Kericuhan Mahasiswa Akibatkan Empat Polisi Terbakar, Kang Emil: Berakhir Tidak Baik

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Sabtu, 17 Agustus 2019
Kericuhan Mahasiswa Akibatkan Empat Polisi Terbakar, Kang Emil: Berakhir Tidak Baik

Salah satu polisi yang jadi korban demo mahasiswa di cianjur (Antara/ist)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil mengaku prihatin serta menyesalkan kericuhan yang terjadi saat unjuk rasa mahasiswa di Cianjur hingga menyebabkan empat polisi terluka bakar. Ia mendoakan kesembuhan keempat polisi tersebut.

“Saya sangat menyesalkan kejadian di Cianjur. Sebuah unjuk aspirasi, unjuk rasa, berakhir tidak baik. saya kira di Indonesia kita pahami hak berserikat, berkumpul, mengeluarkan pendapat, itu dilindungi. Tapi, harus ingat, kita punya adab, yaitu adab Pancasila,” kata Kang Emil, sapaannya di Bandung, Jumat (16/8).

Baca Juga: Kompolnas Sesalkan Kasus Polisi Dibakar Massa Mahasiswa di Cianjur

Emil mengimbau kepada semua pihak untuk menyampaikan pendapat sesuai regulasi dan dengan cara yang baik, supaya pesan yang disampaikan dapat diterima. Karena, apa yang terjadi di Cianjur harus menjadi pembelajaran supaya insiden serupa tidak terulang.

“Harus jadi pelajaran agar pesan dapat diterima harus disampaikan dengan cara baik. Mudah-mudahan tidak terulang lagi yang menjadi pembelajaran bersama,” jelas dia dikutip Antara.

Sebanyak 9 mahasiswa pelaku pembakar polisi sudah ditangkap
Sejumlah mahasiswa pelaku pembakar polisi di Cianjur sudah ditangkap (Foto: Ist via antaranews)

“Kami mengucapkan prihatin dan duka atas kejadian yang menimpa polisi mudah-mudahan cepat dan lekas sembuh,” tambahnya.

Baca Juga: Kompolnas Pertanyakan Banyaknya Partai Usung Jenderal Aktif

Sedangkan, Plh. Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setda Provinsi Jabar, Nanin Hayani Adam menyebut keempat polisi tersebut sebagai pahlawan karena sudah berkorban demi nusa dan bangsa. Dia pun mengajak masyarakat untuk menyampaikan pendapat dengan santun dan cerdas.

“Semua masyarakat mempunyai hak untuk mengeluarkan aspirasi. Tapi, ada koridor yang harus tetap dipijak. Karena, bagaimanapun, tindak kekerasan tidak bisa dibenarkan,” ucap Nanin. (*)

