Ketahui Cara Bedakan Alat Usap Baru dan Bekas
Pastikan masih tersegel dan belum pernah dibuka. (Foto: Unsplash/Mufid Majnun)
KALAU kamu perhatikan, beberapa waktu lalu beredar informasi terkait adanya penyalahgunaan alat tes usap (swab) dengan cara mencuci alat tersebut untuk digunakan kembali. Kejadian miris ini tentu merugikan seluruh kalangan dan harus diwaspadai.
Lalu, bagaimana cara mengetahui alat swab yang memang masih baru dan bagaiaman cara penggunaan alat swab yang baik dan benar?
Mengutip ANTARA, ahli Patologi Klinik Laboratorium Primaya Hospital Karawang dr. Hadian Widyatmojo, Sp.PK, mengimbau masyarakat perlu memastikan bahwa alat swab yang digunakan masih berada di dalam kemasan dan tersegel.
Masyarakat dapat meminta petugas swab untuk memperlihatkan alat swab masih baru di dalam kemasan dan dibuka di depan pasien. Petugas juga akan menanyakan ulang nama pasien sebelum melakukan pemeriksaan untuk menghindari kesalahan identitas pasien.
Baca juga:
Dampak Buruk Peredaran Surat Swab Palsu, Bisa Sebabkan Terjadinya Klaster Pesawat
“Kami bisa mencurigai jika tidak melihat alat swab tersebut dibuka dari tempatnya di depanmu,” ujar dr. Hadian.
Dokter Spesialis Patologi Klinik Primaya Hospital Bekas Barat dr. Dwi Fajaryani, Sp.PK, menambahkan sebelum dilakukan pemeriksaan, petugas perlu menunjukkan kepada pasien bahwa alat masih dalam kemasan sebelum dipakai.
“Petugas akan membuka bungkus plastiknya sesaat sebelum tindakan swab untuk menjaga agar alat tersebut tetap steril dan mencegah kontaminan,” kata dr. Dwi.
dr. Selvi Josten sebagai Dokter Spesialis Patologi Klinik Primaya Hospital Makassar juga mengatakan bahwa seluruh alat swab tidak dapat digunakan kembali. Alat tersebut merupakan alat sekali pakai dan akan dibuang setelah digunakan.
Baca juga:
Sindikat Pemalsuan Hasil Swab PCR di Bandara Soetta Libatkan Belasan Pelaku
“Pengunaan reusable alat swab sangat berisiko tinggi pada kesehatan dan penyebaran infeksi COVID-19 kepada pasien lainnya. Pastikan alat swab tersebut masih baru dan perhatikan perlekatan kemasannya harus dalam keadaan sempurna seperti dari pabrik,” tambahnya.
Selain itu masyarakat juga dapat memperhatikan indikasi-indikasi lain untuk mendeteksi apakah alat swab tersebut adalah baru atau lama seperti permukaan swab stik berwarna putih bersih, masih mulus, atau tidak kelihatan bergerigi.
Lebih lanjut, selama pemeriksaan swab antigen atau PCR dilakukan oleh petugas yang terlatih, maka hasil pemeriksaan dapat dipertanggungjawabkan karena para petugas telah memiliki sertifikat pelatihan.
Keakuratan hasil dapat diperoleh dari laboratorium yang terstandarisasi serta didukung oleh tenaga terampil dan terlatih. (and)
Baca juga:
Ribuan Orang Jadi Korban Swab Test Antigen Bekas di Bandara Kualanamu
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas