KKB Serang Pos Marinir dengan GLM, Seorang Prajurit Meninggal Dunia
Salah satu kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. (ANTARA/HO/Dokumen Pribadi)
MerahPutih.com - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya, Sabtu sore (26/3), menyerang Pos Satgas Mupe Yonif Marinir-3 di Kwareh Bawah, Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua.
Penyerangan dengan menggunakan grenade launcher module (GLM) atau senjata pelontar granat tersebut menyebabkan 9 prajurit terluka, dan seorang lagi yakni Danpos Lettu Iqbal meninggal dunia.
Kapolres Nduga Kompol Budhiarta, Sabtu malam, mengakui adanya penyerangan yang dilakukan KKB ke pos Satgas Mupe di Kwareh Bawah.
Baca Juga:
KKB Pimpinan Lewis Kogoya Bakar Puskesmas dan Rumah di Kabupaten Paniai
Penyerangan dilakukan KKB dari dua arah dan mereka semuanya membawa senjata api.
"Bahkan, bunyi tembakan dari senjata pelontar granat jenis GLM yang dipegang Egianus Kogoya terdengar hingga ke Polres Nduga yang berjarak sekitar 1,2 km dari Pos Satgas Mupe," kata Komang yang mengaku sedang bersiaga di Kenyam bersama anggotanya, dikutip Antara.
Dia menduga, GLM yang dibawa Egianus Kogoya beserta senjata api yang dibawa anggota KKB saat penyerangan merupakan senjata rampasan dan milik TNI .
Baca Juga:
Delapan Pegawai PTT yang Ditembak Mati KKB Raih Penghargaan Kehormatan
Sebelum penyerangan terjadi, masyarakat di sekitar Kenyam sudah mendengar informasi yang menyatakan KKB akan melakukan penyerangan, namun tidak diketahui pasti kapan dan ke mana.
"Hari ini hingga siang situasi kamtibmas di sekitar Kenyam kondusif, namun tiba-tiba sekitar pukul 17.45 WIT, terdengar bunyi tembakan dan ada laporan pos Marinir di Kwareh Bawah diserang, " ungkap Komang.
Ditambahkan, saat ini seluruh personel termasuk para korban sudah dievakuasi ke pos kotis yang berjarak sekitar 2,5 km dari TKP.
"Dijadwalkan Minggu (27/3), korban akan dievakuasi ke Timika," jelas Komang. (*)
Baca Juga:
TNI-Polri Berhasil Evakuasi Pekerja Papua yang Selamat dari Kekejaman KKB
Bagikan
Berita Terkait
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
DPR Kecam Pembakaran Sekolah oleh KKB di Papua, Minta Pemerintah Harus Ambil Langkah Tegas
Pesawat Smart Air Tergelincir di Lapangan Terbang Tiom, Papua, tak Ada Korban Jiwa
Prabowo Lantik Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Papua, DPR: Peningkatan SDM Jadi Prioritas