Ketahui Karakteristik Orang Open Minded


Pola pikir open minded bisa dilatih. (Foto: Pexels/George Milton)
MEMILIKI pikiran terbuka atau open minded adalah kelebihan yang bisa membawa ke beragam manfaat. Nah, apakah kamu termasuk seseorang yang open minded? Atau sedang berusaha untuk memiliki pikiran terbuka?
Mengutip laman Alodokter, open minded adalah kemampuan untuk berpikir secara terbuka terhadap berbagai macam ide, gagasan, informasi, maupun argumen. Kemampuan untuk berpikir terbuka akan membantu seseorang untuk lebih kritis, rasional, dan menemukan solusi atau pemecahan masalah yang lebih tepat.
Memiliki pola pikir open minded juga bisa membuatmu menambah berbagai wawasan dan pengalaman baru, menjalin hubungan sosial yang harmonis, serta melatih mental menjadi lebih kuat dan optimistis.
Baca juga:

Orang yang memiliki pola pikir open minded memiliki beberapa karakteristik yang menonjol, seperti terbuka akan pemikiran dan pendapat orang lain, tidak takut mengutarakan pemikiran, tidak takut membuat kesalahan, punya empati yang tinggi, dan rendah hati. Jika beberapa poin tersebut ada di dalam dirimu, mungkin kamu sudah memiliki pola pikir open minded. Jika belum, jangan khawatir, karena pola pikir open minded bisa dipelajari, kok.
Untuk membantumu mengembangkan pola pikir open minded, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan seperti terima ketidaktahuan yang dimiliki. Karena kita sadar bahwa kita tidak mengetahui segala hal, dan orang lain bisa saja memiliki pengetahuan yang lebih daripada kita, maka kita pun akan terlatih untuk bisa menerima perbedaan.
Baca juga:
Sagittarius Sering Tidak Bisa Membedakan Flirty dan Friendly

Yang kedua adalah refleksi diri dengan cara mengajukan pertanyaan pada diri sendiri. Misalnya seberapa banyak informasi yang kamu ketahui mengenai hal atau ide baru, mengapa kamu tidak menyukainya, atau haruskah kamu menciptakan konflik dengan orang lain?
Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan refleksi tersebut, ini akan membantumu untuk mengambil sikap yang lebih bijaksana dan terbuka dalam menanggapi ide atau hal baru.
Selain itu, kamu juga bisa sering bergaul dengan orang-orang yang memiliki latar belakang, suku, ras, budaya, atau agama yang berbeda denganmu. Dengan cara ini, kamu akan menyadari betapa beragamnya lingkunganmu dan lama kelamaan kamu akan terbiasa untuk toleransi, bahkan menikmati perbedaan. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental

The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati

Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres

Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya

Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui

Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental

Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan

Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
