Kisah Bung Karno dan Keris Pusaka dari Majapahit

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Selasa, 10 Februari 2015
Kisah Bung Karno dan Keris Pusaka dari Majapahit

Ilustrasi Keris Nogososro Sabuk Inten-Keris Majapahit. (Antara Foto)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Nasional- Presiden pertama Republik Indonesia, Sukarno atau yang biasa disebut Bung Karno, sering disebut tokoh yang mengagumi kebudayaan Indonesia, meski dirinya tidak pernah menggunakan busana adat daerah Tanah Air selama menjabat sebagai Presiden. Profilnya yang berdarah Jawa juga tak lepas dari cerita-cerita klenik dalam perjalanan hidupnya. Namun ada cerita menarik yang ditulis Bambang Widjanarko dalam buku yang berjudul "Sewindu Dekat Bung Karno".

Bambang Widjanarko merupakan ajudan Presiden Sukarno selama kurang lebih delapan tahun, efektif dari tahun 1960 - 1967. Dalam buku setebal 212 halaman tersebut, Bambang menceritakan tentang pandangan mata dan ingatannya perihal Bung Karno dan seorang tamu bernama Pak Pringgo, yang memberinya hadiah berupa keris, tahun 1962.

Ceritanya bermula, suatu sore saat Bung Karno sedang santai menikmati teh di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta. Saat itu Pak Harjo, Kepala Rumah Tangga Istana mengabarkan, ada seorang tamu bernama Pak Pringgo yang sebelumnya sudah melakukan temu janji untuk menghadap Bung Karno.

Setelah bertemu, ternyata tamu yang disebut Pak Pringgo itu langsung mengeluarkan sebuah keris dari bungkusan dan menceritakan tentang sejarah keris tersebut. Dengan percaya diri, Pak Pringgo bercerita jika keris tersebut berusia ratusan tahun dan berasal dari zaman Majapahit, luk lima, dan sangat bertuah. Ia juga menambahkan, hampir semua keinginan pemiliknya dapat terpenuhi. Ia rupanya bermaksud mempersembahkan keris tersebut kepada Bung Karno.

"Terima kasih, Pak Pringgo. Sekarang apakah yang dapat saya berikan sebagai tanda terima kasih saya?" tanya Bung Karno seperti dikisahkan di buku "Sewindu Dekat Bung Karno".

Singkat cerita, Pak Pringgo mengatakan, jika dirinya menginginkan mobil. Sebab, ia sangat mengidam-idamkan memiliki kendaraan pribadi.

"Ah, itu soal gampang. Bahkan kalau keinginan saya detik ini dapat terpenuhi, dengan senang hati saya akan memberi dua mobil," balas Bung Karno atas permintaan Pak Pringgo.

Baca Juga: Kisah Bung Karno Suka Pakai Celana Kolor Putih

Pak Pringgo kemudian menanyakan keinginan Bung Karno. Lantaran saat itu sedang musim kemarau panjang, Bung Karno kemudian meminta kepada Pak Pringgo untuk mendatangkan hujan.

"Coba cabutlah keris itu dan mohon hujan turun sekeras-kerasnya agar rumput di tamanku ini menjadi segar dan hijau kembali," ujar Bung Karno seperti tertulis di buku "Sewindu Dekat Bung Karno".

Mendengar permintaan tersebut, Pak Pringgo menjadi pucat, seketika menunduk dan diam.

"Baiklah, Pak Pringgo, kalau tak bisa sekarang, bawalah keris itu terlebih dahulu dan tetaplah mohon agar hujan turun. Kalau nanti malam atau besok pagi hujan benar-benar turun, akan saya penuhi janji saya memberi dua mobil untuk Bapak," ujar Bung Karno. Tak lama kemudian, Pak Pringgo pamit.

Musim kemarau masih panjang hingga beberapa bulan kemudian, baru turunlah hujan. (wan)

#Sisi Lain Bung Karno #Dulu Dan Kini #Bung Karno #70 Tahun Indonesia Merdeka #Pahlawan #Sukarno
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Suara Megawati Bergetar saat Ceritakan Ziarah ke Makam Imam Al-Bukhari: Ingat Bung Karno Buka Pintu Warisan Islam Asia Tengah
Suara Megawati bergetar saat menceritakan perjalanan ziarahnya ke makam Imam Al-Bukhari. Ia ingat sang ayah, Bung Karno, yang memainkan peran kunci.
Soffi Amira - Rabu, 16 April 2025
Suara Megawati Bergetar saat Ceritakan Ziarah ke Makam Imam Al-Bukhari: Ingat Bung Karno Buka Pintu Warisan Islam Asia Tengah
Indonesia
Cerita Megawati Anggap Uzbekistan Jadi Bagian Sejarah Spiritual Bangsa Indonesia
Bung Karno menyatakan, niatnya untuk berziarah ke makam Imam Bukhari, ulama besar perawi hadis Nabi Muhammad SAW.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 16 April 2025
Cerita Megawati Anggap Uzbekistan Jadi Bagian Sejarah Spiritual Bangsa Indonesia
Indonesia
Jadi Tamu Utama HUT ke-76 India, Prabowo Ikuti Jejak Sukarno 75 Tahun Silam
Presiden RI Prabowo Subianto akan memeriahkan parade perayaan Hari Republik India ke-76 di Kartavya Path, New Delhi, pada Minggu (26/1) sebagai Tamu Utama atau Chief Guest.
Wisnu Cipto - Minggu, 26 Januari 2025
Jadi Tamu Utama HUT ke-76 India, Prabowo Ikuti Jejak Sukarno 75 Tahun Silam
Video
3 Tempat untuk Mengenang Kejadian G30S PKI
Kalo dari ketiga tempat bersejarah ini, mana tempat yang udah datengin?
Fransiska Chandra - Selasa, 01 Oktober 2024
3 Tempat untuk Mengenang Kejadian G30S PKI
Indonesia
Guntur Sebut Pendongkelan Kepemimpinan Sukarno tidak Sah
Guntur menekankan fakta-fakta sejarah membantah Bung Karno telah melakukan pengkhianatan dengan mendukung pemberontakan G30SPKI.
Dwi Astarini - Senin, 09 September 2024
Guntur Sebut Pendongkelan Kepemimpinan Sukarno tidak Sah
Indonesia
Beda dengan Bung Karno, Jokowi Tampilkan Teater Para Penjajah yang Bungkam Rakyat
Dalam konteks ini, Bung Karno menempatkan pandangan dan gagasan dari mereka yang dilumpuhkan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 16 Agustus 2024
Beda dengan Bung Karno, Jokowi Tampilkan Teater Para Penjajah yang Bungkam Rakyat
Indonesia
PDIP Undang 'KPK' untuk Meriahkan Puncak Bulan Bung Karno 2024
PDIP mengundang Kelompok Pemuja Koplo untuk memeriahkan acara puncak Bulan Bung Karno 2024.
Soffi Amira - Minggu, 30 Juni 2024
PDIP Undang 'KPK' untuk Meriahkan Puncak Bulan Bung Karno 2024
Indonesia
Relevansi "Indonesia Menggugat" Bung Karno di Zaman Sekarang
Pemikiran Bung Karno jauh melampaui zaman. Sebab, imperialisme dan kolonialisme tidak berakhir dan justru bertranformasi saat ini.
Wisnu Cipto - Kamis, 06 Juni 2024
Relevansi
Indonesia
PDIP Setujui Pernyataan Prabowo soal Bung Karno Milik Seluruh Rakyat Indonesia
PDIP menyetujui pernyataan Prabowo soal Bung Karno adalah milik seluruh rakyat Indonesia.
Soffi Amira - Jumat, 10 Mei 2024
PDIP Setujui Pernyataan Prabowo soal Bung Karno Milik Seluruh Rakyat Indonesia
Kuliner
Ini nih, Menu Sahur Sukarno dan Hatta Jelang Indonesia Merdeka
Keduanya menyempatkan menyantap sahur untuk pelaksanaan puasa hari kesembilan di bulan Ramadan 1366 H.
Dwi Astarini - Rabu, 20 Maret 2024
Ini nih, Menu Sahur Sukarno dan Hatta Jelang Indonesia Merdeka
Bagikan