Komaruddin Hidayat: Perlu Strategi Perkukuh Identitas Nasional

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Selasa, 04 Agustus 2020
Komaruddin Hidayat: Perlu Strategi Perkukuh Identitas Nasional

Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Komaruddin Hidayat (Antaranews)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Komaruddin Hidayat mengingatkan saat ini perlu strategi untuk memperkuat dan memperkukuh identitas nasional.

Meskipun Pancasila sebagai pemersatu bangsa sudah selesai, menurut Indonesia sebagai sebuah bangsa yang dicita-citakan belum selesai.

"Artinya kita membangun bangsa dan negara. Hidup ini diatur, disepakati, dipandu oleh nilai-nilai kebaikan, kemanusian, humanisme. Hal itu dirumuskan dalam Pancasila," kata Komaruddin Hidayat dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta, Senin (3/8).

Baca Juga

RUU HIP Dinilai Rendahkan Pancasila

Komaruddin mengemukakan hal itu saat membedah buku berjudul "Wawasan Pancasila: Bintang Penuntun untuk Pembudayaan" karya Yudi Latif, Minggu (2/8) malam.

"Jadi, ke depan ketika nanti makin muncul generasi baru, ketika dari etnisitas makin kendor. Sekarang ini 'kan ikatan etnis makin kendor, kalau agama masih kentel. Nah, sekarang bagaimana ke depan bahwa Pancasila inilah sebagai identity dan ini perlu perjuangan panjang dan perlu strategi," kata Komaruddin.

Bedah buku tersebut diinisiasi oleh Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (DPP PGK) dengan pemateri lain adalah sosiolog UI Dr. Thamrin Amal Tomagola, pengamat militer Dr. Connie Rahakundini, pendeta Dr. Martun L. Sinaga, dipandu oleh pengamat politik UKI Dr. Sidratahta Mukhtar dan Bursah Zarnubi sebagai host.

Menurut Komaruddin, mencari strategi menjadikan Pancasila sebagai identitas nasional mestinya tak kalah penting dengan Program Organisasi Penggerak (POP) yang diagendakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

Komaruddin Hidayat. ANTARA

Pasalnya, Pancasila sebagai indentitas nasional yang diimajinasikan, dipikirkan, dan digagas oleh para pendiri bangsa sudah mulai luntur akhir-akhir ini.

Cita-cita identitas nasional yang sudah mulai luntur itu, lanjut dia, perlu ditemukan kembali strategi menghidupkannya, baik pada tataran konseptual filosofis maupun ideologis sehingga dapat menjadi kaidah atau panduan kebijakan dalam mengelola pemerintah dan negara.

Komaruddin juga mengapresiasi buku karangan Yudi Latif setebal 315 halaman yang diterbitkan oleh Mizan itu.

"Sebagai orang beragama maka bacaan saya pertama adalah kitab suci. Akan tetapi, sebagai warga negara hemat saya ini selayaknya menjadi bacaan utama buku Yudi tentang Pancasila ini," katanya.

Yudi Latif berhasil melengkapi dan mengembangkan hal-hal yang tidak sempat ditulis oleh para pendiri bangsa sehingga buku itu dapat disebut mewakili cita-cita para pemikir, intelektual, dan pejuang yang ikut bersama-sama membayangkan Indonesia.

Baca Juga

PPP Minta DPR Akomodasi Pandangan Ormas Keagamaan dalam RUU HIP

Tidak banyak orang Indonesia yang memikirkan Indonesia sebagai home, tetapi mereka lebih bicara Indonesia sebagai house, tempat berkompetisi, berebut kekuasaan, dan menghitung APBN.

"Maka, saya senang sekali kehadiran buku (Wawasan Pancasila) ini karena mengingatkan kembali. Dalam konteks ini, Yudi itu blessing bagi orang yang mikir kebangsaan. Akan tetapi, persoalannya kemudian siapa yang kemudian membantu, men-support, memikiran ide-idenya, dan seterusnya," tutup dia. (*)

#Pancasila
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Penetapan Hari Kebudayaan Nasional 17 Oktober Diklaim Tidak Terkait Dengan Hari Ulang Tahun Presiden Prabowo
Hasil kajian tersebut menghasilkan 17 Oktober dipilih sebagai momentum yang tepat sebagai tanggal peringatan Hari Kebudayaan yang bertepatan dengan lahirnya satu dari empat pilar yaitu Pancasila, NKRI, UUD 945 dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 18 Juli 2025
Penetapan Hari Kebudayaan Nasional 17 Oktober Diklaim Tidak Terkait Dengan Hari Ulang Tahun Presiden Prabowo
Indonesia
Lagu Indonesia Raya dan Pembacaan Naskah Pancasila Diputar Setiap Hari di Kabupaten Bogor
Rudy juga meminta Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor, dan Kkantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah I Jawa Barat untuk meneruskan instruksi tersebut ke seluruh sekolah dan lembaga pendidikan tinggi
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
 Lagu Indonesia Raya dan Pembacaan Naskah Pancasila Diputar Setiap Hari di Kabupaten Bogor
Indonesia
DPR Mulai Cari Masukan dan Pandangan Buat Bahas RUU BPIP
Baleg DPR RI akan mempercepat jalannya pembahasan RUU BPIP dalam beberapa hari ke depan agar dapat segera rampung pada pembahasan Tingkat I.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 09 Juli 2025
DPR Mulai Cari Masukan dan Pandangan Buat Bahas RUU BPIP
Indonesia
Pembubaran Retret Pelajar Kristen di Sukabumi Cederai Pancasila, DPR Desak Semua Pelaku Ditangkap
Warga yang melakukan pembubaran beralasan rumah itu dijadikan tempat ibadah tanpa izin.
Wisnu Cipto - Selasa, 01 Juli 2025
Pembubaran Retret Pelajar Kristen di Sukabumi Cederai Pancasila, DPR Desak Semua Pelaku Ditangkap
Indonesia
Prabowo-Mega Mesra Saat Upacara Hari Pancasila, Jokowi Absen karena Alergi
Teka-teki absennya Jokowi saat upcara Hari Pancasila terjawab
Wisnu Cipto - Selasa, 03 Juni 2025
Prabowo-Mega Mesra Saat Upacara Hari Pancasila, Jokowi Absen karena Alergi
Indonesia
Ingatkan Pancasila Bukan Slogan, Prabowo Imbau Pejabat: Jangan Anggap NKRI Bisa Ditipu
Prabowo yakin Indonesia bisa tumbuh kuat jika bersih dari korupsi, manipulasi, dan penipuan
Wisnu Cipto - Senin, 02 Juni 2025
Ingatkan Pancasila Bukan Slogan, Prabowo Imbau Pejabat: Jangan Anggap NKRI Bisa Ditipu
Indonesia
Prabowo: Tidak Boleh Ada Kemiskinan di Indonesia
Prabowo berpandangan Indonesia adalah bangsa besar dengan kekayaan luar biasa
Wisnu Cipto - Senin, 02 Juni 2025
Prabowo: Tidak Boleh Ada Kemiskinan di Indonesia
Indonesia
Momen Akrab Prabowo-Megawati di Hari Pancasila, Presiden Sampai Pindah Kursi
Prabowo bahkan sempat berpindah tempat duduk, mendekat dan duduk tepat di sebelah Megawati
Wisnu Cipto - Senin, 02 Juni 2025
Momen Akrab Prabowo-Megawati di Hari Pancasila, Presiden Sampai Pindah Kursi
Indonesia
Prabowo Tuding Asing tidak Mau Indonesia Maju, Biayai LSM Adu Domba Bangsa
Kepala Negara menegaskan pentingnya menjaga persatuan nasional di tengah ancaman adu domba dari pihak luar.
Wisnu Cipto - Senin, 02 Juni 2025
Prabowo Tuding Asing tidak Mau Indonesia Maju, Biayai LSM Adu Domba Bangsa
Indonesia
Upacara Hari Pancasila, Lalu Lintas di Sekitar Gedung Pancasila Dialihkan
Ruas jalan yang terdampak meliputi Jalan Banteng Barat, Jalan Taman Pejambon, dan Jalan Kwini II. Pengendara baik roda dua maupun roda empat disarankan mencari rute alternatif guna menghindari kemacetan.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 02 Juni 2025
Upacara Hari Pancasila, Lalu Lintas di Sekitar Gedung Pancasila Dialihkan
Bagikan