Pilpres 2019

Kisi-Kisi Debat Capres Disebut Bocor, JPPR: Formatnya Pertanyaan Terbuka, Bukan Ujian Sekolah

Eddy FloEddy Flo - Senin, 07 Januari 2019
Kisi-Kisi Debat Capres Disebut Bocor, JPPR: Formatnya Pertanyaan Terbuka, Bukan Ujian Sekolah

Pasangan Capres-Cawapres di Pilpres 2019 (Foto: Ist)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Polemik pertanyaan debat Capres-Cawapres yang dituding sejumlah pihak khususnya kubu oposisi bocor sebelum debat dimulai, dianggap salah kaprah. Sebab, format debat capres-cawapres menggunakan pertanyaan terbuka bukan seperti ujian sekolah.

Menurut Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Sunanto terjadi pemahaman yang keliru terkait pertanyaan debat capres-cawapres.

Sunanto mengungkapkan format debat capres-cawapres dapat memberikan jawaban konkret atas pertanyaan panelis bukan jawaban normatif yang selama ini biasa terjadi dalam debat.

"Ini upaya melengkapi agar visi-misi capres-cawapres yang normatif menjadi praktis dan konkret," kata Sunanto saat dihubungi di Jakarta, Minggu (6/1) kemarin.

Pemaparan hasil survei atas visi-misi capres dan cawapres
Pemaparan hasil survei Pilpres 2019 oleh P2P LIPI di Jakarta (Ponco Sulaksono)

Dia meyakini bahwa format pertanyaan terbuka merupakan kesepakatan kedua tim sukses capres/cawapres ketika pertemuan dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menentukan format debat.

Karena itu Sunanto menilai hal itu tidak perlu menjadi polemik karena tujuannya baik, agar lebih adil bagi masing-masing pasangan calon untuk mempersiapkan jawaban panelis secara konkret.

"Format ini kan baru digunakan dan merupakan usaha agar debat lebih baik. Kita tunggu saja pelaksanaannya," ujarnya.

Dia meyakini pemaparan visi-misi paslon sifatnya normatif, sementara pertanyaan panelis mengarah pada hal teknis, sehingga ketika format pertanyaan terbuka digunakan, maka jawabannya pun tidak bersifat normatif.

Sunanto mencontohkan ketika paslon berbicara akan mewujudkan keadilan dan kesejahteraan, hal itu harus spesifik dan rinci, keadilan terkait apa yang ingin dicapai.

"Kalau itu dilakukan maka masyarakat tahu apa yang akan diperbuat pemimpinnya lima tahun ke depan, bukan jawaban yang normatif," katanya.

Dia mengakui selama ini debat capres-cawapres banyak berkutat pada hal-hal yang normatif. Karena itu, format pertanyaan terbuka bisa dikatakan langkah terobosan agar jawaban yang disampaikan paslon bersifat teknis, yang akan diperbuat.

Prabowo dan Jokowi
Prabowo dan Jokowi pada saat debat capres di Pilpres 2014 silam (Foto: MP/Ahmad)

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU RI) akan menggunakan dua format pertanyaan dalam debat perdana capres-cawapres yang akan berlangsung pada 17 Januari, yaitu menggabungkan pertanyaan terbuka dan tertutup.

Pada format pertanyaan terbuka, KPU akan mengirimkan daftar pertanyaan terlebih dahulu kepada kedua paslon sepekan sebelum debat digelar. Jumlah pertanyaan yang diberikan sekitar 20 buah namun hanya tiga pertanyaan saja yang nantinya akan disampaikan.

Kebijakan tersebut dikritik Direktur Materi dan Debat BPN Prabowo-Sandi, Sudirman Said yang menilai hal tersebut sangat merugikan masyarakat karena mereka tidak akan mendapatkan jawaban yang jujur dan spontan dari kandidat.

"Persoalan nyata di masyarakat datang tiba-tiba dan pemimpin harus bisa meresponsnya secara spontan. Kalau debat soalnya dibocorkan, itu mencabut hak rakyat mengetahui kemampuan calon pemimpinnya, ujar Sudirman.

Sudirman Said sebagaimana dilansir Antara menilai kalau soal debat dibocorkan lalu jawaban dibuat tim sukses, kandidat tinggal membacakan, maka kemampuan kandidat mengatasi persoalan bangsa tidak akan terlihat dengan pola debat seperti itu.

Menurut Sudirman, selama ini kita mempermasalahkan dan menganggap kriminal pihak yang membocorkan soal ujian nasional (UN), lalu soal ujian untuk calon pemimpin negara malah mau dibocorkan.

