kini dikeluhkan Gubernur Anies Baswedan memang membutuhkan pengawasan dari manusia.

Djarot menyampaikan, kala memimpin jadi Gubernur DKI, tak sembarangan orang menginput data dalam sistem digital tersebut. Hal itu dilakukan untuk meminimalisir munculnya anggaran gemuk.

Baca Juga:

Begini Klarifikasi Anies Baswedan Terkait Anggaran Selangit Lem Aibon dan Bolpoin

"Sebetulnya sistemnya itu tergantung pada yang menginput, tergantung manusianya juga siapa yang menginput. Makanya yang begitu harus punya, pin, kode akses untuk masuk. Enggak bisa semua orang bisa masuk input," jelas Djarot ketika dikonfirmasi, Kamis (31/10).

Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. (Foto: MP/Fadhli)
Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. (Foto: MP/Fadhli)

Sistem digital e-budgeting ini dirumuskan perdana di waktu kepemimpinan era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok. Terobosoan itu langsung mendapat apresiasi dari KPK lantaran dianggap bisa meminimalisir kemungkinan korupsi dan mampu menghemat anggaran sebesar Rp4 triliun.

"Ada password-nya dong untuk bisa masuk menginput. Jadi ketahuan siapa yang menginput," tuturnya.

Baca Juga:

Polemik Anggaran Pemprov DKI, Djarot: Kalau Tak Disengaja Bodoh Banget

Djarot meemaparkan, bila sistem ini kurang canggih menurut Anies, maka tanggung jawab sebagai kepala daerah adalah untuk menyempurnakan hal tersebut.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Foto: MP/Asropih)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Foto: MP/Asropih)

Sistem ini, menurut dia, diciptakan agar penyusunan anggaran di Pemprov DKI lebih transparan dan jauh dari korupsi.

"Kalau sistemnya dianggap kurang canggih, kurang bagus ya tugasnya dong kita sempurnakan sama-sama. Tapi esensinya adalah e-budgeting itu kita ingin bikin transparan biar bisa langsung diakses publik," tutupnya (Asp)

Baca Juga:

Anggaran KUA-PPAS Fantastis, Anies Ungkap Kelemahan Sistem E-budgeting Model Lama

#Djarot Saiful Hidayat #Anies Baswedan #DKI Jakarta
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Berita
JK Lantik Pengurus Baru PMI Jakarta di Balai Kota, Ingatkan Tugas Membantu Orang Sulit
Pengabdian petugas PMI sangat penting untuk kemanusiaan.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
JK Lantik Pengurus Baru PMI Jakarta di Balai Kota, Ingatkan Tugas Membantu Orang Sulit
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
Pimpinan DPRD DKI Sebut Penurunan Tunjangan Perumahan tak Bisa Sendiri, Harus Bersama Pusat
Terdapat sejumlah tahapan sebelum penurunan tunjangan perumahan anggota DPRD DKI terealisasi.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Pimpinan DPRD DKI Sebut Penurunan Tunjangan Perumahan tak Bisa Sendiri, Harus Bersama Pusat
Indonesia
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Gratiskan Sewa 2 Bulan, UMKM Berebut Tempati Blok M Hub
Respons positif dari UMKM ini tidak terlepas dari berbagai insentif yang ditawarkan pemerintah dengan pemberian sewa gratis kios selama dua bulan.
Dwi Astarini - Senin, 08 September 2025
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Gratiskan Sewa 2 Bulan, UMKM Berebut Tempati Blok M Hub
Indonesia
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Tunggu Keputusan DPRD DKI Terkait dengan Tunjangan Rumah
Besarannya lebih besar ketimbang tunjangan DPR RI.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Tunggu Keputusan DPRD DKI Terkait dengan Tunjangan Rumah
Indonesia
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Resmikan Halte Senen yang Rusak Parah saat Kerusuhan, Senin (8/9)
Seluruh layanan moda transportasi juga telah berjalan normal.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Resmikan Halte Senen yang Rusak Parah saat Kerusuhan, Senin (8/9)
Indonesia
Pramono Kasi Target ke Atlet Jakarta, Raih Juara Umum PON 2028
Berharap olahraga di Jakarta dan Indonesia semakin marak, mempunyai karakter, serta dapat menjadi identitas bangsa sekaligus penggerak ekonomi nasional.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Pramono Kasi Target ke Atlet Jakarta, Raih Juara Umum PON 2028
Indonesia
Pramono Tegaskan Perubahan Status PAM Jaya Jadi Persoda demi tak Beratkan APBD
Ini merupakan strategi untuk menerapkan skema pendanaan non-APBD.
Dwi Astarini - Jumat, 05 September 2025
Pramono Tegaskan Perubahan Status PAM Jaya Jadi Persoda demi tak Beratkan APBD
Indonesia
DPRD DKI Janji Siap Kawal Tuntutan Massa Demo soal Anggaran dan Transparansi BUMD Dharma Jaya
DPRD DKI Jakarta berterima kasih atas kontrol sosial yang diberikan para mahasiswa.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPRD DKI Janji Siap Kawal Tuntutan Massa Demo soal Anggaran dan Transparansi BUMD Dharma Jaya
Indonesia
Astrid Kuya Ceritakan Penjarahan Rumahnya, Banyak Anak Sekolah Ikut
Oleh sebab itu, Astrid menilai perlunya pendalaman atas pendidikan keagamaan bagii para siswa di sekolah Jakarta.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Astrid Kuya Ceritakan Penjarahan Rumahnya, Banyak Anak Sekolah Ikut
Bagikan