Ketahui Karakteristik Orang Open Minded

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Jumat, 07 Oktober 2022
Ketahui Karakteristik Orang Open Minded

Pola pikir open minded bisa dilatih. (Foto: Pexels/George Milton)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MEMILIKI pikiran terbuka atau open minded adalah kelebihan yang bisa membawa ke beragam manfaat. Nah, apakah kamu termasuk seseorang yang open minded? Atau sedang berusaha untuk memiliki pikiran terbuka?

Mengutip laman Alodokter, open minded adalah kemampuan untuk berpikir secara terbuka terhadap berbagai macam ide, gagasan, informasi, maupun argumen. Kemampuan untuk berpikir terbuka akan membantu seseorang untuk lebih kritis, rasional, dan menemukan solusi atau pemecahan masalah yang lebih tepat.

Memiliki pola pikir open minded juga bisa membuatmu menambah berbagai wawasan dan pengalaman baru, menjalin hubungan sosial yang harmonis, serta melatih mental menjadi lebih kuat dan optimistis.

Baca juga:

Ciri-Ciri Orang Pintar, Mungkin itu Kamu

Ketahui Karakteristik Orang Open Minded
Kemampuan untuk berpikir terbuka akan membantu seseorang untuk lebih kritis. (Foto: Unsplash/LinkedIn Sales Solutions)

Orang yang memiliki pola pikir open minded memiliki beberapa karakteristik yang menonjol, seperti terbuka akan pemikiran dan pendapat orang lain, tidak takut mengutarakan pemikiran, tidak takut membuat kesalahan, punya empati yang tinggi, dan rendah hati. Jika beberapa poin tersebut ada di dalam dirimu, mungkin kamu sudah memiliki pola pikir open minded. Jika belum, jangan khawatir, karena pola pikir open minded bisa dipelajari, kok.

Untuk membantumu mengembangkan pola pikir open minded, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan seperti terima ketidaktahuan yang dimiliki. Karena kita sadar bahwa kita tidak mengetahui segala hal, dan orang lain bisa saja memiliki pengetahuan yang lebih daripada kita, maka kita pun akan terlatih untuk bisa menerima perbedaan.

Baca juga:

Sagittarius Sering Tidak Bisa Membedakan Flirty dan Friendly

Ketahui Karakteristik Orang Open Minded
Jangan takut untuk menerima perbedaan latar belakang. (Foto: Unsplash/Adam Winger)

Yang kedua adalah refleksi diri dengan cara mengajukan pertanyaan pada diri sendiri. Misalnya seberapa banyak informasi yang kamu ketahui mengenai hal atau ide baru, mengapa kamu tidak menyukainya, atau haruskah kamu menciptakan konflik dengan orang lain?

Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan refleksi tersebut, ini akan membantumu untuk mengambil sikap yang lebih bijaksana dan terbuka dalam menanggapi ide atau hal baru.

Selain itu, kamu juga bisa sering bergaul dengan orang-orang yang memiliki latar belakang, suku, ras, budaya, atau agama yang berbeda denganmu. Dengan cara ini, kamu akan menyadari betapa beragamnya lingkunganmu dan lama kelamaan kamu akan terbiasa untuk toleransi, bahkan menikmati perbedaan. (and)

Baca juga:

Apakah Anak Muda Zaman Now Semakin Kreatif?

#Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Fun
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Merawat diri tidak lagi sekadar urusan penampilan fisik, tetapi juga menjadi sarana penting untuk menjaga kesehatan mental dan keseimbangan emosional.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Bagikan