Ketika Bisa Bahasa Daerah jadi Jurus dapat Potongan Harga

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Sabtu, 23 Januari 2021
Ketika Bisa Bahasa Daerah jadi Jurus dapat Potongan Harga

Pentingnya bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari. (Foto: Unsplash/Arya Ferrari)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

BERBICARA soal transaksi jual beli, pasti ada kesepakatan antara penjual dan pembeli untuk mendapat potongan harga. Nah, potongan harga ini biasanya lebih mudah didapatkan oleh pembeli yang berparas “cantik” atau “ganteng”, sehingga meluluhkan hati penjual. Salah satu jurus andalan lainnya yang bisa kamu lakukan adalah harus bisa berbahasa daerah agar merasa lebih dekat.

Kamu pasti pernah pergi ke pasar tradisional, kan? Kalau kamu perhatikan, mayoritas penjual biasanya adalah orang tua yang sudah berumur 35 tahun ke atas dengan starter pack celemek kusamnya. Di tempat inilah penawarwan “mengerikan” bisa terjadi, terutama emak-emak yang sudah biasa belanja di pasar.

Salah satu prinsip transaksi jual beli adalah penjual menjajakan barang dagangannya dengan memperhatikan kisaran harga “wajar” dan pembeli menginginkan barang terbaik dengan harga yang

Baca juga:

Emak-Emak Sein Kanan Belok ke Kiri Hanya di Negeri Aing

pasar
Dapat berbicara bahasa daerah sudah membuka kesempatan mendapatkan harga murah. (Foto: Unsplash/Anggit Rizkianto)

Buat yang sudah lihai menawar sih, tampaknya bukan masalah ya Sobat Merah Putih. Mereka bahkan bisa menawarkan setengah dari harga aslinya yang menurut kita sebagai orang awam adalah hal “gila”. Sayangnya, tidak semua orang punya bakat tawar menawar.

Di Indonesia sendiri ada satu kebiasaan unik yang bisa menentukan peluang untuk mendapatkan harga terbaik, yakni bisa bahasa daerah. Kalau kamu bisa menyesuaikan bahasa daerah dengan si penjual, pasti bisa dapat harga lebih murah. Mengapa demikian?

Secara psikologis, bahasa daerah bisa memberikan pendekatan kultural antara penjual dan pembeli, meskipun si pembeli tidak berasal dari daerah tersebut. Komunikasi ini memberikan daya tarik tersendiri ketika terjadi dalam dialog, yang pada umumnya para pedagang di pasar tradisional berasal dari daerah atau perantau.

Baca juga:

3 Alasan Mengapa Kamu Harus Bawa Uang Receh saat Pelesiran

pasar
Merasa sesama putra daerah harga yang ditawarkan bisa lebih murah. (Foto: Unsplash/Ali Yahya)


Sekai, Bang? La banci telu puluh ribu?” (Berapa, Bang? Enggak bisa Rp30 ribu?”). Begitu kira-kira kalau tawar menawar menggunakan bahasa Batak Karo.

Iki piro, Bu? Entok kurang ora? Telung puluh ewu piye?” (Ini berapa, Bu? Bisa kurang gak? Kalau Rp30 ribu bagaimana?”). Begitu kira-kira dalam bahasa Jawa.

Nah kalau harga sudah sepakat, biasaya penjual akan menawarkan jenis produk yang lain. Misalnya, pembeli membeli daster dengan harga yang sudah disepakati. Sambil membungkus daster, penjual akan menawarkan kaus, celana, baju, atau barang dagangan lainnya.

Beda halnya ketika pembeli berpenampilan rapih, berparas “cantik” atau “ganteng”. Mereka biasanya memberikan harga tinggi karena berpikir toh mereka orang kota, pasti uangnya banyak.

Dari sini kita bisa belajar bahwa bahasa daerah sangatlah penting. Tidak hanya untuk sekadar tahu, tetapi juga berpengaruh dalam kehidupan nyata. (and)

Baca juga:

Ketika Macet Malah Jadi Wisata Alam di Negeri Aing

#Januari Pelesiran Di Negeri Aing #Bahasa Ibu #Bahasa Daerah
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Indonesia
511 Kosakata Bahasa Gayo Berpotensi Masuk ‘KBBI’
Pengusulan kosakata itu telah dilakukan KKLP Perkamusan dan Peristilahan Balai Bahasa Provinsi Aceh (BBPA).
Dwi Astarini - Rabu, 16 Oktober 2024
511 Kosakata Bahasa Gayo Berpotensi Masuk ‘KBBI’
Tradisi
5 Bahasa Daerah di Sulawesi Utara
Sulawesi Utara memiliki ragam bahasa daerah yang masih dipakai untuk kesehariaan.
Frengky Aruan - Kamis, 29 Agustus 2024
5 Bahasa Daerah di Sulawesi Utara
Tradisi
Menilik Asal Usul Bahasa Banjar, Cara Bertutur Masyarakat Kalimantan Tengah dan Timur
Bahasa Banjar dituturkan oleh masyarakat Kalimantan Tengah dan Timur.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 19 Agustus 2024
Menilik Asal Usul Bahasa Banjar, Cara Bertutur Masyarakat Kalimantan Tengah dan Timur
Indonesia
11 Bahasa Daerah Punah
Di mana, rata-rata bahasa daerah yang mengalami kepunahan ini terjadi di wilayah bagian timur Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 08 Maret 2024
11 Bahasa Daerah Punah
Indonesia
Kemendikbudristek Bakal Gelar Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional
Untuk 2023 sejumlah 73 bahasa daerah dengan jumlah peserta lebih dari 5 juta orang.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 28 Februari 2024
Kemendikbudristek Bakal Gelar Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional
Tradisi
Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional, Pentingnya Cara-Cara Kreatif Pelestarian Bahasa Ibu
Revitalisasi bahasa daerah perlu dilakukan dengan melibatkan generasi muda dan menggunakan kemasan yang lebih kreatif.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 21 Februari 2024
Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional, Pentingnya Cara-Cara Kreatif Pelestarian Bahasa Ibu
Fun
Italia Larang Bahasa Inggris, Menggunakannya Akan Didenda Rp 1,6 M
Pemerintah Italia juga melarang penggunaan bahasa Inggris dalam dokumen resmi .
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 04 April 2023
Italia Larang Bahasa Inggris, Menggunakannya Akan Didenda Rp 1,6 M
Fun
Mompreneurs Hub Bantu Ketahanan Finansial bagi Ibu Tunggal
Program ini diisi oleh tiga topik utama pembekalan cara menjadi pengusaha nan mandiri.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 22 Maret 2023
Mompreneurs Hub Bantu Ketahanan Finansial bagi Ibu Tunggal
Fun
Bahasa Binan, Cikal Bakal Bahasa Gaul Generasi Z
Bahasa Binan sering dinilai sebagai bahasa rahasia, kode, perlawanan, sekaligus juga rekreasi.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 25 Oktober 2022
Bahasa Binan, Cikal Bakal Bahasa Gaul Generasi Z
Bagikan