Kerugian Akibat Bencana Alam di Bantul Diperkirakan sekitar Rp 50 Miliar


Warga beraktivitas di dekat jembatan yang ambles di Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, Kamis (30/11). (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
MerahPutih.Com - Badai Cempaka yang melanda wilayah Bantul, Yogyakarta beberapa waktu lalu ternyata menimbulkan kerugian material yang tidak sedikit. Berdasarkan perhitungan BPBD Bantul akibat banjir dan tanah longsor, kerugian ditaksir sekitar Rp 50 miliar.
"Untuk kerugian fisik masih dihiting, namun pemulihan fisik yang rusak karena kejadian 28 November kemarin, kalau ditaksir mencapai sebesar Rp 50 miliar lebih," kata Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Minggu (3/12).
Menurut dia, setidaknya ada sebanyak 245 titik kejadian baik banjir, tanah longsor dan pohon tumbang di wilayah Bantul usai hujan deras karena cuaca ekstrem dampak badai Siklon Tropis Cempaka di perairan selatan Jawa pada 28 November.
Dwi Daryanto sebagaimana dilansir Antara mengatakan kejadian itu menyebabkan kerusakan infrastruktur di wilayah Bantul berupa beberapa jembatan putus karena diterjang arus sungai, talud ambrol, jalan rusak serta rumah roboh dan fasilitas umum rusak.
"Selain infrastruktur, kerusakan akibat bencana kemarin juga terjadi pada sektor pertanian dan perikanan. Tim kami saat ini masih melakukan pendataan kerusakan dan nilai kerugian, selesai paling lambat Senin (4/12) nanti," katanya.
Dwi mengatakan guna mempercepat proses menghitung kerugian, pihaknya menggandeng Universitas Gajah Mada (UGM) khususnya dari Teknik Sipil, Geografi dan Geologi, sebab BPBD tidak memiliki kemampuan dalam bidang assessment kerugian fisik.
"Kita upayakan Senin nanti harus selesai pendataan, sehingga nanti hasilnya akan dijadikan bahan evaluasi Gubernur DIY," katanya.
Ia juga mengatakan dalam mempercepat proses penanganan dan pemulihan pascabencana Pemkab Bantul telah menetapkan status tanggap darurat bencana sesuai arahan Gubernur DIY, agar pemda juga bisa mengeluarkan dana tak terduga bupati.
Sementara itu, sesuai data BPBD Bantul, jumlah pengungsi karena bencana dampak badai Siklon Tropis Cempaka tersebut mencapai 7.929 jiwa, yang kemudian mengungsi di titik-titik yang tersebar di delapan kecamatan se-Bantul yang tiap kecamatan lebih dari satu titik.
"Namun mulai 29 November pengungsi mulai kembali ke rumah masing-masing, jadi untuk pengungsian hanya satu dua hari sudah selesai, selebihnya masyarakat kembali ke rumah masing-masing untuk siapkan segala sesuatunya," pungkas Dwi Daryanto.(*)
Bagikan
Berita Terkait
15 Korban Meninggal Akibat Banjir Bali Ditemukan, Gubernur Fokus Pembersihan

Puan Maharani Mendorong Pemerintah untuk Fokus pada Pemulihan Ekonomi Masyarakat Kecil di Bali

Banjir Bali Disebabkan Kerusakan Lingkungan, AHY Khawatirkan Sektor Pariwisata Jadi Terganggu

Drainase Diduga Jadi Penyebab Banjir di Bali, DPR: Jika Dibiarkan Bisa Rugikan Masyarakat

Hampir 1000 Orang Meninggal Akibat Banjir di Pakistan, 1 Juta Penduduk Kehilangan Tempat Tinggal

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Parigi, Rangkaian Susulan Gempa Magnitudo 4,8

Gunung Ibu Erupsi Setinggi 700 Meter, PVMBG Naikkan Status Menjadi Waspada

Tanah Longsor Tewaskan Lebih dari 1.000 Orang di Sudan, hanya 1 Orang yang Selamat

Diguncang Gempa Magnitude 6, Desa-Desa di Afghanistan Timur Hancur, 800 Orang Tewas, dan 2.500 Terluka

Gunung Marapi Kembali Erupsi, Waspada Lahar Dingin Mengancam Warga