#Ridwan Kamil #Demo Rusuh
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
DPR Nilai Unjuk Rasa Anarkis Bukti Kegagalan Intelijen dan Koordinasi TNI-Polri Akibat Ego Sektoral
Lebih jauh, ia menekankan bahwa penyampaian aspirasi adalah hak konstitusional warga negara
Angga Yudha Pratama - Rabu, 08 Oktober 2025
DPR Nilai Unjuk Rasa Anarkis Bukti Kegagalan Intelijen dan Koordinasi TNI-Polri Akibat Ego Sektoral
Indonesia
KPK Usut Aliran Dana Korupsi Bank BJB ke Keluarga Ridwan Kamil
KPK bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri aliran dana tersebut yang terjadi pada 2021-2023 tersebut.
Dwi Astarini - Kamis, 02 Oktober 2025
KPK Usut Aliran Dana Korupsi Bank BJB ke Keluarga Ridwan Kamil
Indonesia
Kembalikan Mercy BJ Habibie yang Disita dari Ridwan Kamil, KPK: Status Kepemilikannya Belum Tuntas secara Hukum
Mobil Mercedes Benz 280 SL milik mendiang Presiden ke-3 RI BJ Habibie sempat disita KPK dari Ridwan Kamil.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 02 Oktober 2025
Kembalikan Mercy BJ Habibie yang Disita dari Ridwan Kamil, KPK: Status Kepemilikannya Belum Tuntas secara Hukum
Indonesia
KPK Kembalikan Mercy Klasik BJ Habibie yang Disita dari Ridwan Kamil ke Keluarga
Ilham Habibie telah meneken berita acara pengembalian mobil Mercy klasik milik ayahanya itu di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (30/9)
Wisnu Cipto - Selasa, 30 September 2025
KPK Kembalikan Mercy Klasik BJ Habibie yang Disita dari Ridwan Kamil ke Keluarga
Berita Foto
Mengintip Perbaikan Bangunan Gerbang Tol Dalam Kota Pasca Demo Rusuh Telan Biaya 80 Miliar
Aktivitas pekerja menyelesaikan pekerjaan perbaikan gerbang pintu Tol Dalam Kota di Kawasan Pejompongan, Jakarta, Selasa (30/9/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 30 September 2025
Mengintip Perbaikan Bangunan Gerbang Tol Dalam Kota Pasca Demo Rusuh Telan Biaya 80 Miliar
Indonesia
Kapolri Sebut Polisi di Lokasi Unjuk Rasa bukan untuk Batasi Demokrasi, Deteksi Penyusup yang Memprovokasi
Menjamin agar kegiatan unjuk rasa dapat dijalankan secara aman, tertib dan tidak mengganggu hak warga negara lainnya
Dwi Astarini - Selasa, 30 September 2025
Kapolri Sebut Polisi di Lokasi Unjuk Rasa bukan untuk Batasi Demokrasi, Deteksi Penyusup yang Memprovokasi
Indonesia
Puluhan Anak Masih Ditahan Imbas Demo Agustus 2025, KPAI Sebut Ada Indikasi Mobilisasi Anak Secara Masif
KPAI menerima 203 laporan pengaduan melalui Sistem Informasi Sahabat Anak (SIGA) yang memperkuat temuan awal.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 30 September 2025
Puluhan Anak Masih Ditahan Imbas Demo Agustus 2025, KPAI Sebut Ada Indikasi Mobilisasi Anak Secara Masif
Berita Foto
Aksi Unjuk Rasa Sopir Tolak Penghentian Operasional Truk Tambang di Cigudeg Bogor
Massa yang terdiri dari sopir truk tambang dan keluarga mereka serta sejumlah anggota Asosiasi Transporter Tangerang-Bogor (ATTB) melakukan aksi unjuk rasa dengan membakar ban bekas di Kawasan Cigudeg, Bogor, Jawa Barat, Senin (29/9/2025).
Didik Setiawan - Senin, 29 September 2025
Aksi Unjuk Rasa Sopir Tolak Penghentian Operasional Truk Tambang di Cigudeg Bogor
Indonesia
KPAI Sesalkan Polisi Tetapkan Ratusan Anak Tersangka Demo Rusuh Agustus 2025
Sebelumnya, ada 959 orang yang ditetapkan sebagai tersangka kerusuhan di sejumlah daerah pada akhir Agustus 2025. Dari jumlah tersebut, 295 di antaranya anak-anak.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 26 September 2025
KPAI Sesalkan Polisi Tetapkan Ratusan Anak Tersangka Demo Rusuh Agustus 2025
Indonesia
KPAI Minta Polri Bebaskan Anak-anak yang Terlibat Demo Rusuh dan Temukan Dalang Utama
Anggota KPAI Sylvana Apituley menyebut anak-anak merupakan korban mobilisasi dan eksploitasi.
Frengky Aruan - Jumat, 26 September 2025
KPAI Minta Polri Bebaskan Anak-anak yang Terlibat Demo Rusuh dan Temukan Dalang Utama
Bagikan