511 Kosakata Bahasa Gayo Berpotensi Masuk ‘KBBI’
Ilustrasi kamus.(foto: pexels-snapwire)
MERAHPUTIH.COM - SEBANYAK 511 kosakata bahasa Gayo diusulkan jadi entri baru Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Pengusulan kosakata itu telah dilakukan KKLP Perkamusan dan Peristilahan Balai Bahasa Provinsi Aceh (BBPA).
"Terdapat 511 kosakata bahasa Gayo yang berpotensi dijadikan entri dalam KBBI. Itu sebagian dari 910 kosakata yang dibahas dalam Sidang Komisi Bahasa Daerah (SKBD)," kata Koordinator KKLP Perkamusan dan Peristilahan BBPA Zulfahmirda Matondang, di Banda Aceh, seperti dilansir ANTARA, Rabu (16/10).
Zulfahmirda mengatakan sebenarnya ada 948 kosakata bahasa Gayo yang diusulkan BBPA. Namun, tidak semuanya dapat masuk menjadi entri KBBI berdasarkan hasil SKBD bahasa Gayo yang digelar pada 22-26 September.
Berdasarkan SKBD tersebut, terdapat 910 kosakata yang dibahas, 339 kosakata ditolak karena entri dan makna telah ditemukan di dalam KBBI, tetapi terdapat tiga entri yang dapat diusulkan perbaikan maknanya. "Selain itu, terdapat 110 kosakata bahasa Gayo yang ditunda, dengan 50 kosakata harus dikonfirmasi ulang dan 60 kosakata belum dibahas," ucapnya.
Baca juga:
Sebut Pulau Reklamasi sebagai Pantai, Bestari Sarankan Anies Baca KBBI
Kosakata bahasa Gayo yang diusulkan wajib memenuhi kriteria memiliki konsep yang unik (belum ada konsepnya dalam KBBI), eufonik (mudah dilafalkan), dan penulisan yang mengikuti kaidah bahasa Indonesia.
Beberapa kosakata yang diusulkan berpotensi masuk menjadi entri baru KBBI, antara lain apak (rasa khas pada kapur sirih), apakan (luka mulut karena kelebihan mengkonsumsi kapur sirih), bamu (baju tua atau bekas yang digunakan untuk bersawah).
Ada pula kata bejamu (mengundang atau meminta bantuan orang lain untuk mengerjakan sawah, kebun, atau ladang saat menanam, menyiangi, atau memanen), cawing (bentuk tanduk kerbau atau sapi yang mencuat atau melengkung yang satu ke atas dan yang satu ke bawah).
Selanjutnya, genek (bentuk tanduk kerbau atau sapi yang melengkung pendek ke depan), mengaki (mencangkul sudut pematang sawah), dan mungus (makan tebu langsung dengan gigi).
Pengusulan bahasa Gayo sudah pernah dilakukan sebelumnya. Hingga per 15 Oktober ini, kata Zulfahmirda, terdapat 176 kosakata bahasa Gayo yang dapat diakses di KBBI, seperti ama (panggilan kepada orang tua laki-laki) dan beno (jin atau makhluk halus yang berwujud tubuh hitam, sering mengganggu orang yang tidur dengan cara mencekik).
"Namun, akhir bulan ini akan dilakukan pemutakhiran data KBBI, termasuk usulan bahasa daerah yang telah divalidasi," katanya.
Pada 2023, BBPA telah mengusulkan 345 kosakata bahasa Aceh menjadi entri KBBI. Usul itu kembali dilakukan pada tahun ini dengan tujuan memperkaya khazanah bahasa Indonesia melalui bahasa daerah Aceh, salah satunya bahasa Gayo.(*)
Baca juga:
Sejak Diluncurkan Tahun 2016, Sudah 21 Juta Orang Pakai KBBI Daring
Bagikan
Berita Terkait
Update Terkini Bencana Hidrometeorologi Aceh: 349 Korban Jiwa dan 92 Orang Lainnya Masih Hilang
Bupati Aceh Selatan Mirwan MS Didepak Gerindra Buntut Umrah Viral di Tengah Bencana
Banyak Bupati 'Kabur' saat Aceh Hadapi Bencana Alam, Gubernur Mualem: Kalau Tak Mampu, Serahkan Jabatan!
80% Destinasi Wisata Aceh Porak-poranda Akibat Bencana Banjir-Longsor
Update Bencana Aceh: Korban Meninggal Dunia Bertambah Jadi 326 Orang, 167 Masih Hilang
Bupati Aceh Utara ‘Angkat Tangan’ Hadapi Bencana Alam, Kecewa Pemerintah belum Turun untuk Hadir di Tengah Rakyat yang Jadi Korban
Korban Tembus 776 Jiwa, Penanganan Bencana di Sumatra Jadi Prioritas Nasional
Aceh Masih Hujan meski Sudah Dilakukan Modifikasi Cuaca, Ini Biang Keladinya
Gas Elpiji Langka Hingga Dapur Umum Bencana 'Mati Suri' di Aceh, Pertamina Diminta 'Gercep' Lewat Udara
PLN Bergerak Terangi Aceh setelah Padam akibat Banjir dan Longsor