Keuntungan yang Didapat Indonesia Jika Datangkan Paus Fransiskus dan Grand Syeikh Al-Azhar


Paus Fransiskus melambaikan tangan sebelum meninggalkan tempat misa umum mingguan, di halaman San Damaso, Vatikan, Rabu (19/5/2021). ANTARA/REUTERS/Yara Nardi/RWA
Merahputih.com- Rencana mendatangkan dua tokoh agama dunia, yaitu Grand Syeikh Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb dan Pimpinan Gereja Katolik Paus Fransiskus ke Indonesia disambut positif.
Menurut Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo, undangan dalam rangka koordinasi dan konsolidasi itu sebagai upaya memperjuangkan nilai-nilai persaudaraan sejati dan perdamaian dunia.
Baca Juga
Sufmi Dasco Sambut Baik Rencana Menag Undang Paus Fransiskus ke Indonesia
"Karena akan membawa dampak bagi dunia khusus Indonesia dan menjadi role model bagi dunia dalam mempromosikan persaudaran sejati," ujar Benny dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (9/3).
Benny meyakini kunjungan kedua tokoh dunia itu, dapat memperkokoh pentingnya Ideologi Pancasila dalam mempromosikan tata dunia baru yang berkeadilan.
"Karena kenapa, Ideologi Pancasila menjadi solusi terhadap perdamainan dunia dan tercipta tata peradaban yang orientasi nilai kemanusian yang universal," ucap Benny yang juga rohaniwan Katolik ini.
Ia juga mengaku momentum tersebut sangat tepat, karena Indonesia dipercaya oleh negara-negara lain menjadi pimpinan dalam perhelatan G-20 yang digelar sejak Desember 2021 sampai November 2022.
"Kehadiran dua tokoh dunia ini juga sangat tepat ditengah perhelatan G-20 sehingga akan memperkokoh peranan Indonesia dalam mempromosikan nilai-nilai Pancasila," ucap Benny.
Baca Juga
Sekedar informasi, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas rencananya akan menghadirkan dua tokoh agama dunia. Ya aitu Grand Syeikh Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb dan Pimpinan Geraja Katolik di Vatikan Paus Fransiskus.
Menurut Yaqut, Grand Syeikh Al-Azhar Ahmed Al Tayeb dan Paus Fransiskus adalah dua tokoh penting yang terus mengupayakan perdamaian dunia.
Keduanya pada 2019 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, telah mendeklarasikan Piagam Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian dan Hidup Berdampingan.
Salah satu poin pokok deklarasi ini, kata Yaqut, adalah mengajak umat manusia untuk hidup bersama dalam semangat persaudaraan, dan menjadikan agama sebagai inspirasi.
"Saya ingin mengundang dua tokoh mulia ini hadir ke Indonesia untuk menyaksikan bahwa apa yang pernah dideklarasikan di Abu Dhabi itu sudah lama dilaksanakan di Indonesia, bahkan mungkin sejak Indonesia ini belum berdiri," kata Yaqut. (Knu)
Baca Juga
Menag Ungkap Alasan Undang Grand Syekh Al-Azhar dan Paus Fransiskus
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Calon Paskibraka Dari 38 Provinsi Mulai Latihan Gabungan, Bakal Dikukuhkan Pada 13 Agustus 2025

Dikukuhkan Rabu, 76 Calon Paskibraka 2025 Mulai Menginap di Jakarta Malam Ini

DPR Mulai Cari Masukan dan Pandangan Buat Bahas RUU BPIP

Ketua KWI Sebut Paus Leo XIV Manusia Biasa, Ajak Indonesia Atasi Kemiskinan Spiritual Bersama-sama

Vatikan Bersiap untuk Konklaf, Kapel Sistina Dikunci, 6 Nama Mencuat Jadi Calon Kuat

Kardinal Terpidana Tuntut Hak Ikut Konklaf, Picu Ketegangan Baru di Vatikan

Jelang Konklaf, para Kardinal Masuk Karantina, Bersumpah tidak Kontak dengan Dunia Luar

Trump Unggah Gambar AI Dirinya Jadi Paus di Instagram, Uskup Katolik New York Protes

Dokumenter Terakhir Paus Fransiskus Garapan Martin Scorsese Libatkan Remaja Indonesia, Berkisah tentang Dialog Kebudayaan

Konklaf Dimulai 7 Mei, para Kardinal Bersiap mulai dari Saling Mengenal hingga Jalin Persatuan untuk Lanjutkan Legasi Paus Fransiskus