Sementara itu, Ketua KPU Arief Budiman, mengatakan institusinya tidak memutuskan sendiri terkait mekanisme pemberian pertanyaan terlebih dahulu sebelum debat. Dia menegaskan KPU selalu menetapkan segala hal yang berkaitan dengan debat kandidat sesuai dengan kesepakatan antara TKN Jokowi-Ma'ruf Amin dan BPN Prabowo-Sandi.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Hoaks Dianggap Keji, Ribuan Santri Serukan Politik Kejujuran

#Komisi Pemilihan Umum #Pemilu 2019 #Pilpres 2019
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Ketua KPU Nilai Pemilu Terpisah Ideal, Singgung Kematian Petugas di 2019
Afifuddin mengaku telah membatasi jumlah pemilih di setiap TPS untuk meminimalkan korban
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 28 Juni 2025
Ketua KPU Nilai Pemilu Terpisah Ideal, Singgung Kematian Petugas di 2019
Indonesia
KPU Minta Jeda Waktu Pilkada Jangan Sampai Bikin Panitia Pemilu 'Enggak Bisa Napas'
Idealnya, ada jeda waktu antara satu setengah hingga dua tahun
Angga Yudha Pratama - Rabu, 14 Mei 2025
KPU Minta Jeda Waktu Pilkada Jangan Sampai Bikin Panitia Pemilu 'Enggak Bisa Napas'
Indonesia
KPU Tindaklanjuti Putusan MK Soal PSU di 24 Pilkada, Segera Koordinasi dengan Kemendagri
Baik dari sisi hukum dan teknis penyelenggaraan, serta konsekuensi anggarannya
Angga Yudha Pratama - Selasa, 25 Februari 2025
KPU Tindaklanjuti Putusan MK Soal PSU di 24 Pilkada, Segera Koordinasi dengan Kemendagri
Indonesia
DPR-KPU Sepakat Gelar Pilkada Ulang Jika Kotak Kosong Menang September 2025
Syarat pilkada ulang digelar bila calon tunggal tidak mendapatkan suara lebih dari 50 persen.
Wisnu Cipto - Kamis, 26 September 2024
DPR-KPU Sepakat Gelar Pilkada Ulang Jika Kotak Kosong Menang September 2025
ShowBiz
Gandeng Garin Nugroho, KPU Hadirkan Film Drama Komedi 'Tepatilah Janji'
Film Tepatilah Janji akan tayang terbatas di bioskop-bioskop tanah air, serta beberapa televisi nasional dan OTT.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 12 Agustus 2024
Gandeng Garin Nugroho, KPU Hadirkan Film Drama Komedi 'Tepatilah Janji'
Indonesia
DKPP Tak akan Panggil Para Komisione KPU di Dugaan Kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Mengenai pihak-pihak yang akan dipanggil sebagai pihak terkait pada prinsipnya adalah mereka yang relevan dan dibutuhkan keterangannya
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Mei 2024
DKPP Tak akan Panggil Para Komisione KPU di Dugaan Kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Indonesia
Dilaporkan Atas Dugaan Asusila, Ketua KPU Berencana Lapor Balik
Hal itu dikatakan Hasyim usai menjalani sidang perdana kasus dugaan asusila pada Rabu (22/5)
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Mei 2024
Dilaporkan Atas Dugaan Asusila, Ketua KPU Berencana Lapor Balik
Indonesia
Pemungutan Suara Ulang di Kuala Lumpur Tanggal 9-10 Maret
Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) akan melakukan pengawalan dari awal hingga selesai. Besoknya, surat suara itu bakal dihitung bersamaan dengan hasil PSU dari metode TPS.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 02 Maret 2024
Pemungutan Suara Ulang di Kuala Lumpur Tanggal 9-10 Maret
Indonesia
Bupati Sidorajo Penuhi Panggilan KPK
Yang bersangkutan saat ini telah hadir
Angga Yudha Pratama - Jumat, 16 Februari 2024
Bupati Sidorajo Penuhi Panggilan KPK
Indonesia
Data Hasil Penghitungan Suara Pemilu 2024 Bisa Dilihat Publik
Aplikasi Sirekap ini terdiri dari dua jenis, yaitu Sirekap mobile dan web
Angga Yudha Pratama - Minggu, 11 Februari 2024
Data Hasil Penghitungan Suara Pemilu 2024 Bisa Dilihat Publik
Bagikan