Kisah di Balik Kesuksesan Usaha diTUTA

Febrian AdiFebrian Adi - Rabu, 03 Januari 2024
Kisah di Balik Kesuksesan Usaha diTUTA

diTUTA merupakan UMKM asal Sulawesi. (Foto: Dok/diTUTA)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

USAHA Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia menjadi salah satu tulang punggung perekonomian negeri yang berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja dan pembangunan ekonomi. Di antara ribuan UMKM ini salah satunya adalah diTUTA asal Sulawesi yang berfokus pada produk kerajinan tangan.

Dibantu oleh program #SisBerdaya dari aplikasi dompet digital yaitu DANA, pemilik diTUTA Eka Shandy Andi Ishak berhasil membawa dirinya dan usahanya menjadi lebih maju. Perjalanan Eka pun membawanya menemukan program #SisBerdaya. Percaya dengan reputasi DANA yang baik dan melihat detail program komprehensif untuk menguatkan UMKM milik perempuan seperti ia butuhkan, Eka langsung tertarik mengikuti #SisBerdaya.

Baca juga:

SisBerdaya Ajak Perempuan Pelaku UMKM Lebih Sejahtera

Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh di TUTA (@dituta_id)

"Saya mendapatkan banyak hal baru dari sesi pelatihan dan mentoring SisBerdaya. Saya praktik membuat business model canvas untuk diTUTA setelah menyelesaikan pelatihan,” ungkap Eka tentang pelatihan yang diberikan oleh program #SisBerdaya dalam keterangan resmi yang diterima Merah Putih, Selasa (2/12).

Lebih lanjut, Eka mengalami transformasi yang signifikan setelah mengikuti program SisBerdaya. Perencanaan terstruktur untuk bisnisnya yang dirancang dari program SisBerdaya, membawa pertumbuhan binis diTUTA sangat pesat.

“Sekarang saya juga memiliki pemahaman mendalam tentang manajemen keuangan, mulai dari mencatat transaksi hingga menentukan biaya produksi,” cerita Eka tentang dampak yang dirasakan dari program #SisBerdaya.

Dengan pengetahuan dan keterampilan baru yang dimiliki, ia mencapai kemajuan yang luar biasa. Penjualan bulanan diTUTA tercatat meningkat sebesar 900 persen dengan omzet mencapai 90 juta, melonjak tinggi dari omzet Rp 10 juta per bulan sebelum mengikuti program SisBerdaya.

Baca juga:

#SisBedaya Lahirkan Para Perempuan yang Siap Majukan Bisnis Indonesia

Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh di TUTA (@dituta_id)

Selain itu, permintaan pelanggan terhadap produk diTUTA juga bertambah, karena pelanggan semakin mengenal hasil karya diTUTA, melaluipublikasi yang muncul mengenai diTUTA dari hasil program SisBerdaya. Produksi barang diketahui meningkat sebesar 600 persen per bulan, sehingga teknologi yang digunakan dalam operasional bisnis diTUTA juga berkembang.

Kisah Eka menjadi bukti ketangguhan para pengusaha perempuan di sektor UMKM. Dengan dukungan program seperti SisBerdaya oleh DANA Indonesia dan Ant Group, UMKM yang dimiliki oleh perempuan tidak hanya diberdayakan, tetapi juga mampu memberikan dorongan signifikan kepada transformasi ekonomi dan sosial. (far)

Baca juga:

Little Hotelier Permudah Pengelolaan Bisnis Propertimu

#Bisnis
Bagikan
Ditulis Oleh

Febrian Adi

part-time music enthusiast. full-time human.

Berita Terkait

Indonesia
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
BRIN menyoroti ketidaksesuaian antara produk yang dikembangkan startup dengan kebutuhan masyarakat sebagai faktor utama.
Wisnu Cipto - Rabu, 22 Oktober 2025
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
Indonesia
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Dengan peluang yang sangat potensial, ajang tahunan ini menjadi magnet bagi pelaku usaha waralaba dan kemitraan.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Indonesia
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
Dharma Jaya mencatat lonjakan bisnis 190 persen sambil menjaga ketahanan pangan.
Soffi Amira - Jumat, 03 Oktober 2025
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
ShowBiz
‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Perusahaan makanan berebut menggandeng megahit Netflix tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 01 Oktober 2025
 ‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Lifestyle
Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
John Elkann dan saudara-saudaranya, Lapo dan Ginerva, akan membayar 183 juta euro atau sekira Rp 3,53 triliun kepada otoritas pajak Italia.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
 Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
Indonesia
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Kopdes adalah program besar yang mahal dan berisiko, sehingga pemerintah perlu test the water dengan melakukan piloting
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 Juli 2025
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Indonesia
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Sejalan dengan itu, kinerja operasional KAI terus menunjukkan tren perbaikan yang konsisten dan berkelanjutan.
Dwi Astarini - Selasa, 01 Juli 2025
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Indonesia
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Prancis dan Indonesia dapat memberi sumbangan yang baik kepada stabilitas geopolitik dan geo ekonomi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 28 Mei 2025
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Indonesia
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
"Keputusan ini adalah bagian dari langkah global perusahaan," tulis Tupperware.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 April 2025
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
Indonesia
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
Pengamat pasar saham menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan IHSG turun lebih dari 6 persen.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 18 Maret 2025
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik  Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
Bagikan