Kesalahan dalam Mengasuh Anak yang Perlu Diubah
Orangtua harus memberikan pengasuhan yang baik yang berdampak di masa depan anak-anak. (Foto: Pexels/Daria Obymaha)
MEMBESARKAN dan mendidik anak merupakan salah satu hal yang penting untuk dipelajari orang tua. Sifat anak yang berbeda-beda membuat cara mendidiknya tentu berbeda-beda. Tak jarang, orang tua tak menyadari bahwa pola asuhnya keliru. Padahal kekeliruan dalam mengasuh anak dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk segera mengetahui kesalahan-kesalahan dalam mendidik anak yang dapat mempengaruhi karakter anak di kemudian hari. Menurut laman Lifehacker orangtua harus memiliki pola asuh yang tepat.
Baca Juga:
1. Tegas
Sebagai orang tua kamu harus tegas dalam menyatakan kata “tidak” kepada anak. Penekanan “tidak berarti tidak” perlu kamu terapkan dalam pola asuhmu. Jangan sampai kamu mengubah keputusan setelah melihat anak merengek dan menangis. Hal ini dapat membentuk pola pikir anak bahwa merengek dan menangis dapat membuatnya mendapatkan sesuatu yang diinginkan.
2. Keadilan waktu
Meluangkan waktu untuk anak mungkin terdengar klise, namun hal ini sangat penting untuk dilakukan. Tantangan terbesar bagi orang tua adalah membagi waktu bekerja mereka dengan anak. Terlebih bagi orang tua yang memiliki lebih dari satu anak. Sebab setiap anak membutuhkan perhatian yang sama secara terpisah.
Manfaatkan waktu yang maksimal dengan anak. Sebab banyak penelitian yang menyebutkan bahwa waktu kebersamaan orang tua dengan anak hanya berlangsung saat anak berusia 12 atau 13 tahun. Setelah melewati batasan usia ini, fokus anak kepada orang tua mulai beralih kepada teman-teman dan lingkungan sekitarnya. Sehingga kemungkinan besar, nasihat orang tua akan kurang didengar karena anak akan lebih memprioritaskan waktu mereka untuk bertemu teman-teman.
Baca Juga:
3. Mengelola emosi
Dalam hal mendidik dan membesarkan anak, orang tua tidak hanya dituntut untuk dapat memberikan asupan makanan yang seimbang. Namun disisi lain orang tua juga dituntut untuk bisa mengelola emosi mereka sehingga menghasilkan hubungan yang berkualitas dengan anak. Dengan begitu, orang tua dapat lebih mengenali dan memahami emosi anak tanpa perlu menanyakan kepada anak. Karena terkadang, anak sulit untuk mengungkapkan apa yang sedang dirasakannya kepada orang tua.
Emosi anak yang belum stabil, jika tidak dimbangi dengan perhatian dari orang tua dapat menimbulkan kebiasaan buruk. Nantinya kebiasaan buruk ini dapat mempengaruhi sikap dan emosional anak hingga dewasa. (cit)
Baca Juga:
Pola Asuh Disiplin Hasilkan Anak Tangguh dan Bertanggungjawab
Bagikan
Berita Terkait
Pemprov DKI Luncurkan Kanal Aduan Lengkap untuk Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Kecanduan dan Broken Home, Paket Kombo Anak Rawan Direkrut Jaringan Teroris
Hidup Ditengah ‘Kepungan’ Gunung Sampah, Anak-Anak di Seputar TPA Bantar Gebang Didorong untuk Bermimpi dan Menjadikan Hidup Lebih Baik di Masa Depan
Masalah Anak Picky Eater Ternyata Bisa Diatasi Lewat Permainan Sensorik
Mengintip Keseruan Anak-anak Bermain Air Aliran Sungai Ciliwung Jakarta
Suka Cita Ratusan Anak Ikuti Sunatan Massal di Gedung DPR Jakarta
Atiya Purnomo Rilis Lagu ‘Ayo Garuda’, Persembahan Semangat untuk Timnas Indonesia
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus
Aksi Anak-anak Ikuti Karnaval Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta