KM Barcelona V Terbakar, Pemerintah Diminta Tak Membiarkan Laut Indonesia Menjadi Ladang Tragedi

Kondisi kapal KM Barcelona yang terbakar di perairan Manado, Minggu (20/7/2025). ANTARA/HO-Koarmada RI.
Merahputih.com - Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyatakan duka mendalam atas tragedi terbakarnya KM Barcelona V di perairan Talise, Minahasa Utara, yang menewaskan tiga orang.
Ia mendesak agar insiden ini menjadi titik tolak evaluasi menyeluruh terhadap keselamatan transportasi laut di Indonesia. Puan juga mendorong pemerintah untuk segera memperbaiki tata kelola transportasi yang memprioritaskan keamanan penumpang.
Kebakaran hebat yang melanda kapal tersebut saat berlayar di perairan Pulau Talise, Sulawesi Utara, pada Minggu (20/7), mengakibatkan 3 orang tewas, 2 lainnya masih hilang, dan sekitar 500 penumpang berada dalam situasi darurat. Dari 295 orang yang panik (280 penumpang dan 15 awak), banyak yang menyelamatkan diri dengan melompat ke laut.
Terungkap pula bahwa data manifes penumpang (280 orang) berbeda drastis dengan jumlah korban yang dievakuasi Basarnas, yang mencapai 580 orang.
Baca juga:
Kacau! Jumlah Penumpang Berbeda dengan Manifes, Nahkoda Kapal KM Barcelona V Menjadi Tersangka
Tragedi KM Barcelona V ini terjadi tak lama setelah tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali pada awal Juli.
“Peristiwa berulang tersebut menjadi peringatan terhadap lemahnya sistem keselamatan pelayaran nasional. Maka insiden KM Barcelona V harus menjadi momentum evaluasi total keselamatan transportasi laut,” jelas Puan dalam keterangannya, Rabu (23/7).
Puan berharap pemerintah, khususnya Kementerian Perhubungan, segera melakukan audit keselamatan menyeluruh dan mengungkap penyebab kebakaran KM Barcelona V.
Ia mempertanyakan kegagalan sistem deteksi dini dan mendesak pengetatan pengawasan oleh otoritas pelabuhan di masa mendatang.
Sebagai mantan Menko PMK, Puan mengingatkan bahwa keselamatan transportasi publik adalah hak fundamental warga negara. Ia menyoroti pentingnya pemerintah memastikan fasilitas terbaik bagi masyarakat yang sangat bergantung pada transportasi laut, terutama di daerah kepulauan dan wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
Baca juga:
Kabakaran Kapal Barcelona Diduga Akibat Ledakan di Ruang Mesin
DPR, melalui komisi terkait, berkomitmen untuk mengawal dan mengawasi audit nasional seluruh kapal penumpang komersial yang beroperasi saat ini.
Puan juga menuntut agar investigasi insiden KM Barcelona V dilakukan secara transparan dan akuntabel, serta perbaikan nyata pada sistem transportasi laut.
"Kita tidak boleh membiarkan laut Indonesia menjadi ladang tragedi berulang. Kapal penumpang bukan sekadar alat transportasi, tetapi menjadi ruang hidup ribuan orang setiap harinya. Dan ruang hidup itu harus dijamin aman oleh negara," pungkas Puan.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Ketua Baleg DPR Pastikan RUU Perampasan Aset Dibahas Tahun ini, Tekankan Transparansi Publik

Pemerintah Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Canggih Berbasis Integrasi Data

Bukan Tugas Enteng, Menkopolkam Djamari Chaniago Diharap Jaga Stabilitas Politik dan Keamanan di Tengah Krisis Kepercayaan Publik

[HOAKS atau FAKTA] : PBB Nyatakan DPR Ilegal karena Terindikasi Korupsi Sistematis
![[HOAKS atau FAKTA] : PBB Nyatakan DPR Ilegal karena Terindikasi Korupsi Sistematis](https://img.merahputih.com/media/a9/91/49/a991495b03e20378128fb67be1fca0df_182x135.png)
Temuan Ribuan Dapur Fiktif Program MBG, BGN Didesak Buka Daftarnya ke Publik

DPR Tegaskan Negara Wajib Pulangkan 3 Demonstran yang Masih Hilang ke Keluarganya

Kepala SMPN 1 Prabumulih Batal Dicopot, Komisi II DPR Tegaskan jangan Ada lagi Kepala Daerah yang Arogan

12 Siswa Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis di Kabupaten Bandung, Legislator Tekankan Pentingnya Keterlibatan Ahli Gizi

Momen Keakraban Sufmi Dasco Ahmad dan Sjafrie Sjamsoeddin saat Bertemu di DPR, Bahas Apa?

Komisi IV DPR Setujui Tambahan Anggaran Kementan Sebesar Rp145 Miliyar
