Keripik Jenis Camilan yang Bisa Picu Kanker


Ilustrasi keripik. (Foto: Istockphoto)
MerahPutih.com - Keripik merupakan cemilan yang paling banyak disukai oleh masyarakat Indonesia. Saking sukanya kadang beberapa rumah menyediakan stok khusus keripik untuk makanan sehari-hari. Padahal makanan ini tidak baik bagi kesehatan tubuh dan berisiko memicu kanker.
Di Indonesia, keripik ada banyak jenisnya. Mulai dari keripik ubi, keripik kentang, keripik nanas, keripik salak dan lainnya. Makanan ini disukai karena punya cita rasa gurih, renyah juga ringan.
Namun yang menjadi masalah yakni bahan hingga cara pengolahannya. Di mana mulai dari cita rasa menggunakan perisa tambahan atau bubuk perasa yang hampir pasti diolah dengan banyak tambahan zat kimia.
Kelebihan keripik dibanding dengan jenis makanan lainnya soal daya simpannya yang sangat lama. Padahal nyatanya hal itu terjadi karena bahan pengawet.
Baca juga:
Bahaya Zat BPA dalam Kemasan Plastik, dari Gangguan Otak hingga Kanker
Tak jarang penjual melakukan hal tersebut untuk menekan ongkos produksi lebih murah walaupun tidak memenuhi standar kesehatan. Itulah sebabnya harga jualnya di pasar jadi lebih terjangkau.
Kemudian keripik terasa ringan saat dikonsumsi. Hal tersebut karena proses pengolahannya yang ekstra dan berulang, juga menggunakan suhu yang tinggi.
Padahal menurut standar kesehatan, makanan dengan cara olah seperti keripik ini sangat potensial memunculkan zat karsinogen penyebab kanker.
Dilansir dari laman Healthline disebutkan makanan yang diolah dengan suhu tinggi, akan menghasilkan senyawa heterocyclic amines (HCAs) dan polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs). Dua senyawa tersebut diyakini menjadi bagian zat karsinogen.
Tak hanya itu, pengolahan makanan dalam suhu yang tinggi juga menghasilkan zat kimia bernama akrilamida yang bersifat karsinogenik.
Baca juga:
Adapun keripik punya rasa sedap biasanya karena sudah ditambah perisa. Di mana perisa tersebut mengandung MSG (Monosodium Glutamat), di mana sangat tidak baik untuk kesehatan apalagi dalam jumlah banyak dan berkepanjangan.
Selain itu, untuk mengubah tampilan keripik menggugah selera ditambahkan warna yang tak jarang menggunakan warna sintetis, misalnya Rhodamin B (merah), methanil yellow (kuning), dan malachite green (hijau), termasuk pewarna sodium sitrat sebab zat ini termasuk karsinogen (pemicu kanker) yang cukup kuat.
Zat-zat pewarna tersebut sering digunakan dalam produksi tekstil pada pabrik kain sehingga jelas sangat berbahaya bagi tubuh karena bisa menyebabkan kanker hati. (Tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Kate Middleton Kunjungi Taman Kesehatan, Curhat ke Pasien Kanker tentang Beratnya Masa Pemulihan

Eks Presiden AS Joe Biden Didiagnosis Kanker Prostat, Agresif Menyebar ke Tulang

Pasien Kanker Darah Tak Perlu ke Singapura, Kini Cangkok Sumsum Tulang Bisa di RS Kariadi Semarang

Perjuangan Richard Scoyler, Seorang Ahli Patologi yang Selamatkan Nyawa Ribuan Orang, Tapi Justru Kena Kanker Otak yang Tak Bisa Disembuhkan

5 Fakta Kanker Darah, Dari Anak Kecil Sampai Lansia Bisa Kena

Cristiano Ronaldo ke Kupang Terkait Misi Kemanusiaan Bantu Korban Kanker

Terapkan deh, 5 Lifestyle Masa Kini yang Bisa Cegah Kanker

Saat Teknologi Bertemu Seni, Harapan Baru bagi Anak Penyintas Kanker

Harus Operasi Kanker, Agustiani Tio Minta Hakim Praperadilan Bantu Perizinan Berobat ke Luar Negeri

Kenal Lebih Dekat sama Vaksin Kanker yang Bakal Dibagikan Gratis pada 2025 Mendatang
