Kiai Ma'ruf Amin Sebut Pilpres 2019 Pertaruhan Ideologi Negara, Maksudnya?


Cawapres RI KH Ma'ruf Amin. (MP/Rizki Fitrianto)
MerahPutih.Com - Pemilihan Presiden 2019 bukan sekadar upaya pergantian kepala negara tapi menurut KH Ma'ruf Amin lebih dari itu yakni pertaruhan menjaga ideologi negara. Selain pertaruhan menjaga ideologi, Cawapres nomor urut 01 ini juga menyebut, Pilpres 2019 sebagai momentum mempertahankan Pancasila dan keutuhan bangsa.
"Pilpres kali ini merupakan pertaruhan untuk menjaga keutuhan bangsa, menjaga ideologi negara Pancasila," kata Ma'ruf Amin saat memberikan pidato di hadapan relawan dan elemen tim kampanye Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Yogyakarta, Senin (15/10) malam kemarin.
Menurut mantan Rais Aam PBNU ini, belakangan bermunculan kelompok-kelompok yang ingin melakukan perubahan. Ada gerakan radikalisme dan ada gerakan transnasional.
"Bahkan ada yang ingin mengganti sistem pemerintahan kita dari republik dengan sistem yang lain, di antaranya khilafah," kata Kiai Ma'ruf.

Calon presiden petahana Joko Widodo (kedua kiri) bergandengan tangan dengan calon wakil presiden Ma'ruf Amin (ketiga kanan) usai menyampaikan pidato politik di Gedung Joang 45, Jakarta( ANTARA FOTO)
Ma'ruf Amin menegaskan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah final karena dibangun dengan landasan yang kuat yaitu Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
"Pancasila adalah titik temu di antara semua elemen bangsa, kalau bahasa kiai-nya adalah 'kalimatun sawa'. Karena itu saya katakan khilafah di Indonesia ini bukan ditolak, tapi tertolak," kata Ma'ruf sebagaimana dilansir Antara.
Kiai Ma'ruf mengatakan kelompok radikal yang ingin mengganti Pancasila dan kelompok yang ingin mengganti republik harus tertolak dari negara ini.
Untuk mengawal agar kelompok radikal tidak berkembang di Indonesia, kepada ratusan relawan yang hadir Ma'ruf menekankan agar dalam Pilpres 2019 dapat memenangkan pasangan capres dan cawapres nomor urut 01.
"Kalau tidak, kita tidak akan merasa aman sebab kelompok-kelompok garis keras, kelompok transnasional sekarang juga masuk dunia politik," tandas Kiai Ma'ruf Amin.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Diduga Terima Gratifikasi Selama Menjabat, KPK Dalami Asal-Usul Kekayaan Bupati Malang
Bagikan
Berita Terkait
Penetapan Hari Kebudayaan Nasional 17 Oktober Diklaim Tidak Terkait Dengan Hari Ulang Tahun Presiden Prabowo

Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu

Lagu Indonesia Raya dan Pembacaan Naskah Pancasila Diputar Setiap Hari di Kabupaten Bogor

DPR Mulai Cari Masukan dan Pandangan Buat Bahas RUU BPIP

Pembubaran Retret Pelajar Kristen di Sukabumi Cederai Pancasila, DPR Desak Semua Pelaku Ditangkap

Prabowo-Mega Mesra Saat Upacara Hari Pancasila, Jokowi Absen karena Alergi

Ingatkan Pancasila Bukan Slogan, Prabowo Imbau Pejabat: Jangan Anggap NKRI Bisa Ditipu

Prabowo: Tidak Boleh Ada Kemiskinan di Indonesia

Momen Akrab Prabowo-Megawati di Hari Pancasila, Presiden Sampai Pindah Kursi

Prabowo Tuding Asing tidak Mau Indonesia Maju, Biayai LSM Adu Domba Bangsa
